Suami Cor Jasad Istri di Makassar

Kesaksian Yusran Penjual Bubur Tak Sadar 6 Tahun Tinggal Bersama Jasad Dicor di Tembok, Tak Curiga

Diungkap Yusran tukang bubur, ia sudah mengontrak di rumah H sejak Desember 2017 hingga Desember 2023, tak sadar 6 tahun tinggal dengan jasad dicor

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Moch Krisna
kolase/tribunnewsbogor.com
Diungkap Yusran tukang bubur, ia sudah mengontrak di rumah H sejak Desember 2017 hingga Desember 2023, tak sadar 6 tahun tinggal dengan jasad dicor 

TRIBUNSUMSEL.COM- Rumah yang dijadikan Hengky Talik alias HT (43), suami tega membunuh dan mengecor jasad istrinya, Jumatiah (41) ternyata sempat dikontrakannya.

Aksi pembunuhan yang dilakukan HT bisa tak terendus keluarga karena ia menyembunyikan jasad istrinya dengan cara licik.

Enam bulan setelah melakukan aksinya, HT pun mengajak dua anaknya pindah rumah.

Setelah itu, rumah tersebut pun dikontrakan oleh HT kepada keluarga Yusran.

Kepada penyidik kepolisian, Yusran yang sehari-hari berprofesi sebagai penjual bubur jagung tradisional khas Makassar mengurai kesaksian.

Diungkap Yusran, ia sudah mengontrak di rumah HT sejak Desember 2017 hingga Desember 2023.

Di rumah kontrakan yang ditempati Yusran di Kelurahan Bonotoala Tua, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan ternyata tersimpan jasad korban pembunuhan.

Penjual bubur jagung khas Makassar tersebut tak pernah menyangka bakal tinggal di rumah bekas pembunuhan.

Baca juga: Sosok H Suami di Makassar Bunuh dan Cor Mayat Istri 6 Tahun Baru Terungkap, Pengangguran Tempramen

Diketahui pada bulan Agustus 2017 lalu, Jumiati dibunuh oleh suaminy.

Di awal pindah kontrakan, Yusran mengaku tak curiga sama sekali dengan rumah tersebut.

Sebab kondisinya sangat bersih dan nyaman saat ditinggali Henky.

"Masuk sini (rumah TKP pembunuhan) bersih. Enggak pernah (curiga kontrakannya bekas pembunuhan)," kata Yusran dilansir dari tayangan televisi CNN Indonesia.

Namun beberapa bulan lalu, Yusran sempat menaruh curiga saat hendak memaku tembok di belakang rumah.

Kala itu Yusran heran dengan kondisi tembok di rumah tersebut yang dipenuhi coran semen tak senada dengan tembok lainnya.

"Saya paku pakai seng, enggak ada bau. Kan saya tinggal di situ enam bulan (setelah pembunuhan)," pungkas Yusran.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved