Penerimaan Siswa Baru

Kadisdikbud OKU Timur Lakukan Sidak Kegiatan MPLS, Tegaskan Jangan Ada Bullying di Sekolah

Dimana kali ini Kadisdikbud OKU Timur mengunjungi kegiatan MPLS di SMP Negeri I Belitang Madang Raya (BMR).

Penulis: CHOIRUL RAHMAN | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Choirul Rahman
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten OKU Timur Wakimin SPd MM saat mengunjungi sekolah memantau langsung kegiatan MPLS, Senin (15/07/2024). 

TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) OKU Timur Wakimin SPd MM lakukan sidak, serta kunjungan untuk memantau langsung kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di sekolah-sekolah yang ada di Bumi Sebiduk Sehaluan.

Dimana kali ini Kadisdikbud OKU Timur mengunjungi kegiatan MPLS di SMP Negeri I Belitang Madang Raya (BMR).

Untuk diketahui Masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) pada SMP di Kabupaten OKU Timur dijadwalkan selama 3 hari.

Dimana pelaksanaan MPLS sendiri dimulai pada Senin-Rabu, 15-17 Juli 2024, dari pukul 07.30 WIB hingga 11.30 WIB.

Kadisdikbud OKU Timur Wakimin SPd MM mengatakan, mengucapkan selamat datang kepada pelajar kelas 7 yang saat ini sedang mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

"Semoga 20 atau 30 tahun lagi alumni SMP Negeri I Belitang Madang Raya menjadi orang sukses di bidangnya masing-masing," katanya,  Senin (15/07/2024).

Pada kesempatan ini ia juga menghimbau kepada anggota OSIS, pelajar lain dan dewan guru agar jangan sampai ada bullying di sekolah, terutama di kegiatan MPLS ini.

"Karena di kegiatan MPLS ini pelajar diberikan materi-materi tentang pengenalan lingkungan sekolah. Jadi jangan sampai ada tindakan bullying di lingkungan sekolah," jelasnya.

Wakimin juga mengucapkan terimakasih kepada Bhabinkamtibmas yang hadir dan memberikan materi tentang bullying kepadapa murid yang sedang mengikuti MPLS.

Selain itu, Wakimin juga memberikan himbauan kepada dewan guru untuk selalu disiplin, dalam segala hal.

"Baik dalam bidang kehadiran dan keaktifan di sekolah dalam memberikan pendidikan kepada pelajar," imbuhnya.

Baca juga: Kadisdikbud Tegaskan Jangan Ada Bullying dan Kekerasan Fisik Saat MPLS di OKU Timur

Baca juga: Almira, Atlet Pencak Silat Asal OKU Timur Wakili Provinsi Sumsel dalam Ajang O2SN Tingkat Nasional

Sebelumnya, Wakimin menekankan tidak boleh ada unsur bullying dalam kegiantan MPLS maupun Transisi PAUD-SD.

"Pada masa Transisi PAUD-SD, orang tua atau wali murid baru, hanya boleh mendampingi anak selama tiga hari saja. Sisanya harap dipercayakan kepada guru-guru," katanya.

Lanjut kata Wakimin, tujuan dari kegiatan MPLS ataupun Transisi PAUD adalah untuk mengenali potensi diri peserta didik baru.

Lalu menumbuhkan motivasi, semangat dan cara belajar efektif sebagai peserta didik baru.

Kemudian mengembangkan interaksi positif antar peserta didik dan warga sekolah lainnya.

"Disamping itu, kegiatan MPLS atau Transisi PAUD-PAUD-SD ini juga untuk membantu peserta didik baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah. Serta  menumbuhkan perilaku positif," katanya.

Wakimin juga menegaskan kepada sekolah bahwa selama pelaksanaan MPLS dan juga Transisi PAUD-SD, satuan pendidikan dilarang mengintruksikan peserta didik baru, untuk menggunakan atau membawa seragam dan atribut selain seragam dan atribut resmi satuan pendidikan.

Sekolah atau panitia juga dilarang memberikan tugas kepada peserta didik baru, untuk membawa suatu produk dengan merk tertentu.

"Perlu diingat pula, panitia dilarang memberikan hukuman fisik atau kekerasan dalam menegakan kedisiplinan, atau bentuk hukuman lain yang tidak mendidik," bebernya.

Artinya, lanjut Wakimin, satuan pendidikan harus merubah hukuman fisik dengan kegiatan edukatif atau membentuk kesadaran diri peserta didik.

Disamping itu, satuan pendidikan juga dilarang melakukan aktivitas yang tidak relevan dengan pembelajaran.

Serta aktifitas lain yang dapat membahayakan kesehatan, keselamatan dan keamanan peserta didik.

"Termasuk dilarang keras melakukan perundungan atU bullying, kekerasan verbal maupun fisik," tegasnya.

Kemudian mengenai keterlibatan kakak kelas atau senior, juga sebisa mungkin tidak dilakukan. Kecuali dalam keadaan kekurangan personil, guru boleh dibantu pengurus OSIS atau MPK sebagai asisten dalam memperaiapkan fasilitas.

Kadisdik Wakimin kemudian merincikan, bahwa penyampaian materi MPLS dan Transisi PAUD-SD harus diberikan dengan cara-cara menyenangkan.

"Misalnya, pada Transisi PAUD-SD hendaknya materi yang disampaikan tentang mengenal nilai agama dan budi pekerti. Serta kematangan emosi yang cukup untuk berkegiatan di lingkungan belajar," tuturnya.

Kemudian keterampilan sosial dan bahaya yang menandai untuk berinteraksi sehat dengan teman, pemaknaan terhadap belajar yang positif.

"Serta pengembangan keterampilan motoric, dan perawatan yang memadai, untuk dapat berpartisipasi di lingkungan sekolah secara mandiri," pungkasnya.

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved