Berita OKU Timur

Aturan Jam Sekolah di OKU Timur Selama Bulan Ramadan 1445 H, Siswa Libur Dua Hari Diawal Puasa

Menyambut bulan suci Ramadan 1445 Hijiriah, pelajar TK, PAUD, SD, MI, SMP dan MTs di Kabupaten OKU Timur akan libur selama dua hari.

Penulis: CHOIRUL RAHMAN | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Choirul Rahman
Aturan Jam Sekolah di OKU Timur Selama Bulan Ramadan 1445 H, Siswa Libur Dua Hari Diawal Puasa 

TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA - Umat muslim di Indonesia bakal menjalankan ibadah di bulan ramadan 1445 Hijriah.

PP Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa Ramadan Senin 11 Maret 2024 sementara pemerintah masih menunggu hasil sidang isbat.

Menyambut bulan suci Ramadan 1445 Hijiriah, pelajar TK, PAUD, SD, MI, SMP dan MTs di Kabupaten OKU Timur akan libur selama dua hari.

Kebijakan libur sambut Ramadan itu, berdasarkan kalender pendidikan yang telah di sepakati Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) OKU Timur bersama Kementerian Agama (Kemenag) OKU Timur.

Dalam kalender tersebut, tahun ajaran 2023/2024 di semeter genap siswa mendapat jatah libur selama 2 hari, yakni Senin 11 Maret dan Selasa 12 Maret 2024.

Jika ditambah libur Minggu 10 Maret 2024, maka pelajar di Kabupaten OKU Timur total libur selama 3 hari.

Namun Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) kembali normal, pada 13 Maret 2024.

Kabar libur sekolah ini dibenarkan langsung Kadisdikbud OKU Timur Wakimin SPd MM saat dikonfirmasi Rabu (06/02/2024).

"Memasuki bulan ramadhan, anak-anak sekolah diliburkan dua hari. Hal ini sesuai kalender pendidikan," katanya.

Baca juga: Hanya Ada 4 Di Sumsel, OKU Timur Raih Piala Adipura Tahun 2023 Predikat Anugerah Adipura

Baca juga: Buka Musrenbang, Bupati Enos Rencanakan OKU Timur untuk Menuju Indonesia Emas

Selain itu, lanjut kata doa, selama ramadhan jam kegiatan pembelajaran juga dikurangi, menyesuaikan pola pembagian jam pelajaran.

"Dimana jika jam pelajaran 7 jam per hari, maka siswa-siswi masuk pukul 07.15 WIB hingga 11.30 WIB," ucapnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, 15 menit pertama sebelum KBM wajib digunakan untuk penguatan literasi, dengan tema meningkatkan imtaq.

"Dimana, siswa-siswi beragama islam melalui tadarus dan kultum. Sedangkan agama non islam menyesuaikan dengan program penguatan literasi yang disusun guru agama non muslim," jelasnya.

Kemudian, selama ramadhan sekolah tidak diperkenankan melaksanakan program ekstrakurikuler.

Terutama yang melakukan gerak fisik siswa-siswi secara aktif, seperti kegiatan sebelum berjalannya ibadah puasa.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved