Pilgub Sumsel 2024

Demi Menang di Pilgub Sumsel 2024, Mawardi Yahya-RA Anita Noeringhati Fokus Tingkatkan Elektabilitas

Bakal calon (Balon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Mawardi Yahya- RA Anita Noeringhati (Matahati)

Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Slamet Teguh
Handout
Demi Menang Pilgub Sumsel 2024, Mawardi Yahya- RA Anita Noeringhati Fokus Tingkatkan Elektabilitas 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Bakal calon (Balon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Mawardi Yahya- RA Anita Noeringhati (Matahati), saat ini masih fokus untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat dalam upaya meningkatkan elektabilitas keduanya untuk maju Pilkada Sumsel 2024.

Menurut Tim konsultan Matahati, Amrah Muslimin pihaknya sekarang memperluas penyebaran alat peraga sosialisasi seperti baleho, spanduk dan sebagainya hingga pelosok daerah di Sumsel. 

"Saat ini kita fokus menyebarkan alat sosialisasi ke masyarakat, dan turun langsung ke masyarakat, " kata Amrah. 

Hal ini diungkapkan mantan ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) provinsi Sumsel itu, sesuai rekomendasi dari beberapa partai yang bakal mengusung keduanya nanti di kontestasi Pilkada Sumsel. 

"Ini termasuk sesuai rekomendasi dari partai Golkar, agar keduanya melakukan sosialisasi dan membentuk koalisi untuk nanti diberikan rekomendasi resmi dari partai, " tegasnya seraya Matahati terus melakukan konsolidasi dalam memperkuat tim pemenangan nantinya sekaligus menepis anggap tidak ada gerakan selama ini. 

Baca juga: Mahar Berganti Matahati, Baleho Mawardi-Anita Pasangan di Pilgub Sumsel 2024 Mulai Bertebaran

Sebelumnya, bakal Calon Wakil Gubernur (Balon Wagub) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) RA Anita Noeringhati, mengaku tak mempermasalahkan hasil survei yang dirilis Lembaga Survei Indonesia (LSI), jika dirinya bersama Mawardi Yahya dan kandidat lainnya masih dibawah jauh elektabilitasnya, dari mantan Gubernur Sumsel Herman Deru saat ini. 

"Gak apa- apa, itu hak yang meminta survei, jadi itu silahkan saja, apakah survei itu bisa dijadikan acuan, nantinya ada pembuktiannya, " kata Anita, Senin (27/5/2024) di DPRD Sumsel. 

Menurut Anita yang menjabat Ketua DPRD Sumsel ini, hasil keunggulan di survei bisa berbalik seiring waktu dan bergeraknya tim. 

Hal ini menurutnya, pernah terjadi pada Pilkada Sumsel 2008 lalu, dimana incumbent atau petahana saat itu surveinya paling tinggi, nyatanya kalah akhirnya. 

"Karena sudah dapat dibuktikan survei tinggi, kenyataan di 2008 seperti apa, survei incumbent tinggi masih ada waktu (menyusulnya) ternyata Incumbent itu kalah. Kita akan buktikan saja, yang pasti semua mempunyai kesempatan yang sama, " ucapnya. 

Diterangkan wanita yang juga menjabat Ketua Harian DPD Partai Golkar Sumsel ini, dirinya bersama Mawardi Yahya terus bergerak untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat, untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas. 

"Yang pasti, kami terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, dan apa yang jadi  program kami tidak muluk- muluk, kita ingin sesuai dengan tagline yang ada 'Sumsel Bangkit Bersama'. InsyaAllah sampai nanti deklarasi, kami akan menyampaikan program-programnya, " beberapa Anita. 

Mengenai program kedepan, pastinya hal itu akan disampaikan setelah  deklarasi dirinya bersama Mawardi Yahya

"Tapi saat ini, saya mengajak kepada masyarakat bagaimana tentang Sumsel, Sumsel adalah provinsi kelima yang memiliki Sumber Daya Alam (SDA) luar biasa, namun apa yang didapatkan kita hanya menerima DBH (Dana Bagi Hasil) yang tidak sesuai porsi dari kita, bagaimana nanti kita menggali semua SDA ini menjadi PAD (Pendapatan Asli Daerah) agar PAD kita tinggi, untuk belanja kita juga tinggi," tuturnya. 

Hal itu dilakukan, menurut Anita karena kebutuhan dasar yaitu pendidikan dan kesehatan itu masih banyak yang harus dicover, walaupun saat ini sudah ada Universal Health Coverage (UHC) .

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved