Montir Tusuk Pelanggan di Lubuklinggau
Polisi Ungkap Penyebab Montir Tusuk Adik Pelanggan di Lubuklinggau, Selisih Paham Soal Servis Motor
Polisi mengungkap penyebab montir di Lubuklinggau tega menusuk pelanggannya sendiri berujung satu orang meninggal dunia.
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Dia juga menambahkan bila kondisi Desa Mandi Angin sekarang aman dan kondusif, bahkan bila ada keributan itu hanya isu saja.
"Kondisi Desa Mandi Angin aman tidak ada ribut-ribut," ujarnya.
Kronologi Versi Keluarga Korban
Desita istri Amir Hamzah salah satu korban penusukan menceritakan perkara perkelahian tersebut disebabkan karena mereka menanyakan motor yang baru diperbaiki sudah rusak lagi.
"Awalnya kami memperbaiki motor NMAX di bengkel Can kemudian baru dua minggu motor sudah rusak lagi padahal garansi satu bulan," ungkap Desi pada Tribunsumsel.com di Polres Lubuklinggau.
Setelah itu, Amir Hamzah selaku pemilik motor mencoba menelpon supaya motornya diperbaiki lagi, namun telponnya tidak diangkat dan pesan whatsapp-nya tidak dibalas.
"Kami telpon dan WA tidak dibalasnya, malahan nomor kami diblok. Sementara di chat hanya dilihat tidak dibalas," ujar Desi kesal.
Karena tidak puas, suami Desi sempat ingin mendatangi langsung rumah Can, namun niatnya urung karena khawatir akan terjadi hal tak diinginkan.
"Akhirnya suami saya bilang mau didatangi rumahnya nanti malah jadi masalah, itulah tidak jadi," bebernya.
Puncaknya saat Amir Hamzah bersama keluarganya bertemu Can di Lubuklinggau secara tidak sengaja, kemudian Amir Hamzah langsung bertanya tanggung jawab motornya kepada Can.
"Suami saya tanya Can, bagaimana motor tidak hidup, kata kamu garansi sebulan tapi Whatsapp saya kamu blok," ungkapnya
Kemudian pertanyaan suaminya dijawab oleh Can dengan perkataan tidak enak didengar, malahan mengatakan motor mereka rusak itu karena sudah dibawa kemana-mana.
"Motor kamu itu rusak sudah dibawa kulu kilir kemana-mana, dijawab suami saya, sumpah Can motor ditarok di tempat kak Maluku bae (saja)," bebernya.
Kemudian karena kesal, Desi ikut menimpal pembicaraan dengan nada marah, ia mengatakan duit sudah banyak habis tapi motor dalam rumah rusak tidak hidup.
"Setelah mendengar saya berkata, dia (Can) mengancam dengan mengatakan tunggu di sana? tunggu di sana sembari berlari mengendarai motor," ungkapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.