Pilgub Sumsel 2024

Mahar Batal Terbitlah Matahari di Pilgub Sumsel 2024, Pengamat: Anita Beri Dampak Positif ke Mawardi

Batalnya Mawardi Yahya- Harnojoyo (Mahar) dan 'terbitnya' Mawardi Yahya- RA Anita Noeringhati (Matahari) di Pilgub Sumsel direspon pengamat politik

Handout
Mawardi Yahya- RA Anita Noeringhati (Matahari) disebut pengamat politik sudah melalui kalkulasi politik yang matang untuk maju di Pilgub Sumsel 2024. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Rencana batalnya pasangan Mawardi Yahya- Harnojoyo (Mahar) dan 'terbitnya' Mawardi Yahya- RA Anita Noeringhati (Matahari) di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Selatan (Sumsel), 2024 jelas akan mengubah peta kontestasi Pilkada nanti. 

Sebab, dengan Anita yang notabanenya adalah ketua harian DPD Golkar Sumsel, bisa memberikan dampak positif bagi Mawardi Yahya ke depan. 

Mengingat partai Golkar sendiri adalah partai pemenang pemilu legislatif (Pileg) 2024 ditingkat provinsi Sumsel dengan meraih 12 kursi DPRD Sumsel, dan Gerindra pemenang kedua dengan 11 kursi, sehingga total 23 kursi yang didapat, dan belum lagi dukungan partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) lainnya. 

"Tentu saja ini punya konsekuensi politis dan mengubah peta kontestasi. Dengan berpasangan dengan Anita, tentu saja akan menambah kursi dukungan legislatif bagi Mawardi Yahya sebagai syarat maju di pilgub, dan tentu saja mesin partai Golkar di Sumsel akan menguntungkan Mawardi dalam Pilgub, " kata pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang Yuliom Zalfa, Selasa (14/5/2024).

Baca juga: Sudah Menghadap ke Airlangga Hartarto, Mawardi Yahya-Anita Makin Dekat Menuju Pilgub Sumsel 2024

Di sisi lain, dengan menggandeng Anita yang merupakan wanita, nantinya diharapkan bisa menarik gender perempuan untuk memilihnya nanti dalam Pilkada. 

"Sosok Anita bisa merpresentasikan perwakilan perempuan, sehingga ini juga bisa menjadi keuntungan tersendiri bagi pasangan ini," ungkapnya. 

Ditambahkan Yulion, dengan posisi Anita sebagai elit partai dan pengalaman sebagai legislatif di Sumsel, tentu saja punya basis massa dan ceruk tersendiri, baik itu berbasis kedaerahan (etnis) dan jaringan jaringan kelompok lainnya seperti ormas.

"Saya rasa, pemilihan ini (Anita sebagai Balon Wagub) sudah melalui kalkulasi politik yang matang. Karena ada beberapa faktor yang tidak dimiliki oleh Harnojoyo dan itu ada di sosok Anita. Tentu saja yang paling utama adalah dukungan parpol, karena partai Demokrat, sudah bisa dipastikan tidak akan mendukung Harnojoyo, " tukasnya. 

Bakal calon Gubernur Sumsel Mawardi Yahya bersama Ketua DPD Golkar Sumsel Bobby Adhityo Rizaldi dan Ketua Harian RA Anita Noeringhati terlihat bersama menghadap Ketua Umum (Ketum) partai Golkar Airlangga Hartato. 

Dalam foto kebersamaan yang ramai di media sosial tersebut, belum dipastikan apakah nanti partai Golkar secara resmi mendukung Mawardi di Pilgub Sumsel November 2024.

Sekretaris DPD Partai Golkar Sumsel Andie Dienalidie sendiri, mengaku tidak mengetahui secara pasti pertemuan dengan ketum Golkar tersebut, dan menyarankan untuk menanyakan langsung ke Mawardi dan Anita atau Bobby. 

"Tanya saja dengan yang bersangkutan. Saya dak ikut pertemuan itu, " singkat Andie, Selasa (14/5/2024). 

Salah satu tim Mawardi sendiri pun belum berani mengomentari terkait foto yang beredar tersebut, mengingat dirinya tidak mengetahui secara pasti apa yang dibicarakan. 

"Pastinya, lihat saja di medsos dan seperti itu. Kita harus lihat surat putusan resmi (dukungan rekomendasi), kalau foto- foto bisa saja, "tandasnya.

Terpisah Ketua DPD Gerindra Sumsel Kartika Sandra Desi pun belum mengetahui secara pasti apakah nantinya benar Mawardi Yahya akan menggandeng Anita dan meninggalkan Harnojoyo. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved