Polisi Tembak Debt Collector

Ternyata Mobil Aiptu FN yang Ingin Ditarik Debt Collector Bukan Atas Namanya, Baru Dibayar 8 Kali

Tak pernah muncul karena mendapatkan perawatan di rumah sakit karena ditusuk oleh oknum polisi Aiptu FN.

Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com
DZ Debt Collector yang ditusuk Aiptu FN (Kiri) - Ternyata Mobil Aiptu FN yang Ingin Ditarik Debt Collector Bukan Atas Namanya, Baru Dibayar 8 Kali 

Rizal mengungkap terkait pendampingan dan laporan yang akan dilakukan ke Komisi Perlindungan Anak masih akan dikoordinasikan dengan penyidik. 

"Kita masih koordinasi dengan penyidik," sambungnya.

Saat peristiwa itu kedua anak Aiptu FN yang ada di dalam mobil juga mendapat ancaman dari salah seorang debt collector. 

"Keduanya diancam jangan turun dari mobil ketika mobil dikuasai oleh debt collector. Jadi posisi anak klien kami ikut terbawa, bahkan menurut kami ini bisa dikategorikan sebagai penculikan anak karena masih di bawah umur," katanya.

Pengakuan istri Aiptu FN

Desrummiaty, istri Aiptu FN polisi yang viral menembak dan menusuk debt collector di Palembang kini muncul dan menyampaikan klarifikasinya. 

Berada langsung di lokasi kejadian, Desrummiaty mengatakan, suaminya terpaksa melakukan perlawanan kepada sekelompok debt collector yang hendak menarik paksa kendaraannya ketika berada di area parkir Mall di kawasan POM IX Palembang. 

Selain terdesak karena harus melindungi keluarganya, ada satu perkataan dilontarkan oleh salah seorang debt collector yang memicu amarah anggota polisi tersebut. 

Hal ini diungkapkan oleh Desrummiaty, istri Aiptu FN saat menjadi narasumber talkshow Sripo-Tribun Sumsel, Jumat (29/3/2024).

"Saat keributan itu salah satu mereka mengatakan polisi pangkat besar saja kami lanjakkan apalagi yang pangkat kecil. Sempat itu yang diucapkan, itu membuat suami tambah emosi," ujar Desrummiaty ketika menirukan perkataan salah satu debt collector. 

Situasi tegang itu mulai terasa ketika Aiptu FN bersama istri dan kedua anaknya hendak keluar dari parkiran namun dihadang oleh sekelompok debt collector.

Terjadi cek-cok mulut sampai akhirnya FN mengeluarkan pistol jenis air soft gun untuk menggertak debt collector. 

Karena sudah melihat suaminya sangat emosi, Desrummiaty berusaha menenangkan suaminya. Namun karena FN sudah terlanjur emosi, perlawanan dan keributan pun tak bisa dielak lagi.

Anak-anaknya yang masih berumur 16 tahun dan 13 tahun melihat peristiwa itu menjadi trauma.

"Anak-anak trauma kalau ingat kejadian itu mereka pasti menangis," katanya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved