Pilkada Banyuasin 2024

Didukung Golkar, Askolani-Netta Indian Sebut Kini Miliki 15 Kursi Untuk Maju Pilkada Banyuasin 2024

Dalam surat keputusan ini berisikan, bersifat final dan mengikat bagi seluruh jajaran pengurus, fungsional, kader dan anggota partai Golkar.

|
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Slamet Teguh
Ketua Tim Pemenangan ASTA Arisa Lahari
Cabup H Askolani Jasi dan Cawabup Netta Indian didampingi Ketua Tim Pemenangan ASTA Arisa Lahari dan Ketua DPD II Golkar Banyuasin Irian Setiawan ketika menerima Surat Keputusan di kantor DPP Partai Golkar, Senin (5/8/2024). 

Meski sudah mengantongi 15 kursi dari PDI Perjuangan, Partai Golkar dan Partai Hanura, menurut Askolani bukan tidak mungkin sejumlah partai lain juga akan merapat untuk menjadi partai pengusung dan pendukung. 

"Secara perahu, untuk maju di Pilkada Banyuasin sudah terpenuhi. Karena, untuk maju di Pilkada Banyuasin harus ada  dukungan 9 kursi. Kalau sekarang, sudah ada 15 kursi," pungkas Askolani.

Baca juga: Askolani Mantan Bupati Banyuasin Raih Penghargaan Pemimpin Inspiratif 2024 Tingkat Asia Tenggara

Baca juga: Head to Head Askolani-Netta Indian vs Slamet Somosentono-Alvi Rustam di Pilkada Banyuasin 2024

Sementara, PDIP Sumsel sendiri mengatakan, pengusungan atau dukungan kepada pasangan calon kepala daerah baik tingkat provinsi, Kabupaten dan Kota semua ada di DPP PDIP.

Ketua Tim Penjaringan Cakada PDIP se Sumsel Robby B Puruhita mengatakan, dalam pengusungan dan dukungan cakada pastinya PDIP memiliki kriteria dan pertimbangan sendiri. 

"Prinsipnya untuk PDIP, pastinya akan mempertimbangkan dengan hati- hati, karena yang mau diusung ini adalah Calon Kepala Daerah, dan pastinya PDIP saat ini sudah menangkap apa yang diinginkan masyarakat  yang terbaik bagi masyarakat di Sumsel, baik untuk kontestasi di Pilgub (Pemilihan Gubernur) maupun Pemilihan Walikota ataupun pemilihan Bupati," kata Robby. 

Hal kedua menurut Robby, PDIP sendiri ada mekanisme dan tahapan sebelum menentukan dukungan di Pilkada, mulai dari penjaringan atau pendaftaran, hingga survei dan seterusnya. 

"Nah, sekarang kita sudah baru tahapan survei dan sudah selesai. Nantinya hasil survei itu akan jadi bahan bagi parpol mempertimbangkan selanjutnya untuk diambil putusan, dan yang mengambil putusan adalah DPP. Sedangkan DPD dan DPC hanya memberikan rangkuman- rangkuman bahan untuk jadi pertimbangkan DPP, dan kita sekarang masih menunggu dan DPP sedang mengkaji mendalam. Jadi aabar dulu masyarakat, InsyaAllah yang diputuskan PDIP yang terbaik, " terang mantan anggota DPRD Sumsel ini. 

Dijelaskan Ketua Badan Pemenangan (BP) Pemilu DPD PDIP Sumsel ini, terkait apakah partainya akan memprioritaskan kader dahulu atau non kader dalam pengusungan, pastinya yang diputuskan adalah yang terbaik. 

"Bahwa yang kita upayakan untuk nanti dijagokan partai yang terbaik untuk masyarakat Sumsel, dan pastinya yang terbaik. Jika ada kader dan non kader mendaftar semua akan dihadapkan pada proses yang sama, tetap mengikuti alur dari bawah apa tidak, survei atau tidak dan hasilnya seperti apa. Jadi tetap melalui mekanismenya yang sama. 

Ditempat terpisah DPD Partai Hanura pun hingga saat ini mengaku belum mengeluarkan rekomendasi untuk Pilgub Sumsel, meski ada pasangan calon yang mengklaim mendapat dukungan, namun pihaknya masih menunggu DPP Hanura. 

"Jadi untuk dukungan Hanura, hingga saat ini belum sampai dukungan secara formal B1 kwk, dan sekarang masih dalam kajian DPP. InsyaAllah dalam beberapa hari kedepan diserahkan bertahap, " singkat ketua DPD partai Hanura Sumsel Ahmad Al Azhar. 

 

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved