Kondisi Jembatan Sungai Pabil Jalur Alternatif PALI-Mura Memprihatinkan Jelang Mudik Lebaran 2024

Laporan wartawan Sripoku.com Apriansyah

TRIBUNSUMSEL.COM, PALI - Kondisi jembatan Sungai Pabil yang merupakan jalur alternatif PALI-Musi Rawas (Mura) memperihatinkan.

Apalagi, jalur ini bakal dilewati oleh sejumlah kendaran jelang mudik lebaran 2024 mendatang.

Diketahui jembatan ini terletak di Desa Semanggus Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI.

Saat ini kondisinya memperihatinkan, karena tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah Provinsi Sumsel.

Para pengendara yang melintas harus hati-hati, dikarenakan jembatan dari pipa dan plat besi tersebut kondisinya sudah mengalami penurunan dan amblas pada bagian bibir jembatan.

Terutama bagi kendaraan berjenis sedan, dipastikan bemper kendaraan akan  nyangkut jika tidak berhati-hati dalam melintas.

Eko (28) warga setempat mengatakan, kondisi jembatan amblas ini, terjadi sudah sejak 3 bulan yang lalu.

"Kalau amblas nya, sudah sejak 3 bulan lalu, ini warga secara swadaya melakukan penimbunan menggunakan koral, agar bisa dilalui," kata Eko Selasa (26/3/2024).

Selain itu menurut Eko, ketika musim hujan jembatan ini sering banjir dan tidak bisa dilalui oleh kendaraan, sehingga aktivitas Pengendara yang melintas di jalur PALI- Musirawas lumpuh.

"Awal tahun ini aja sudah 3 kali banjir pak, ketinggian air dari atas jembatan, mencapai batas pinggang orang dewasa, yang paling parah bulan Januari kemarin, Air baru surut selama 5 hari, sehingga menyebabkan kondisi jembatan mengalami penurunan dan amblas,"terangnya.

Baca juga: Dua Pemuda Buat Pemkab PALI Rugi Hingga Rp 3 M, Curi Alat & Material Bangunan di Gedung Pasar Betung

Baca juga: Semburan Gas di Curup PALI yang Telah Berlangsung Sepekan Akhirnya Berhasil Ditangani Pertamina

Rencananya jika tidak kunjung diperbaiki, warga secara swadaya akan melakukan pengecoran terhadap jembatan tersebut.

"Material nya ini sudah siap, dapat bantuan dari salah satu warga yang peduli dengan kondisi jembatan ini, rencananya secara swadaya warga akan melakukan pengecoran agar bibir jembatan tidak terlalu terjal dan mudah dilalui,"ucapnya.

Rahmat (35) warga lainnya juga mengatakan,  dengan kondisi jembatan saat ini, kendaraan yang melintas harus bergantian, satu persatu.

"Harus gantian lewatnya karena amblas, apalagi kalau muatan tonase berat, dikhawatirkan akan memperparah keadaan jembatan,"ujarnya.

Selain itu, menurut Rahmat minimnya rambu-rambu dan lampu penerangan jalan, sangat berbahaya bagi pengendara yang melintas jika tidak Ekstra hati-hati.

"Minimnya rambu-rambu dan lampu jalan sangat rawan di malam hari, apalagi sering terjadi aksi penodongan di jembatan Sungai Pabil ini di malam hari,"bebernya.

Sementara Midus Darmono, warga Talang Ubi yang sehari-harinya melintasi di jalan ini, mengaku prihatin dengan kondisi jembatan di jalur PALI-Musirawas yang tidak kunjung diperbaiki oleh pemerintah Provinsi Sumsel.

"Ada dua jembatan besi yang tak kunjung diperbaiki, yang pertama jembatan besi Sungai Baung yang sudah berlubang dan jembatan sungai Pabil ini sudah amblas,"kata  Midus Darmono.

Karena kondisi jembatan tersebut, membuat Midus ikut menyumbangkan material batu dan pasir untuk membantu masyarakat memperbaiki jembatan tersebut secara swadaya.

"Kita juga perihatin dengan kondisi ini, berhubungan mobil saya juga sering melintas dijalan ini, makanya ikut nyumbang material, karena selama ini tak kunjung diperbaiki, padahal jalan ini sudah termasuk masuk jalan alternatif penghubung antar Kabupaten,"ucapnya.

Midus berharap, selain perbaikan jembatan, pemerintah juga memperbanyak rambu-rambu dan markah jalan serta lampu-lampu penerangan jalan.

"Apalagi jalan ini sebentar lagi bakal banyak dilalui oleh para pemudik yang akan menuju Musi Rawas dan lubuk Linggau maupun sebaliknya, untuk itu, Pemprov Sumsel harus cepat tanggap terkait kondisi jalan PALI- Musirawas, "pintanya.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com