Bulan Ramadhan

Jangan Sampai Puasa Hanya Dapat Lapar dan Haus Saja, Arti dari Hadits Kam Min Sho Imin Laisa Lahu

Betapa banyak orang yang puasa akan tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya, kecuali lapar dan dahaga (haus). (HR. An Nasa’i dan Ibnu Majjah)

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
GRAFIS TRIBUNSUMSEL/LISMA
Jangan Sampai Puasa Hanya Dapat Lapar dan Haus Saja, Arti dari Hadits Kam Min Sho Imin Laisa Lahu 


Ada pula orang yang berpuasa karena mengincar harta, mungkin saja ini lebih banyak terjadi pada anak-anak.


kita yang mengidamkan hadiah dari para orangtua saat lebaran nanti, karena mampu 10 menyelesaikan puasa dengan sempurna. Selain itu, ada juga yang berpuasa dengan
bersemangat.

Bukan karena kewajiban semata tetapi juga karena keinginan pribadi untuk diet dan menurunkan berat badan. Sungguh ini semua jika tidak dihapus dalam hati, akan mengotori keikhlasan puasa kita, dan kita terjerumus dalam golongan mereka yang berpuasa tanpa pahala.


Kedua, adalah mereka yang berpuasa tanpa ilmu.

Tidak mengetahui mana yang membatalkan dan mana yang tidak. Maka mereka menjalani puasa tanpa aturan, atau memahami tidak dengan sepenuhnya benar. Akibatnya, puasa mereka menjadi begitu rapuh dan tanpa makna.

Menyangka telah melakukan hal yang benar padahal sejatinya salah. Dari
Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda :“seorang faqih (ahli ilmu agama) lebih ditakuti syetan
dari pada seribu ahli ibadah (tanpa ilmu) “. (HR Ibnu Majah).

Ketiga, tidak menahan nafsu.


Rasulullah bersabda:

“Barang siapa yang tidak meninggalkan berkata dusta dan beramal kedustaan, maka Allah SWT tidak membutuhkan dia meninggalkan makan dan minumnya” (HR Bukhori).


Mereka dalam masalah ini berpuasa tetapi tidak mampu menundukkan nafsu dan emosinya.
Maka mereka menodai siang hari ramadhan dengan lisan yang tak terjaga dari ghibah, marah dan berkata dusta, atau anggota badan yang tidak terjaga dari dosa dan kemaksiatan.

Keempat, adalah mereka yang menjalankan ibadah puasa dengan penuh kemalasan, dalam arti tidak menyadari kemuliaan bulan Ramadhan yang bertaburan berkah.

Mereka tidak menyadari dan memahami bahwa Ramadhan bukan hanya bulan puasa saja, tetapi lebih dari itu ia adalah bulan musim kebaikan yang disyariatkan banyak amal kebaikan.

Rasulullah SAW
bersabda tentang bulan mulia ini : “(Bulan dimana) dibuka pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu
neraka, syetan-syetan dibelenggu. Dan berserulah malaikat : wahai pencari kebaikan,
sambutlah. Wahai pencari kejahatan, berhentilah” (demikian) sampai berakhirnya ramadhan (
HR Ahmad). Wallahualam bishawabi.


Itulah Jangan Sampai Puasa Hanya Dapat Lapar dan Haus Saja, Arti dari Hadits Kam Min Sho Imin Laisa Lahu.

Baca juga: Arti Salamun Hiya Hatta Mathlail Fajr, Kutipan Surat Al Qadr ayat 5, Kemuliaan Malam Lailatul Qadar

Baca juga: Arti Hadits Laisash Shiyaamu Minal Akli Wasy Syarab, Puasa Bukan Sekadar Menahan Lapar dan Dahaga

Baca juga: Arti Shaumul Awam, Shaumul Khawas, Shaumul Kawashul Khawas, Istilah Tiga Golongan Orang Berpuasa

Baca juga: Arti Zakat Mal dan Zakat Fitrah, Mengapa Wajib Ditunaikan di Bulan Ramadhan, Dalil dan Syaratnya

Baca juga: Arti Shodaqatan Fi Ramadhan, Hadits tentang Sedekah yang Paling Utama Nilainya di Bulan Ramadhan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved