Seputar Islam

Makan Bila Lapar Berhenti Sebelum Kenyang, Adab Makan dalam Islam dan Haditsnya, Penjelasan Ulama

Hendaknya kadar makanan dan minuman yang dikonsumsi tidak melebihi kadar dua pertiga perut, agar ia dapat menyisakan sepertiga perutnya untuk bernapas

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
Makan Bila Lapar Berhenti Sebelum Kenyang, Adab dan Anjuran Makan dalam Islam, Penjelasan Ulama 

TRIBUNSUMSEL.COM --  Adab makan dan minum diatur dalam Islam. Tidak lain tujuannya adalah agar aktivitas makan dan minum dapat menunjang kesehatan dan memberi manfaat bagi tubuh dan keberlangsungan hidup.


Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam surat Al Araf ayat 31:

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

Artinya:

“Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf, Ayat: 31)


Terdapat banyak hadits nabi tentang adab makan dan minum.

1. Hadits makan bila lapar berhenti sebelum kenyang.

Dikutip dari laman nu.or.id, Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Depok, Buya Zainudin Maksum Ali mengungkapkan terdapat hadits nabi Rasulullah Saw:


نحن قوم لا نأكل حتى نجوع وإذا أكلنا لا نشبع


“Kita (kaum muslimin) adalah kaum yang hanya makan bila lapar dan berhenti makan sebelum kenyang.“

Berbeda dengan Buya Zainudin, Menurut Ustadz Adi Hidayat, Dalam satu ceramah yang ditampilkan lewat YouTube channel Audio Dakwah, hadits di atas hadits dhaif (palsu).

"Kita sering dengar, makan saat lapar berhenti sebelum kenyang, itu ternyata bukan hadits, bukan hadits, itu hadits palsu," kata pria yang akrab disapa UAH ini.

"Kisahnya tidak terkait dengan hadits, tapi kisah seorang raja yang ingin mendapatkan masukan tentang cara hidup sehat yang bebas dari penyakit. Maka dikumpulkan 4 dokter, ada dokter yang dari Sudan, dokter dari Irak, Persia, India ada dokter dari romawi. Di kumpulkan, semua memberikan saran ada yang mengatakan makan biji Rashad, ada yang mengatakan Anda cukup minum setiap bangun dari tidur minum beberapa teguk air," beber Ustaz Adi Hidayat.

Dari keempat dokter ini masing-masing memberikan masukan dan diterima oleh raja. Namun seorang dokter asal Sudan hanya diam saja. Ketika ditanya, dokter ini mengatakan semua saran yang diberikan oleh 3 dokter ini baik namun masih memiliki efek samping.

"Beliau diam dan mengatakan dengan hormat pada dokter yang lain, mengatakan baik-baik kami punya kebiasaan kalau paduka ingin sehat tanpa efek samping, maka biasakanlah makan saat paduka merasa lapar dan angkat tangan paduka dari makanan sebelum paduka merasa kenyang," lanjut ustaz Adi Hidayat.

"Ini pesannya bagus, tapi bukan berasal dari hadits," ujarnya.

Beberapa hadits sahih Rasulullah SAW soal adab makan yakni makan dengan tangan kanan, makan dan minum sambil duduk serta tidak boleh mencela makanan

2. Tidak berlebihan dalam makan dan minum.

Hadits Nabi:


ما ملأ آدميٌّ وعاءً شرًّا من بطن، بحسب ابن آدم أكلات يُقمن صلبَه، فإن كان لا محالة، فثُلثٌ لطعامه، وثلثٌ لشرابه، وثلثٌ لنفَسِه

Artinya:
“Tiada tempat yang manusia isi yang lebih buruk ketimbang perut. Cukuplah bagi anak adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun jika ia harus (melebihinya) maka hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernapas.” (HR. Ahmad).


Dalam hadits di atas tersirat pemahaman bahwa jika seseorang tidak merasa cukup dengan makanan yang hanya dapat menegakkan punggungnya (makanan yang sedikit) maka hendaknya kadar makanan dan minuman yang dikonsumsi tidak melebihi kadar dua pertiga perut, agar ia dapat menyisakan sepertiga perutnya untuk bernapas dengan mudah.

Berdasarkan ketentuan di atas, para ulama berpandangan bahwa makan terlalu kenyang (al-akl fauqa as-syiba’) sebagai perbuatan yang tidak baik.

3. Dampak kekenyangan dan berlebihan makan

Imam Asy-Syafi’i rahimahullah menjelaskan
,

لان الشبع يثقل البدن، ويقسي القلب، ويزيل الفطنة، ويجلب النوم،ويضعف عن العبادة

“Karena kekenyangan membuat badan menjadi berat, hati menjadi keras, menghilangkan kecerdasan, membuat sering tidur dan lemah untuk beribadah”.

Bahkan kekenyangan hukumnya bisa haram, Ibnu Hajar rahimahullah berkata,

وما جاء من النهي عنه محمول على الشبع الذي يثقل المعدة ويثبط صاحبه عن القيام للعبادة ويفضي إلى البطر والأشر والنوم والكسل وقد تنتهي كراهته إلى التحريم بحسب ما يترتب عليه من المفسدة

“Larangan kekenyangan dimaksudkan pada kekenyangan yang membuat penuh perut dan membuat orangnya berat untuk melaksanakan ibadah dan membuat angkuh, bernafsu, banyak tidur dan malas.

Masih dikutip dari nu.or.id, Penelitian modern juga menunjukkan bahwa makan secara cukup (tidak berlebihan) juga berdampak bagi umur seseorang. Penemuan Kalluri Suba Rao, ahli biologi melekuler membuktikan, makan sedikit memungkinkan tubuh untuk lebih berkonsentrasi memperbaiki dirinya sendiri, sehingga kegiatan perbaikan DNA, membuang zat-zat toksin keluar tubuh, dan regenerasi sel-sel rusak dengan sel sehat dapat berlangsung lebih optimal.

Itulah Makan Bila Lapar Berhenti Sebelum Kenyang, Adab Makan dalam Islam dan Haditsnya, Penjelasan Ulama.  (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Berpuasa di Momen Tahun Baru Islam 1 Muharram, Boleh atau tidak? Hukum dan Syaratnya Menurut Hadits

Baca juga: Dalil Hadits Puasa Awal Muharram dan Keutamaannya, Salah Satu Puasa Sunnah yang Dianjurkan Nabi

Baca juga: Benarkah Anjuran Setop Aktivitas Bicara Saat Azan Berkumandang, Penjelasan Hadits & Pandangan Ulama

Baca juga: Hadits Ciri Orang yang Beriman kepada Allah, Berkata Baik, Mencintai, Memuliakan Tetangga dan Tamu

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved