Pilgub Sumsel 2024

Tak Ada Nama Mawardi Yahya Hingga Herman Deru, PDIP Belum Keluarkan Rekomendasi Pilkada Sumsel 2024

PDIP belum mengeluarkan rekomendasi calon kepala daerah yang akan bertarung di Pilkada Sumsel 2024. 

|
TRIBUNSUMSEL.COM/ARIEF BASUKI ROHEKAN
Balongub Sumsel Herman Deru saat mengembalikan formulir pendaftaran Balongub di PDIP Sumsel beberapa waktu lalu 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) belum mengeluarkan rekomendasi calon kepala daerah yang akan bertarung di Pilkada Sumsel 2024. 

Padahal untuk tingkat Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel sendiri, tim penjaringan Balink ada PDIP Sumsel telah menerima berkas pendaftaran 5 Balongub dan 2 balon Wakil Gubernur Sumsel. 

Kelimanya yaitu Herman Deru (HD), Mawardi Yahya (MY) berpasangan dengan Harnojoyo atau Anita, Eddy Santana PutraOutra (ESP), Holda hingga 2 kader PDIP Sumsel Heri Amalindo dan Melihat Mustika.

Sebelumnya, PDIP telah merekomendasikan sebanyak 3 bakal calon Gubernur dan 58 balon bupati/walikota yang akan diusung pada pilkada 2024. 

Hal tersebut tertuang dalam lampiran surat bernomor 6165 perihal instruksi dan undangan pemantapan batch-1 tim pemenangan daerah Pilkada serentak 2024.

Dalam surat tersebut hanya ada dua calon kepala daerah di Sumsel disebutkan, yaitu Bupati Musi Rawas Utara (Muratara) Devi Suhartoni dan mantan Wakil Walikota Prabumulih Ardiyansyah Fikri, sebagai bakal calon kepala daerah. 

Baca juga: PC NU & Muslimat Dukung Enos-Yudha di Pilkada 2024, Deklarasikan OKU Timur Maju Lebih Mulia Jilid 2

Sedangkan untuk 15 Kabupaten kota lain termasuk untuk tingkat gubernur Sumsel, belum ada rekomendasi dari partai berlambang banteng dengan moncong putih itu. 

Ketua DPD PDIP provinsi Sumsel HM Giri Ramanda N Kiemas menegaskan, hingga saat ini DPP PDIP belum mengeluarkan satu nama pun bakal calon kepala daerah (Cakada) yang akan diusung di Pilkada 2024, termasuk di Wilayah Sumsel. 

Penegasan ini menjawab isu yang berkembang, jika PDIP sudah resmi mengeluarkan rekomendasi untuk diusung atau didukung dalam Pilkada November 2024 mendatang termasuk 2 daerah di Sumsel yaitu Prabumulih dan Muratara. 

"Itu bukan rekomendasi, tapi itu panggilan untuk mengirimkan tim kampanye yang dilatih sekolah partai. Jadi, bukan rekomendasi jadi salah jika dikatakan rekomendasi, " kata Giri. 

Menurut Giri, adanya 58 nama termasuk 2 dari Sumsel yang tersebar itu, bisa saja nantinya memang rekomendasi DPP diberikan ke mereka, ataupun sebaliknya melihat perkembangan di lapangan termasuk hasil survei. 

"Belum tentu juga, nama yang disebutkan itu akan dapat rekomendasi nanti. Tapi pastinya karena ia incumbent (pernah menjabat) dan hanya ditempat itu dia kader yang maju, sehingga jadi prioritas. Sehingga mereka diberikan kesempatan, tetapi jika hasil surveinya jeblok maka bisa saja kader lain atau nama lain (yang diusung), " tegasnya. 

Dijelaskan Wakil Ketua DPRD Sumsel ini, memang sejumlah kader PDIP yang daftar di Pilkada, ada yang posisi calon kepala daerah atau wakil, sehingga dilakukan pelatihan tim kampanyenya.

Bagaimana dengan daerah lain termasuk untuk Pilgub Sumsel, Giri mengungkapkan hal itu masih berproses dan akan dilakukan bergilir karena tidak mungkin dilakukan secara bersamaan. 

"Semua Berguyur dan berproses, karena tidak mungkin ratusan kabupaten kota cuma 58 saja, dan semua berguyur. Jadi semua berproses dan yang nama beredar adalah panggil untuk tim kampanye untuk pelatihan, paparnya. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved