Suami Cor Jasad Istri di Makassar

Curhat Pilu V Anak di Makassar yang Ayahnya Bunuh dan Cor Mayat Ibu, 6 Tahun Bungkam karena Diancam

Pengakuan memilukan datang dari V (17) anak sulung HT (43), suami yang tega bunuh hingga cor jasad istrinya enam tahun lalu, diancam sang ayah bungkam

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUN-TIMUR.COM/MUSLIMIN EMBA/ig/jatanras_mks
Pengakuan memilukan datang dari V (17) anak sulung HT (43), suami yang tega bunuh hingga cor jasad istrinya enam tahun lalu, diancam sang ayah bungkam 

"Alhamdulillah masih utuh semua, korban mengenakan pakaian warna biru dan celana kotak-kotak," sebutnya

Untuk kedalaman galian yang dibuat H untuk menimbun istrinya, kata dia, sekitar 15 centimeter.

Tulang belulang Jumiati (35) lalu dimakamkan di pekuburan Jl Rappocini Lorong 2, Kecamatan Rappocini, Makassar, Senin (15/4/2024) pagi.

Dalam dokumentasi foto dan video diperoleh, pemakaman itu dihadiri sejumlah keluarga dan kerabat almarhum.

Sosok H

Ketua RW 4 Bontoala, Andi Tenri mengungkapkan sosok H, Pelaku pembunuhan istri itu disebut sosok yang temperamental.

H juga dikenal sosok pendiam yang jarang berinteraksi dengan warga sekitar.

"Dia kurang berinteraksi sama warga, karena mungkin tempramen," kata Andi Tenri.

"Orang begitu dilihat pasti takut. Soalnya dia pendiam. Tapi dia begitu mi," sambungnya.

Sosok tempramen H, lanjut Andi Tenri, diketahui lantaran ia kerap main tangan terhadap istrinya Jumiati.

"Saya dengar tetangga, dia sering memang pukul istrinya selama dia tinggal," bebernya.

Hal senada diungkapkan, Ketua RT 03/RW 04, Rizal ditemui di lokasi yang sama.

Bahkan kata Rizal, H kerap pulang ke rumah dalam kondisi mabuk.

"Dia pengangguran, tertutup sama warga di sini. (Suka bikin ulah) Dulunya kalau pulang mabuk," ungkapnya.

Kesaksian tetangga

Salah satu tetangga di sekitar rumah itu bercerita bahwa rumah Hengky sempat dikontrakkan sebelum kejadian pembunuhan itu.

Setelah masa kontrak habis, Hengky, istri dan dua anaknya kembali ke rumah itu.

Namun, tak lama seusai kejadian, Hengky mengontrakkan rumah itu ke pedagang bassang (bubur jagung).

Tetangga itu menduga pembunuhan itu terjadi antara usainya pengontrak pertama dan masuknya pengontrak kedua.

"Soalnya pengontrak kedua mengisi rumah itu selama enam tahun dan baru keluar akhir tahun lalu. Itu pun pengakuannya dia berhenti mengontrak karena harga sewanya naik," katanya.

Baca berita lainnya di google news

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved