Polisi Tembak Debt Collector

Anaknya Trauma Usai Berada di Mobil Bersama Debt Collector, Keluarga Aiptu FN Datangi KPAI

Anak Aiptu FN oknum polisi tembak debt collector di Palembang disebut mengalami trauma pasca kejadian menegangkan yang mereka alami. 

TRIBUNSUMSEL.COM/RACHMAD KURNIAWAN
Keluarga Aiptu FN datang ke Komisi Perlindungan Anak (KPAI), Senin (1/4/2024). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Anak Aiptu FN oknum polisi tembak debt collector di Palembang disebut mengalami trauma pasca kejadian menegangkan yang mereka alami. 

Untuk itu, keluarga Aiptu FN didampingi tim kuasa hukumnya mendatangi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Provinsi Sumsel untuk melakukan konsultasi terhadap peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu.

Diketahui, peristiwa yang berujung terlukanya dua debt collector itu, meninggalkan trauma terhadap dua orang anak perempuan Aiptu FN yang masih berusia 16 tahun dan 13 tahun, yakni Ra dan Ka.

"Hari ini kami datang ke Komisi Perlindungan Anak untuk berkonsultasi terkait dampak yang dialami oleh anak klien. Sebab saat kejadian itu, kendaraan sempat dikuasai debt collector sedangkan kedua anak tersebut di dalam mobil," katanya, Senin (1/4/2024).

Rizal mengungkap terkait pendampingan dan laporan yang akan dilakukan ke Komisi Perlindungan Anak masih akan dikoordinasikan dengan penyidik. 

"Kita masih koordinasi dengan penyidik," sambungnya.

Baca juga: Kesaksian Istri Aiptu FN Soal Pistol Suami Tembak Debt Collector, Sebut Tak Ada Peluru Meletus

 

Saat peristiwa itu kedua anak Aiptu FN yang ada di dalam mobil juga mendapat ancaman dari salah seorang debt collector. 

"Keduanya diancam jangan turun dari mobil ketika mobil dikuasai oleh debt collector. Jadi posisi anak klien kami ikut terbawa, bahkan menurut kami ini bisa dikategorikan sebagai penculikan anak karena masih di bawah umur," katanya.

Pengakuan istri Aiptu FN

Desrummiaty, istri Aiptu FN polisi yang viral menembak dan menusuk debt collector di Palembang kini muncul dan menyampaikan klarifikasinya. 

Berada langsung di lokasi kejadian, Desrummiaty mengatakan, suaminya terpaksa melakukan perlawanan kepada sekelompok debt collector yang hendak menarik paksa kendaraannya ketika berada di area parkir Mall di kawasan POM IX Palembang. 

Selain terdesak karena harus melindungi keluarganya, ada satu perkataan dilontarkan oleh salah seorang debt collector yang memicu amarah anggota polisi tersebut. 

Hal ini diungkapkan oleh Desrummiaty, istri Aiptu FN saat menjadi narasumber talkshow Sripo-Tribun Sumsel, Jumat (29/3/2024).

"Saat keributan itu salah satu mereka mengatakan polisi pangkat besar saja kami lanjakkan apalagi yang pangkat kecil. Sempat itu yang diucapkan, itu membuat suami tambah emosi," ujar Desrummiaty ketika menirukan perkataan salah satu debt collector. 

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved