Berita Musi Rawas
Dinkes Musi Rawas Ajak Masyarakat Tingkatkan PHBS, 79 Kasus DBD Selama Januari- April 2024
Kasi Penyakit Menular Dinkes Musi Rawas, Iwan Joko Sulistyo mengatakan, di tahun ini terjadi peningkatan kasus DBD di Musi Rawas cukup signifikan.
Penulis: Eko Mustiawan | Editor: Sri Hidayatun
TRIBUNSUMSEL.COM,MUSIRAWAS- Kasi Penyakit Menular Dinkes Musi Rawas, Iwan Joko Sulistyo mengatakan kurangnya kesadaran untuk menerapkan PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat) menjadi salah satu kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Musi Rawas (Mura) Sumsel meningkat.
Menurutnya, ada beberapa faktor resiko yang mengakibatkan naiknya kasus DBD di Musi Rawas, seperti kondisi cuaca yang kadang panas, kemudian hujan, seperti beberapa bulan terakhir ini.
"Itu salah satunya, kemudian untuk di wilayah Tugumulyo, kenapa kasusnya tinggi, karena padat penduduk kemudian PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat) yang kurang," ungkapnya.
Sebab lanjut Iwan, untuk masyarakat di Tugumulyo sendiri, kesadaran untuk menerapkan pola PHBS masih sangat rendah, bahkan masih banyak di temukan jentik-jentik nyamuk di sekitar tempat tinggalnya.
"Untuk itu, upaya yang kami lakukan selain memberikan himbauan dan sosialisasi, juga melakukan kegiatan fogging, jika terjadi peningkatan kasus di suatu wilayah," ucapnya.
Ia mengatakan 79 orang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Musi Rawas (Mura) Sumsel selama kurun waktu Januari- April 2024.
Jumlah ini masih terbilang cukup tinggi yang tercatat di Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas.
Ia mengatakan, di tahun ini terjadi peningkatan kasus DBD di Musi Rawas cukup signifikan.
"Ada kenaikan kasus yang cukup tinggi di awal 2024 ini," kata Iwan, Jumat (19/04/2024).
Ia mengatakan berdasarkan golongan usia, kasus DBD ini banyak diderita usia 15-44 tahun sebanyak 37 kasus, lalau 20 kasus diusia 44 tahun keatas.
Selanjutnya disusul golongan usia 5-14 tahun sebanyak 18 kasus dan terakhir adalah golongan usia 2-4 tahun sebanyak 4 kasus.
"Untuk sebaran wilayah paling banyak di wilayah Tugumulyo, itu ada dua wilayah Puskesmas yakni Puskesmas C Nawangsasi dan L Sidoharjo. Wilayah ini yang paling banyak kasusnya," jelas Iwan.
Baca juga: Belajar Program BPJS Tenaga Kerja Rentan, Pemkab Empat Lawang ke Pemkab Musi Rawas
Baca juga: Pemkab Musi Rawas Beri Bonus Rp 15 Juta Peraih Emas Porprov Sumsel, Ke Rekening Atlet Potong Pajak
Ditambahkan Iwan, dari 79 kasus tersebut, sejauh ini masih bisa ditangani oleh petugas kesehatan, dan bersyukur Musi Rawas belum ada kasus KLB (kejadian luar biasa) akibat kasus DBD.
"Alhamdulillah semuanya sudah ditangani, ada yang dirawat di rumah, ada yang di Puskesmas, dan ada juga yang di rawat di Rumah Sakit. Kalau kasus meninggal, sejauh ini tidak ada," tegasnya.
Terlepas dari itu, Iwan menghimbau sekaligus mengajak masyarakat untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membiarkan barang bekas yang bisa menampung air berceceran di sekitar rumah.
"Fogging itu langkah terakhir, langkah paling ampuh mencegah DBD itu menjadi lingkungan di sekitar rumah. Nyamuk jenis Dengue ini, akan sangat mudah berkembang di musim-musim seperti saat ini," tutupnya.
Baca berita menarik lainnya di google news
Kepala Puskesmas Ciptodadi Musi Rawas, dr Erwan Kecelakaan Saat Mengendarai Motor |
![]() |
---|
Bahagianya Romlah Dapat Bantuan Bedah Rumah dari Polres Musi Rawas, Hasil Donasi Seluruh Personel |
![]() |
---|
Tak Masuk Usulan PPPK Paruh Waktu, Honorer Non Database di Musi Rawas Bakal Diajak Temui KemenPANRB |
![]() |
---|
Tak Masuk Usulan PPPK Paruh Waktu, Puluhan Honorer Non Database Ngadu ke DPRD Musi Rawas |
![]() |
---|
Masa Jabatan Habis, 13 Kades di Musi Rawas Bakal Menjabat Lagi Hingga 2 Tahun Ke Depan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.