Berita OKI

Beredar Isu Preman Perintahkan Warga Tembaki Pekerja Kebun Sawit di Mesuji OKI, Polisi: Tidak Benar

Polisi membantah isu yang menyebut para pekerja perusahaan sawit ditembaki warga tak dikenal yang didalangi oleh preman.

TRIBUNSUMSEL.COM/WINANDO DAVINCHI
Suasana perkebunan kelapa sawit yang berada di area perusahaan PT Sumber Wangi Alam (SWA) Desa Sungai Sodong, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Senin (27/5/2024). 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG --  Polisi membantah isu yang menyebut para pekerja perusahaan PT Sumber Wangi Alam (SWA) di Mesuji Ogan Komering Ilir (OKI) ditembaki orang tak dikenal saat bekerja, Minggu (26/5/2024) malam. 

Dalam pemberitaan yang beredar, terdapat narasi jika para pekerja  ditembaki oleh sejumlah warga sipil yang diperintahkan atau preman.

Di mana saat kejadian, para pekerja sedang melakukan persiapan lahan replanting (peremajaan sawit) dan 
pihak perusahaan memilih untuk mundur untuk sementara. 

Sewaktu dikonfirmasi Kapolres OKI AKBP Hendrawan Susanto melalui Kapolsek Mesuji, AKP Bambang Wiyono mengatakan jika kejadian penembakan itu tidaklah benar.

"Tidak benar adanya penembakan tersebut, karena dari beberapa informasi yang saya dapat dari masyarakat dan personil yang kelokasi (TKP) tidak ada (peristiwa penembakan)," katanya dihubungi wartawan lewat sambungan telepon, Senin (27/5/2024) sore.

Baca juga: Disdik OKI Larang Sekolah Gelar Study Tour, Imbas Kecelakaan Rombongan Siswa dan Guru Asal OKU Timur

Menurutnya, kegiatan replanting yang dilakukan oleh perusahaan pada malam hari juga seharusnya tidak dilakukan. Lantaran tanaman pohon sawit yang dirobohkan masih berada di area sengketa.

"Masyarakat taunya itu (pohon sawit) dirobohkan sekitar jam 23.00 Wib malam. Kalau memang yang dikerjakan perusahaan benar, kenapa kegiatan mereka harus malam-malam,"

"Ternyata itu lahan-lahan yang masih dalam sengketa," tuturnya.

Dengan adanya pemberitaan yang beredar luas tersebut, pihaknya sangat menyayangkan karena takutnya justru membuat suasana lebih keruh.

"Harusnya tidak ada pemberitaan seperti itu, karena nanti bisa memperkeruh suasana dilapangan. Semestinya kalau ada apa-apa laporkan saja ke polisi. Nanti akan dilakukan pendampingan," tutupnya.

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved