Berita Viral

Kisah Lukman, 4 Tahun Nyamar Jadi Polisi Gadungan hingga Ditangkap Usai Peras Pedagang di Jaktim

Lukman(40), polisi gadungan yang kerap beraksi memalak pedagang di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur selama empat tahun ditangkap

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
dok/tribunnews.com
Lukman(40), polisi gadungan yang kerap beraksi memalak pedagang di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur selama empat tahun ditangkap 

TRIBUNSUMSEL.COM- Lukman(40), polisi gadungan yang kerap beraksi memalak pedagang di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur ditangkap.

Diketahui, Lukman atau LH, nekat menjadi polisi gadungan selama empat tahun dan memeras pedagang.

Dalam menjalankan aksinya, Lukman memilih pangkat sebagai ajun inspektur satu (Aiptu) dan bernama Firmansyah.

Baca juga: 2 Alasan Polisi Belum Berhasil Tangkap Pelaku Pembunuhan Noven 5 Tahun Lalu, Belum Rekam E-KTP

Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan dalam satu bulan Lukman dapat mengantongi Rp 3-4 juta dari hasil melakukan pemerasan terhadap para pedagang.

"Dalam sebulan bisa mencapai Rp4 juta keuntungan yang ia dapat," ucap Nicolas saat konferensi pers, Senin (20/5/2024), dilansir dari Tribunjakarta.com.

Nicolas menuturkan, uang itu dipakai Lukman untuk menafkahi kedua istrinya.

"Untuk mendapatkan ekonomi atau rezeki dan biayai keluarganya," jelas Nicolas.

Kepada istri dan mertunya, Lukman tetap mengaku sebagai polisi.

"Tersangka LH di mana dia mengaku sebagai anggota Polri, dia mengaku kepada istri keduanya, mertuanya dan keluarga istri keduanya bahwa dia adalah seorang anggota polisi," kata Nicolas Ary Lilipaly.

Baca juga: Kronologi Mobil Selebgram Zoe Levana Terjebak di Jalur TransJakarta, Sebut Mama Salah Nyetir

Empat tahun berpura-pura jadi polisi, Lukman mengaku bertugas di Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya.

Saat beraksi Lukman mengenakan pakaian dinas lengkap (PDL) anggota Polri berpangkat Aiptu, namun mengaku kepada para korbannya berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP).

Para korban dituduh melakukan tindak pidana kemudian dipaksa menyerahkan sejumlah uang, dengan ancaman bila tidak membayar akan diproses hukum di Polda Metro Jaya.

"Dia mengenakan seragam, topi, sepatu dan atribut lain layaknya anggota Polri. Motifnya melakukan kegiatan (memeras) untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dirinya dan keluarga," ujarnya.

Terobsesi Karena Gagal tes polisi

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan menyebut tersangka mengaku berpura-pura menjadi polisi karena terobsesi menjadi anggota Korps Bhayangkara.

"Kenapa dia menggunakan pakaian seragam? Karena dia terobsesi menjadi seorang anggota polisi," kata Nicolas

Namun, keinginannya tersebut tak tercapai karena gagal tes saat mendaftar menjadi anggota polisi.

"Namun pada saat dia tes, dia tingginya kurang dan tidak bisa menjadi anggota polri, namun tidak mengurangi niat dia tetap dia terobsesi menjadi anggota Polri sehingga dia menggunakan seragam polri untuk kegiatan memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya," ucapnya.

Empat tahun berpura-pura jadi polisi, Lukman mengaku bertugas di Direktorat Reserse Narkoba Polda
Empat tahun berpura-pura jadi polisi, Lukman mengaku bertugas di Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya.

Adapun dalam memenuhi kebutuhan ekono

minya tersebut, Lukman memalak para pedagang dengan seragam berpangkat Aiptu yang selalu ia pakai.

"Pekerjaannya dia sehari-hari suka mengemil kepada para pedagang yang ada di wilayah Jakarta Selatan dengan menggunakan pakai pakaian seragam," tuturnya.

Positif Narkoba

Selain jadi polisi gadungan, Lukman juga mengonsumsi narkoba. Dia ditangkap saat mengonsumsi sabu.

Nicolas mengatakan Lukman memang sudah menjadi incaran Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Timur karena dicurigai menggunakan barang haram tersebut.

"Sebelum kami menangkap si LH ini, memang anggota kami Satnarkoba Polres Metro Jakarta Timur berusaha memancing karena indikasi dia adalah seorang pengguna atau pengedar narkoba," kata Nicolas.

Setelah dilakukan penyelidikan, akhirnya Lukman ditangkap saat mengonsumsi sabu di kawasan Jakarta Timur.

"Sehingga pada saat ditemukan pada dirinya ada bukti narkoba dan hasil tes urine juga positif dia menggunakan narkoba," ungkapnya.

Dari pengungkapan itu, polisi akhirnya menemukan sejumlah atribut kepolisian yang digunakan Lukman saat menjadi polisi gadungan.

Di rumahnya, dia menyimpan airsoft gun.

"Ditemukan juga airsoft gun di rumah pelaku," tutur Nicolas.

Baca juga: Sosok Zoe Levana, Selebgram Viral Tinggalkan Mobil Terjebak di Jalur TransJakarta, Panen Hujatan

Sebelumnya, Satres Narkoba Polres Metro Jakarta Timur menangkap pria yang mengaku-aku menjadi anggota polisi di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur pada Minggu (19/5/2024).

Dari unggahan satu akun instagram, terlihat dalam foto pria menggunakan seragam dinas berpangkat Aiptu bernama Firmansyah tengah berada di dalam mobil.

Selanjutnya terlihat pula di foto lain jika polisi gadungan tersebut ditangkap bersama pria lain dengan tangan terborgol dan sejumlah barang buktinya.

Dalam unggahannya, polisi gadungan tersebut disebut sering 'minta jatah' ke sejumlah toko obat dan minuman.

"Polisi gadungan yang sering ngomel-ngomel (minta jatah) ke toko obat dan minuman akhirnya ditangkap petugas Satresnarkoba Polres Jaktim pada Minggu (19/5/2024) di Jatinegara, Jaktim," tulis akun Instagram tersebut.

Terkait itu, Polres Metro Jakarta Timur membenarkan adanya penangkapan tersebut.

Saat ini, Lukman telah ditetapkan sebagai tersangka dengan dijerat pasal 378 KUHP dan pasal 508 KUHP dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara.

(*)

Baca berita lainnya di google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved