Berita Viral

Curhat Vendor Konser yang Panggung dan Sound Dibakar Karena Guyon Waton Batal Tampil 'Kami Korban'

Inilah klarifikasi pihak vendor konser Lentera Festival yang harusnya menampilkan Guyon Waton dan Ndx Aka, ikut jadi korban dan alami kerugian diamuk

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Slamet Teguh
instagram/soundtainment / instagram/guyonwatonofficial
Klarifikasi Vendor Konser Guyon Waton dan Ndx Aka, Alami Kerugian Imbas Diamuk 

BERNAMA : MUHAMMAD DIAN PERMANA ANGGA

kami segenap panitia juga dirugikan oleh orang tersebut , oknum ini membawa kabur duit sebanyak ratusan juta!
uang yang seharusnya di bayar untuk keperluan malah dibawa kabur , dan kita ditinggal kan begitu saja h-jam !

tolong segera diviralkan ,kita cari sampai dapat!," tulisnya.

Sosok Muhammad Dian Permana Angga Oknum Panitia Bawa Kabur Uang Konser Lentera Festival Tangerang
Sosok Muhammad Dian Permana Angga Oknum Panitia Bawa Kabur Uang Konser Lentera Festival Tangerang (Instagram/lentera.festival)

Tak hanya itu saja, panitia konser Lentera Festival juga membagikan identitas KTP milik Muhammad Dian.

Saat itu tertulis jika Muhammad Dian merupakan warga Tanggerang.

Namun netizen justru menilai panitia bekerja sama dengan pelaku.

Sebab tahun kelahiran pelaku 1997, berbeda dengan NIK yang ditulsikan 94.

"YANG BENER KALO EDIT WOY RAPIH, KELAHIRAN 97, KODE ANGKA DI NIK 94, LUCU PARAH".

"Ga usah lempar batu sembunyi tangan, Lo kan juga panitia! Bukannya kasih penjelasan malah main kabur aja, lagian penonton kecewa dan mulai ga kondusif nih admin malah main drama playing victim dari masalah yang diciptakan sendiri! Ews".

"Gausah lu upload min, lu pada punya nomor nya lacak".

"percuma lu spill ud dibagi rata juga kan" ungkap beberapa netizen.


Penjelasan Polisi

Sedangkan, Kapolsek Pasar Kemis, AKP Ucu Nuryandi mengatakan, kercuhan tersebut bermula ketika Lentera Festival menggelar konser musik yang seharusnya dimulai sekira pukul 19.00 WIB.

Pintu masuk menuju area konser pun telah dibuka sejak sore hari hingga dipadati oleh ratusan penonton yang telah membelk tiket.

Namun demikian hingga pukul 19.15 WIB acara tersebut tidak kunjung dimulai. Area panggung nampak gelap dan sepi, tanpa ada kehadiran pembawa acara.

Penonton yang geram pun mulai menyerukan agar acara segera dimulai oleh panitia dengan sorak sorai yang menimbulkan keriuhan.

Hingga 15 menit berlangsung tidak ada tanda-tanda panitia yang akan membuka acara konser, penonton pun kesal dengan melampiaskan kekecawaannya masing-masing hingga kericuhan tidak dapat terelakan.

"Peristiwa berawal dari keriuhan penonton yang kesal acara tidak kunjung dimulai, sehingga mereka berteriak menagih kepada panitia," ujar Ucu saat dikonfirmasi awak media, Minggu (23/6/2024) malam dilansir dari Tribun Tangerang.

Situasi kemudian tidak terkendali mulai pukul 19.30 WIB karena massa merasa kecewa kepada penyelanggara konser tersebut.

Menurut Ucu, aksi para penonton tersebut didasari kekecewaan lantaran masyarakat telah hadir dan membeli tiket masuk di atas harga sekira Rp115.000.

Kekesalan masyarakat semakin menjadi ketika panitia penyelenggara tetap menjual tiket konser secara langsung atau offline di lokasi meskipun mengetahui acara bakal batal diselenggarakan.

"Kerusuhan ini terjadi mulai sekitar jam 19.00 WIB, karena penonton masih ada yang nagih-nagih kalau mereka hadir di lokasi itu membayar tiket baik secara online ataupun offline," kata dia.

"Jadi panitia penyelenggara ini tidak membayar artis yang akan tampil, kan kalau enggak ada artisnya acara juga enggak bisa dimulai," sambungnya.

Situasi semakin malam, akhirnya situasi tidak dapat terkendali. Ratusan penonton yang hadir mulai melempar panggung sebagai bentuk kekecewaan.

Bahkan alat pengeras suara atau sound system berukuran besar turut serta menjadi sasaran amukan masyarakat hingga dibakar dan membuat api membumbung tinggi.

"Kalau sound system iya benar dibakar sama penonton, cuma enggak sampai melebar kemana-mana hanya di sound system itu saja," tuturnya.

AKP Ucu Nuryandi mengatakan jika dalam situasi kacau tersebut, tidak ada panitia yang memberikan penjelasan kepada penonton.

"Justru panggungnya enggak diisi-isi sama orang, panitianya malah gak berani memunculkan diri pada saat pelaksanaannya, makanya penonton merasa kecewa dan marah," terangnya.

Ucu memastikan, saat ini situasi lokasi telah berhasil dikendalikan dan berangsur-angsur kondusif.

Sebab aparat kepolisian langsung mengambil kendali acara konser tersebut dengan tampil di hadapan penonton untuk mengumumkan bahwa konser dihentikan.

"Sudah kami himbau kepada penonton untuk balik kanan (pulang), karena konser musik ini kami hentikan, karena enggak ada artisnya," ucapnya.

"Jadi situasi sekarang sudah clear, sudah tidak ada penonton, kami juga mengerahkan sebanyak 120 personil gabungan kepolisian dengan TNI untuk mengamankan acara ini," jelas Ucu.

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

(*)

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved