Mayat Dicor di Bandung Barat

Awal Mula Ditemukannya Mayat Didi Pegawai Honorer Dicor di Lantai, Keluarga Curiga Saat Pengajian

Polisi bisa mengungkap kasus pembunuhan Didi Hartanto (45), pegawai honorer berawal dari laporan pihak keluarga korban terkait hilangnya Didi

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Terungkap awal mula polisi bisa mengungkap kasus pembunuhan Didi Hartanto (45), pegawai honorer berawal dari laporan pihak keluarga korban terkait hilangnya Didi 30 Maret 2024. Mayat dicor oleh tukang kebun 

TRIBUNSUMSEL.COM- Inilah awal mula terungkapnya kasus pembunuhan Didi Hartanto (45), pegawai honorer di Jawa Barat tewas hingga mayatnya dicor di rumahnya sendiri.

Didi Hartanto diduga dibunuh oleh tukang kebun bernama Ijal (31), yang bekerja kompleks perumahan korban di Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Adapun, peristiwa ini terjadi di kediamaan Didi Hartanto, di Kompleks Perumahan Bumi Citra Indah I, RT 06 RW 13, Desa Pataruman, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, pada 23 Maret 2024.

Baca juga: Didi Hartanto, Pegawai Honorer Dibunuh Tukang Kebun di Bandung Barat, Mayat Dicor di Lantai Dapur

Polisi bisa mengungkap kasus ini berawal dari laporan pihak keluarga korban terkait hilangnya Didi pada 30 Maret 2024.

Keluarga awalnya berkali-kali menghubungi Didi, tapi tidak ada jawaban.

Keluarga kemudian mendatangi rumah Didi yang ternyata dikunci.

Pihak keluarga memanggil sepupu Didi yang juga bekerja di instansi yang sama dengan korban.

Sepupu Didi mempunyai duplikat kunci.

Keluarga akhirnya bisa masuk ke dalam rumah.

Keluarga dan polisi kemudian memeriksa rumah korban, tapi tidak ada yang janggal.

Beberapa hari kemudian, keluarga menggelar pengajian di rumah korban.

Di dalam kamar, keluarga melihat ada tempat tidur dalam posisi berdiri. Keluarga kemudian merapikan kasur itu.

Baca juga: Siapa Hendro, Namanya Disebut Suganda Dalam Pembunuhan Ibu dan Anak di Macan Lindungan Palembang

Namun, ada kejanggalan, di mana kasur tersebut robek.

Keluarga kemudian menyadari bahwa dua unit motor milik korban hilang.

Keluarga kemudian melaporkan kembali kejadian itu ke polisi pada 7 April.

Polisi kemudian menanyakan ke sejumlah warga sekitar.

Warga menyebut bahwa sudah lama tidak melihat Didi dan Ijal.

Polisi menelusuri kontak terakhir korban dan menemukan bahwa yang terakhir dihubungi adalah Ijal si tukang kebun.

Polisi mencari pelaku yang ternyata sempat kabur ke Jakarta dan kembali ke Cianjur. P

enangkapan kemudian dilakukan.

Terungkap motif pembunuhan Didi Hartanto (45), pegawai honorer di Jawa Barat tewas mayatnya dicor di rumahnya sendiri. Upah Rp300 ribu belum dibayar
Terungkap motif pembunuhan Didi Hartanto (45), pegawai honorer di Jawa Barat tewas mayatnya dicor di rumahnya sendiri. Upah Rp300 ribu belum dibayar ((KOMPAS.com/BAGUS FUJI PANUNTUN))

Pelaku pun ditangkap di Cianjur pada Senin (15/4/2024) malam.

Hingga akhirnya, kasus pembunuhan yang berujung korban dikubur di dapur rumah itu terungkap.

Setelah itu, mayat korban langsung dievakuasi serta dibawa ke Rumah Sakit Sartika Asih Kota Bandung untuk dilakukan autopsi.

"Jadi untuk titik penguburan, pelaku yang menjelaskan bahwa korban dikubur di sini," kata Aldi di lokasi kejadian, dilansir dari Kompas.com, Selasa (16/4/2024).

Diketahui bahwa pelaku merupakan tukang kebun yang juga punya keahilan dalam bertukang.

Ia membunuh Didi Hartanto, seorang pegawai honorer di Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Bandung.

Ijal diduga sakit hati lantaran korban belum membayar upahnya sebesar Rp300 ribu selama dua hari bekerja.

Tak hanya menghabisi nyawa korban, Ijal juga mengambil barang-barang berharga milik Didi Hartanto.

Menurut keterangan Direskrimum Polda Jabar Kombes Pol Surawan, pelaku membawa dua unit sepeda motor, sertifikat rumah, dan handphone.

Baca juga: Sosok Marcellina, Korban Ditabrak Pengemudi Fortuner Ngaku Adik Jenderal, Kini Lapor ke Bareskrim

Kronologi Kejadian

Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono mengatakan, pembunuhan ini terjadi pada 23 Maret 2024, pukul 23.00 WIB.

Kejadian ini berawal saat Ijal datang ke rumah Didi untuk menagih upah setelah merapikan rumah korban sebesar Rp 300.000.

Namun, terjadi cekcok antara antara pelaku dan Didi.

Ijal kemudian mengambil kunci pipa di sekitar rumah Didi, kemudian tiga kali menghantam korban dengan kunci tersebut hingga korban roboh dan meninggal dunia.

Setelah menyadari Didi sudah tak bernyawa, Ijal berusaha menghilangkan jejak dengan mengubur pelaku di bawah lantai dapur rumah korban.

Ijal membuka keramik lalu menggali lubang dengan kedalaman 70 sentimeter. Jenazah kemudian dimasukkan paksa ke dalam lubang tersebut.

Lubang kemudian ditutup rapi dengan keramik warna yang sama untuk menghilangkan kecurigaan.

"Setelah pelaku menghabisi korban, kemudian pelaku membutuhkan waktu sekitar 6-7 jam untuk merapikan TKP, membereskan TKP (memasang keramik ulang) sehingga TKP itu benar-benar bersih,"

Pelaku kemudian membawa kabur barang berharga milik korban, yaitu ponsel, sertifikat rumah, dan dua sepeda motor.

Satu sepeda motor telah dijual dan hingga kini masih dicari pihak kepolisian.

"Satu unit motor sudah dijual, ini sedang kami cari. Kemudian yang satu disimpan di rumah pelaku, sertifikat juga masih disimpan. Jadi untuk sementara, barang hilang yang diambil pelaku yaitu motor dua, sertifikat, kemudian handphone," ungkapnya.

Setelah berhasil mengambil barang berharga korban, Ijal kabur ke Jakarta dan kembali lagi ke Cianjur hingga akhirnya ditangkap pada Senin (15/4/2024) malam.

Polisi meminta Ijal menunjukkan lokasi jenazah Didi.

Pelaku menunjukkan satu ruang kosong di bagian belakang rumah korban yang rapi tanpa ada kerusakan.

Baca berita lainnya di google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved