Karhutla di Sumsel

Jalan Tol Sampai Diselimuti Kabut Asap, Tercatat Ada 69,33 Hektar Lahan di Ogan Ilir yang Terbakar

Kebakaran lahan yang melanda wilayah Ogan Ilir, Sumatera Selatan, dalam beberapa waktu belakangan intensitasnya terus meningkat.

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Agung Dwipayana
Kabut asap akibat karhutla melanda ruas Tol Palembang-Indralaya (Palindra) pada Sabtu (27/7/2024) lalu. 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Kebakaran lahan yang melanda wilayah Ogan Ilir, Sumatera Selatan, dalam beberapa waktu belakangan intensitasnya terus meningkat.

Objek vital seperti ruas Tol Palembang-Indralaya (Palindra) di Ogan Ilir sempat diselimuti kabut asap yang mengganggu lalu lintas.

Berdasarkan data dari BPBD Ogan Ilir, hingga akhir Juli 2024, luas lahan terbakar di Ogan Ilir mencapai 69,33 hektar.

"Dengan luas lahan tersebut, sekitar 29,59 hektar lahan terbakar berhasil dipadamkan," terang Kalaksa BPBD Ogan Ilir, Edi Rahmat melalui keterangan tertulis, Senin (29/7/2024).

Daerah di Ogan Ilir yang rawan terbakar lahan diantaranya Kecamatan Pemulutan, Pemulutan Barat, Indralaya, Indralaya Utara dan sejumlah kecamatan lainnya.

Dengan banyaknya lahan terbakar di Ogan Ilir, hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebabnya.

"Terkait penyebab kebakaran masih diselidiki pihak kepolisian," ujar Edi.

Baca juga: Viral Mobil Pikap Hangus Terbakar di Gerbang Tol Keramasan Ogan Ilir, Api Berasal Dari Bak Kendaraan

Baca juga: Kondisi Tol Palindra Kembali Normal, Sebelumnya Diselimuti Kabut Asap Dampak Karhutla di Ogan Ilir

Masih kata Edi, fenomena La Nina turut berkontribusi terhadap penyebab kebakaran lahan di wilayah Indonesia, termasuk Ogan Ilir.

La Nina adalah fenomena Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah yang mengalami pendinginan di bawah kondisi normal.

Pendinginan SML ini mengurangi potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik bagian tengah dan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia secara umum.

Sehingga meskipun di Indonesia memasuki musim panas, tetap ada curah hujan yang kemudian disebut kemarau basah.

"Informasi dari BMKG, curah hujan diprediksi terjadi di Ogan Ilir pada Agustus mendatang," terang Edi.

 

 

 

 

Baca Berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

 

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved