TKI Asal Cirebon Tewas di Korsel

Ade Irawan TKI Asal Cirebon Tewas Ditikam di Korsel, Keluarga Sebut Sempat Berselisih di Club

Inilah penyebab Ade Irawan (30), seorang asal Cirebon meninggal dunia ditikam oleh temannya sendiri di Korea Selatan, sempat berselisih saat di Club..

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
Tribun Cirebon/Eki Yulianto
Ade Irawan (kiri) semasa hidup. Keluarga sebut Ade sempat berselisih sebelum tewas ditikam di Korsel. 

"Terus kami langsung menelepon ke teman dekatnya, kami syok (kami lagi kumpul-kumpul di depan rumah setelah ada acara, terus saya pingsan)," ucapnya.

Bahkan Nurhasanah juga sangat sangat terpukul.

Informasi yang diterima keluarga menyebutkan, bahwa Ade, PMI yang sudah sembilan tahun bekerja di Korsel itu dikeroyok oleh lima temannya sesama PMI.

Nurhasanah mengungkapkan bahwa Ade memiliki kepribadian yang baik.

Bahkan, Ade sering menolong sesama dan menjadi tulang punggung keluarga.

"Adik saya itu, Iwan, anak yatim piatu."

"Dia ditinggal ibu sejak SMA, dan baru saja kehilangan ayahnya setahun yang lalu."

"Kami sangat kehilangan sosoknya, apalagi sudah hampir 10 tahun tidak bertemu dengannya," ujar Nurhasanah dengan sedih saat dikonfirmasi kembali oleh Tribun, Selasa (7/5/2024).

Ade Irawan (30), PMI asal Kabupaten Cirebon yang meninggal dunia akibat ditikam oleh sesama PMI di Korea Selatan (Korsel) pada 28 April 2024 lalu. Ade sendiri beralamat di Desa Sindangmekar, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon
Ade Irawan (30), PMI asal Kabupaten Cirebon yang meninggal dunia akibat ditikam oleh sesama PMI di Korea Selatan (Korsel) pada 28 April 2024 lalu. Ade sendiri beralamat di Desa Sindangmekar, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon (Tribun Cirebon/ Eki Yulianto)

Ade, anak ketiga dari empat bersaudara, lahir di Cirebon pada 24 Juni 1993.

Dia dikenal sebagai sosok pekerja keras, tidak mudah menyerah, rajin beribadah dan suka menolong sesama.

"Ade itu suka nolong. Kalau ada yang kesulitan, hubunginya Ade. Dia akan langsung membantu, entah itu memberi pinjaman uang atau bantuan lainnya," ucapnya.

Sebelum menjadi PMI di Korsel, Ade bekerja di sebuah perusahaan otomotif di Indonesia selama 1,5 tahun.

Uang yang dia kumpulkan dari pekerjaan tersebut digunakan untuk belajar bahasa Korea dan biaya menjadi PMI di Korsel.

"Iwan itu mandiri banget, gak pernah ngerepotin. Kerja di Yamaha disini milih resign padahal kontraknya diperpanjang, katanya punya tabungan mau merantau di Korea saja," jelas dia.

Meski hidup di jauh dari keluarganya, Ade tetap aktif menolong, baik di kampung halaman maupun di Korea Selatan.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved