Berita OKU Timur
Dari 11 Perlintasan Rel Kereta Api di Martapura, Hanya 2 yang Berpalang Pintu, Pemkab Minta Tambahan
Untuk perlintasan rel kereta api yang ada di Martapura ini ada 11 titik. Dari 11 titik ini yang ada palang pintu hanya dua.
Penulis: CHOIRUL RAHMAN | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA - Pemerintah Kabupaten OKU Timur melalui Dinas Perhubungan OKU Timur akan mengusulkan pembangunan palang pintu di perlintasan rel kereta api tanpa palang pintu.
Hal ini merupakan upaya konkret serta komitmen Pemkab OKU Timur agar tidak terjadi lagi kecelakaan di perlintasan rel kereta api tanpa palang pintu seperti yang baru saja terjadi di jalan Pertanian Desa Kotabaru, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur.
Dimana dalam kurun waktu dua bulan terakhir di perlintasan rel kereta api tanpa palang pintu yang berada di jalan Pertanian Desa Kotabaru ini sudah dua kali terjadi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus penumpang dengan kereta api.
Untuk kejadian yang kedua ini laka lantas di lokasi tersebut mengakibatkan satu korban meninggal dunia dan puluhan korban mengalami luka-luka.
Kepala Dinas Perhubungan Rayennaidi, SH, MM mengatakan, bahwa saat ini pihaknya sudah melaporkan ke Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan terkait kejadian kecelakaan yang terjadi di perlintasan rel kereta api tanpa palang pintu di Desa Kotabaru.
Selain itu, pihaknya juga mengusulkan pembangunan palang pintu kereta api di tiga titik lokasi.
"Kami mengusulkan tiga titik lokasi untuk dibangun palang pintu. Titik pertama perlintasan rel di jalan Pertanian, Desa Kotabaru, kedua perlintasan rel di Sungai Tuha. Serta yang ketiga ini di perlintasan rel di Tebatsari," katanya saat dibincangi via handphone, Selasa (23/04/2024).
Lebih lanjut dia menyampaikan, penggusulan pembangunan palang pintu ini menggunakan anggaran Bantuan Keuangan Bersifat Khusus (BKBK).
"Kami mengusulkan tiga titik, mudah-mudahan bisa diakomodir semua. Atau paling tidak dua titik yang bisa dibangun. Memang untuk perlintasan rel kereta api di Sungai Tuha direncanakan akan dibangun fly over pada tahun 2025," ucapnya.
Baca juga: 26 Daftar Korban Bus Putra Sulung Ditabrak Kereta di Martapura OKU Timur, 1 Tewas dan 1 Koma
Baca juga: Berusaha Setop, Masinis Bunyikan Klakson Sebelum Kereta Api Tabrak Bus Putra Sulung di Martapura
Ia juga menjelaskan, untuk perlintasan rel kereta api yang ada di Martapura ini ada 11 titik. Dari 11 titik ini yang ada palang pintu hanya dua lalu yang diusulkan ini tiga titik lokasi.
"Untuk di Martapura ada 11 titik perlintasan rel kereta api dan hanya dua yang ada palang pintu. Kami mengusulkan tiga titik untuk pemasangan palang pintu karena itu kami anggap yang paling penting," bebernya.
Selain itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak KAI terkait petugas penjaga palang pintu nantinya, apakah dari KAI atau dari Dishub OKU Timur.
Namun pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Kotabaru. Karena yang selama ini melakukan penjaga di perlintasan disana merupakan masyarakat sekitar.
"Jadi jangan sampai masyarakat sana yang menjaga perlintasan tersebut merasa diambil alih pekerjaannya. Maksudnya kita baik belum tentu diterima dengan baik, jadi kami tetap berkoordinasi dengan Pemdes Kotabaru apakah yang menjaga nanti ini dari Dishub atau tetap dari masyarakat sekitar," pungkasnya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikut dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com
Disdikbud OKU Timur Bantah Kabar Atur Pemenang Tender Proyek Pembangunan,Pertimbangkan Langkah Hukum |
![]() |
---|
Ancam Lalu Bawa Kabur Motor Petani di OKU Timur, Dedi Waring Susul Temannya Masuk Penjara |
![]() |
---|
4.077 Kasus Diare Terjadi di OKU Timur Selama Januari-Agustus 2025, Dinkes Gencarkan Germas |
![]() |
---|
Kisah Sukadi, Warga Suka Jaya OKU Timur Sukses Tanam Ribuan Batang Buncis di Pekarangan Rumah |
![]() |
---|
Tanam Terong di Pekarangan yang Terbatas, Sutarno Warga OKU Timur Bisa Dapat Cuan Nafkahi Keluarga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.