Dokter di Jambi Tewas Kecelakaan

'Pak Saya Takut' Curhat Dokter Dwi Sempat Hubungi Ayah Sebelum Tewas Kecelakaan, Dibuntuti 3 Orang

Detik-detik dokter Dwi Fatimahyen (29) tewas kecelakaan dikejar polisi dituduh maling, sempat hubungi sang ayah.

tribunjambi.com
Detik-detik dokter Dwi Fatimahyen (29) tewas kecelakaan dikejar polisi dituduh maling, sempat hubungi sang ayah. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Detik-detik dokter Dwi Fatimahyen (29) tewas kecelakaan dikejar polisi dituduh maling, sempat hubungi sang ayah.

Diketahui, peristiwa naas itu terjadi di Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, pada Jumat (29/3/2024) malam.

Korban yang mengendarai mobil sempat dikejar oleh polisi dan warga karena dituduh maling mobil.

Sebelum tewas kecelakaan, dokter Dwi ternyata sempat menghubungi sang ayah.

Hal ini diungkap oleh sepupu korban, Erwin menjelaskan bahwa korban ketakutan karena dibuntuti orang.

Sebelum kejadian Dwi sedang mencari ruko untuk usaha klinik kecantikan.

Menurutnya, korban dan sang kakak yang juga berprofesi dokter telah memiliki usaha klinik kecantikan sebanyak 2 cabang.

Rencananya mereka akan menambah cabang lagi.

"Ketika dekat SPN, Dwi menelepon bapaknya Pasiman. Beliau ketakutan saat menelepon orang tuanya," jelas Erwin. Dikutip dari TribunJambi,com

"Pak saya takut, saya dibuntuti orang," ungkap Erwin menirukan ucapan Dwi kepada ayahnya.

Baca juga: Dwi Fatimahyen, Dokter di Jambi Tewas Kecelakaan usai Dituduh Maling hingga Dikejar Polisi & Warga

Saat itu ayah korban menyarankan agar sang putri tancap gas menghindari orang tersebut.

Setelah mengebut, Dwi justru diteriaki oleh tiga orang dengan sebutan maling. Mereka juga mengejar Dwi.

Tak lama kemudian, ada polisi di wilayah itu juga ikut mengejar karena mendengar teriakan maling dari tiga orang tersebut.

"Korban ini orangnya cemasan, gugup. Semakin dikejar oleh warga dan ada aparat juga, Dwi semakin ngebut, semakin tidak terkendali,"

Inilah sosok dokter muda di Jambi yang tewas kecelakan tunggal usai dituduh maling.
Inilah sosok dokter muda di Jambi yang tewas kecelakan tunggal usai dituduh maling. (Tribunjambi.com/Rifani Halim/Kompas.com)

Dia menjelaskan, menjadi beban bagi keluarga karena korban meninggal dalam fitnahan, dituduh melakukan pencurian mobil. Padahal mobil yang dikendarai itu, merupakan mobilnya sendiri dapat dibuktikan dengan surat menyurat.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved