Pilgub Sumsel 2024

Meski Saling Klaim Maju, Pilgub Sumsel 2024 Bisa Hadirkan Kejutan Hingga Pendaftaran Resmi di KPU

Menurut Junaidi, setiap kandidat peserta kontestasi Pilgub Sumsel boleh saja mengklaim maju dan dapat dukungan parpol.

Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com
Meski Saling Klaim Maju, Pilgub Sumsel 2024 Bisa Hadirkan Kejutan Hingga Pendaftaran Resmi di KPU 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pengamat politik yang juga Direktur Kuala Musi Politika Dr Junaidi Ahmad., CPM., CIRP mengatakan, Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Selatan (Sumsel) 27 November 2024, sulit diterka dan bisa menghadirkan kejutan. 

Menurut Junaidi, setiap kandidat peserta kontestasi Pilgub Sumsel boleh saja mengklaim maju dan dapat dukungan parpol.

Namun hal itu, akan terlihat saat pendaftaran resmi di KPU akhir Agustus dan penetapan akhir September mendatang. 

"Saat ini ada yang mengaku sudah berpasangan tiba-tiba bubar ditengah jalan, ada yang ngaku telah berpasangan namun baru satu partai. Ada juga yang mengklaim sudah banyak partai, namun satupun belum terbukti. Jadi Pilgub Sumsel ini susah diterka, " kata Junaidi, Senin (20/5/2024). 

Ia pun memprediksi Pilgub Sumsel sendiri, bisa hanya diikuti dua pasangan calon sehingga terjadi head to head, yang membuat pertarungan akan ketat. 

"Jadi, kemungkinan bisa tiga pasang calon dan bisa bisa hanya dua pasang saja nanti. Kalau head to head bisa yang lama dengan yang baru, dugaan saya ada sosok Balongub muka baru, " ucap Junaidi. 

Diungkapkan mantan ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumsel ini, jika ada tiga pasang calon bisa masuk muka lama satunya, dan itu jika mencukupi syarat minimal dukungan parpol sesuai aturan yang ada. 

"Ini masih menunggu rekomendasi resmi dari DPP, dan berdasarkan prestasinya. Ketua partai belum tentu jadi jaminan dapat rekomendasi, seperti PPP dinonaktifkan karena tidak berprestasi itu sederhana, dan pertanyaan apakah ketua partai saat ini banyak atau ada prestasi, " tuturnya. 

Baca juga: Dua Srikandi Holda dan Meli Mustika Siap Bertarung di Pilgub Sumsel 2024

Baca juga: Demokrat Tanya Herman Deru Kapan Deklarasi Pilgub Sumsel 2024 Bersama Cik Ujang Tunggu Bulan Baik

Sedangkan terkait santernya Mawardi Yahya 'bercerai' dengan Harnojoyo, dan akan berpasangan dengan RA Anita Noeringhati di Pilgub Sumsel November mendatang. Hal itu belum jadi jaminan, keduanya resmi berpasangan hingga mendaftar di KPU

"Semua masih bisa berubah, sebelum munculnya B1 kwk bisa berubah, B1 kwk yang sudah keluar saja bisa berubah, kecuali jika sudah didaftarkan ke KPU. Contoh sederhana Pilkada di OKU Timur 2020 lalu, SK partai yang keluar dicabut lagi dan dukungan berubah, " paparnya. 

Disisi lain, sosok Mawardi- Anita menurutnya ada kelebihan, Mawardi pengalaman di legislatif dan eksekutif, sedangkan Anita di legislatif hingga menjabat ketua DPRD Sumsel saat ini. 

"Tetapi kekurangan Anita itu tidak punya basis yang tetap, karena Pilkada Sumsel ini melihat dari mana sukunya. Selama ini suku besar di Sumsel Komering atau Basemah, nah kalau soal Jawa itu beda meski jumlahnya besar namun mencair, " tuturnya. 

Ditambahkan Junaidi, semua partai politik pastinya ingin menang dalam Pilkada nanti, dan pastinya semua bisa berubah sebelum resmi mendaftar di KPU

Termasuk juga jika mengacu pada Pilgub 2018 lalu yang diikuti 4 pasangan calon, semua kemungkinan bisa terjadi untuk kepentingan bersama partai politik yang ada. 

"Mengingat partai itu selalu pengen menang, sehingga belum tahu kita dukungan resmi ke Herman Deru- Cik Ujang, atau Mawardi Yahya- Anita, maupun Heri Amalindo, serta Holda- Meli. Pengalaman 6 tahun lalu ada 4 pasangan yang ada, cukup berat- berat walupun dimenangkan HD- MY, " bebernya. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved