Pilgub Sumsel 2024

HDCU Perlu Cermat di Pilgub Sumsel 2024, Karena Matahati Diusung Oleh Koalisi Pemenang Pilpres 2024

Pertarungan antara mantan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru versus Mawardi Yahya

Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com
HDCU Perlu Cermat di Pilgub Sumsel 2024 Karena Matahati Diusung Oleh Koalisi Pemenang Pilpres 2024 

Sementara itu, gabungan suara koalisi pengusung HDCU tidak satupun unggul hampir semua kabupaten/kota.

Hanya di Palembang koalisi HDCU raup modal politik hingga 40 persen, terpaut hanya dua persen (2persen) dari koalisi Matahati.

Koalisi partai pengusung HDCU justru terbaca lemah di beberapa kabupaten/kota, seperti di Empat Lawang (17 persen), dan Musi Banyuasin (18 persen).

Gabungan suara partai-partai yang belum menentukan pilihan justru unggul di 6 kabupaten/kota. Yakni, Pagar Alam (36 persen), Lahat (40 persen), Musi Rawas Utara (40 persen), OKI (38 persen), OKU (42 persen), OKU Selatan (42 persen), dan OKU Timur (35 persen).

Simulasi tersebut menunjukkan bahwa tidak ada koalisi partai yang benar-benar dominan dalam modal politik yang bisa dikonversikan menjadi modal elektabilitas.

Selisih antara satu koalisi dengan lain tidak terpaut jauh.

Namun, jika disimulasikan hingga ke tingkat kecamatan dan kelurahan/desa, akan terlihat di mana kantung-kantung suara potensial di antara para kandidat.

Di Kota Palembang, misalnya, modal koalisi partai pendukung Matahati relatif sedikit lebih kuat dengan total penguasaan suara 42 persen. Sementara, koalisi partai pendukung Herman Deru-Cik Ujang 40 persen. Sisanya 18 persen tersebar di partai-partai yang belum menentukan calon.

Secara keseluruhan berdasarkan bigdata analisis PatraData menunjukkan dominasi kekuatan modal politik kedua pasangan utama ini relatif berimbang. Di Kecamatan Plaju Kota Palembang, misalnya, penguasaan suara dan sebaran pengaruh dan pencapaian elektabilitas kedua koalisi hampir sama kuatnya. Golkar dan PAN memang hanya menang di masing-masing dua (2) dari 273 TPS tapi Gerindra unggul banyak di 33 TPS. Sementara itu, Nasdem yang menjadi pengendali koalisi pendukung Herman Deru menjadi penguasa elektabilitas di kecamatan ini dengan menang di 57 TPS. Nasdem bahkan meraih suara diatas 100 suara pada 13 TPS disini.  Dua partai koalisi HDCU, Demokrat dan PKS masing-masing menang di 18 dan 9 TPS di Kecamatan ini.

Di Kelurahan Talangputri, kekuatan koalisi Matahati terbagi tidak merata. Gerindra meraih suara terbanyak yakni 1.558 dari 48 TPS. Sementara Golkar hanya 666 suara dan PAN 556 suara atau total 2.780 suara yang menjadi modal politik Mawardi - Anita. Sementara, dari koalisi pendukung Herman Deru-Cik Ujang, Demokrat menangguk suara terbanyak yakni 2.197, disusul Nasdem (1.347 suara) dan PKS yang meraih 702 suara atau total 4.246 suara. Praktis Kelurahan padat penduduk ini tampaknya akan menjadi milik koalisi Herman Deru-Cik Ujang.

Bagaimana peta kekuatan kedua pasangan ini yang ditempat lain?

Di Kabupaten Muara Enim yang ber-DPT 80.931 dan 1.786 TPS, misalnya, Gerindra punggawa meski tak terlalu dominan yakni 50.757 (16 persen). Sedangkan, Golkar meraih 38.601 suara (13 persen), dan, PAN raih 35.657 (11 persen). Diprediksi, Koalisi Matahati akan dominan di kabupaten ini dengan modal politik sebanyak 40 persen. Sementara, kubu Herman Daru-Cik Ujang hanya meriah 25 persen dengan pencapaian masing-masing partai yakni Nasdem 36.573 suara (9 persen), PKS 31.363 suara (9 persen), dan Demokrat 31.782 suara atau 7 persen.

Di Kabupaten Lahat dengan 1.357 TPS yang tersebar di 24 kecamatan dan 377 kelurahan/desa peta dan modal politik kedua pasangan ini relatif cukup berimbang.

Dari koalisi pendukung Herman Deru, Demokrat memperoleh 58.283 suara (20 persen), Nasdem 20.827 suara (8 persen), dan PKS 7.606 (tak dapat kursi). Jika ditotal, raihan suara yang menjadi modal politik HDCU adalah 28 persen.

Sementara, koalisi Matahati mendulang modal politik sebesar 36 persen. Golkar meraih 30,119 suara (13 persen), Gerindra 27.633 suara (13 persen), dan PAN 21.746 suara (10 persen). Sementara itu, pada partai-partai yang belum menentukan calon memiliki akumulasi suara sebanyak 36 persen yang tampaknya akan menjadi faktor penentu kemenangan di Kabupaten ini. 

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved