Berita Musi Rawas

Sosok Laksma Akhmad Tarmizi, Putra Asli Lubuklinggau Mampu Raih Bintang di TNI AL

Laksma Akhmad Tarmizi putra daerah asli Lubuklinggau-Musi Rawasm mampu raih Bintang di TNI Angkatan Laut.

Penulis: Eko Mustiawan | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Dok Pribadi
Laksma Akhmad Tarmizi, putra daerah asli Lubuklinggau-Musi Rawas mampu meraih Bintang di TNI AL 

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -- Laksma Akhmad Tarmizi putra daerah asli Lubuklinggau-Musi Rawas, Sumsel berhasil menorehkan prestasi baik dalam kariernya di Angkatan Laut (AL) Indonesia. 

Laksma Akhmad Tarmizi baru saja dilantik pangkat Bintang nya oleh Panglima TNI, dalam hal ini diwakili oleh Kasum TNI di Aula Gatot Subroto, Denma Mabes TNI Cilangkap, berdasarkan Keppres 27/TNI/Tahun 2024 tanggal 5 April 2024 tentang Kenaikan Pangkat ke dalam golongan Pati TNI.

Laksma Akhmad Tarmizi kini dipercaya untuk mengembang jabatan sebagai Pa Sahli Tk II. Siber Sahli Bid. Intekmil dan Siber Panglima TNI.

Lahir dan besar di Kota Lubuklinggau, Tarmizi tumbuh dari keluarga sederhana yang penuh semangat. 

Ayahnya hanya seorang wirausaha kecil, mengelola usaha pemarutan kelapa. Usaha tersebut bergantung bila ada pembeli dan pesanan dari warung-warung nasi. Sedangkan ibunya, HJ Basila hanya seorang jajanan pasar seadanya. 

Di tengah keterbatasan ekonomi, Tarmizi dan enam saudaranya belajar untuk memahami arti kerja keras dan ketabahan.

Namun, takdir berkata lain, ketika Tarmizi masih dalam pendidikan di Taruna Akademi Angkatan Laut tingkat dua (Sersan Taruna), sang ayah meninggal dunia pada tahun 1994, meninggalkan keluarga yang masih membutuhkan bimbingan dan kasih sayangnya. 

Walaupun demikian, Tarmizi tetap teguh melangkah membawa semangat sang ayah dalam setiap langkahnya.

Pendidikan menjadi pondasi bagi kesuksesannya. Bersekolah di SMA Negeri 1 Lubuklinggau, ia menunjukkan bakat dan dedikasi yang tinggi. 

Setelah menyelesaikan pendidikan dibangku SMA, Tarmizi melangkah lebih jauh dengan tekad dan kemauan yang keras, dengan mencoba keberuntungan masuk ke Akademi Angkatan Laut (AAL) pada tahun 1992.

Dengan tekad tersebut, alhamdulilah dia lulus serta menyelesaikan pada tahun 1995. Hal itu, membuktikan bahwa dari kota kecil pun bisa mengukir prestasi besar.

Pendidikan umum Strategis dapat diraih dan dilaluinya sebagai penunjang kariernya ke depan, mengenyam dan menamatkan Sekolah Staf Komando Angkatan di China tahun 2012  dan Sekolah Staf Komando TNI (dulu Seskogab) tahun 2019 di Bandung. 

Selain itu kursus-kursus pengembangan personel, baik didalam negeri maupun luar negeri yang pernah diikutinya, beberapa diantaranya adalah kursus yang berkaitan tentang penugasan PBB, kursus manajemen di Australia, CFLS di Canada, Unlog Officers Course Malaysia, kursus bahasa Kemhan, kursus barang dan jasa.

Perjalanan karier Tarmizi di TNI Angkatan Laut Indonesia, penuh dengan tantangan dan pengalaman berharga. 

Saat masih berpangkat Letnan Dua sampai Kapten, Tarmizi bertugas di KRI (Kapal Republik Indonesia), sebagai Kepala bagian Perbekalan di RSAL Dr Ramelan .

Berikut jabatan penting yang pernah di emban Tarmizi saat berpangkat Kapten, antara lain sebagai Kabagbintal Tradisi dan kejuangan dan Kepala Keuangan Wilayah Mabesal dan jabatan Direktur Pembinaan Logistik  PMPP (Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian) TNI adalah jabatan terakhir sebelum Tarmizi mendapatkan promosi jabatan Bintang Satu, Tarmizi menunjukkan dedikasi dan keuletan yang tak tergoyahkan.

Bahkan, penugasannya sebagai Pengamat Militer di misi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Sudan Selatan pada tahun 2008, menjadi bukti nyata keteguhan hatinya dalam menjalankan tugas kemanusiaan dan perdamaian.

Dengan dedikasi, ketekunan, kesungguhan dan prestasi yang diraihnya, hingga akhirnya dia mendapatkan promosi jabatan Bintang satu pada Salinan Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/329/III/2024 tertanggal 22 Maret sebagai Pa Sahli Tk.II Siber Sahli Bid. Intekmil dan Siber. 

Penghargaan ini tidak hanya untuknya pribadi, tetapi juga sebuah inspirasi bagi generasi muda, bahwa dari latar belakang apapun, impian besar tetap dapat diraih. 

Serta menjadi Sejarah pertama kali putra daerah asli Lubuklinggau dan Musi Rawas yang bisa mendapatkan jabatan Bintang di TNI AL.

Di samping kesibukannya dalam dinas, Tarmizi juga menyempatkan diri disela-sela waktu yang padat untuk mengejar pendidikan tinggi. 

Saat ini, ia tercatat sebagai mahasiswa pada program Doktoral yang sedang menyelesaikan tahap akhir di Universitas Trisakti, menunjukkan bahwa belajar dan berkarya tak pernah boleh berhenti.

Di balik kesuksesannya, Tarmizi juga adalah sosok keluarga yang penuh kasih dan sayang. Dua anaknya, Gavra Nugroho Ramadhan mahasiswa semester 2 fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional, UPN Jakarta dan Rakan Nabiha yang masih duduk di kelas dua SMA Dwi Warna Parung, menjadi kebanggaannya. 

Dia berbagi kehidupan dengan istrinya, dr. Nadia Damayanti yang merupakan seorang ASN di Kementerian Hukum dan HAM Jakarta.

Akhmad Tarmizi, adalah bukti hidup bahwa dari keheningan kota kecil, bisa lahir gemerlap prestasi. 

Dia bukan hanya seorang prajurit, tetapi juga sosok inspiratif bagi banyak orang, bahwa mimpi besar dengan semangat juang selalu mungkin diwujudkan, asal kita punya tekad dan kerja keras.

Semoga kita bisa menjadi inspirasi membuka jalan bagi generasi muda untuk mengejar mimpi mereka. 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News 

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved