Berita OKU Timur

Tanam Terong di Pekarangan yang Terbatas, Sutarno Warga OKU Timur Bisa Dapat Cuan Nafkahi Keluarga

Di pekarangan rumahnya yang hanya seluas 20 x 25 meter, Sutarno berhasil menciptakan kebun terong yang kini menjadi penopang ekonomi keluarga.

TRIBUNSUMSEL.COM/CHOIRUL ROHMAN
BERTANI DI LAHAN PEKARANGAN -- Sutarno (42), warga Desa Tugu Mulyo, Kecamatan Belitang Madang Raya, OKU Timur, merawat tanaman terong di pekarangan rumahnya yang sempit, Minggu (07/09/2025). Lahan seluas 20 x 25 meter ini menjadi sumber tambahan penghasilan keluarga. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA -- Lahan sempit sering dianggap keterbatasan, namun bagi Sutarno (42), warga Desa Tugu Mulyo, Kecamatan Belitang Madang Raya, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, keterbatasan justru menjadi tantangan yang melahirkan peluang.

Di pekarangan rumahnya yang hanya seluas 20 x 25 meter, Sutarno berhasil menciptakan kebun terong yang kini menjadi penopang ekonomi keluarga.

Apa yang tampak sederhana, sejatinya adalah hasil dari tekad, ketekunan, dan keyakinan bahwa setiap jengkal tanah memiliki nilai jika diolah dengan sungguh-sungguh.

Awalnya, lahan di sekitar rumah itu hanya dibiarkan kosong. Namun, Sutarno tak ingin peluang terbuang percuma.

Dengan perhitungan sederhana dan tekad kuat, ia memilih terong sebagai tanaman utama. 

Alasannya jelas yakni harga jual relatif stabil, perawatan mudah, serta peluang panen yang cukup menjanjikan.

“Dari pada tanah kosong, lebih baik ditanami. Hasilnya bisa untuk makan sehari-hari, kalau lebih bisa dijual,” katanya, Minggu (07/09/2025).

Baca juga: Manfaatkan Lahan Sempit, Petani di Desa Rasuan OKU Timur Raup Cuan dari Tanam Cabai

Panen dari kebun mini itu tidak hanya membantu kebutuhan dapur, tetapi juga menjadi tabungan kecil untuk masa depan.

Meski lahannya tidak luas, hasil yang diperoleh terbukti mampu memperkuat fondasi ekonomi keluarga.

Bagi Sutarno, bertani bukan sekadar pekerjaan tambahan. Ia memaknainya sebagai jalan untuk membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah alasan untuk menyerah.

Dengan ketekunan, bahkan lahan sempit pun bisa menghasilkan rezeki yang layak.

Kisah Sutarno menjadi pengingat sederhana bahwa inovasi sering lahir dari situasi terbatas.

Di tengah tantangan ekonomi, ia berhasil menunjukkan bahwa memanfaatkan pekarangan rumah secara optimal bisa membawa manfaat nyata.

Cerita ini sekaligus menjadi inspirasi bagi masyarakat desa lainnya bahwa perubahan besar kadang dimulai dari langkah kecil bahkan dari sepetak tanah di halaman rumah.

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved