Viral Pengunjung Keluhkan Harga Makanan di Tugu Rimau Pagar Alam, Pemilik Warung Tak Terima

TRIBUNSUMSEL.COM, PAGAR ALAM -- Pemilik warung di objek wisata Tugu Rimau Kota Pagar Alam, Sumsel yang harga makanannya viral dinilai mahal oleh salah seorang pemilik akun Facebook kini muncul memberikan klarifikasi. 

Febri, pemilik warung menegaskan tak terima tempat usahanya diviralkan seperti itu. 

Dikatakan Febri jika warung miliknya selalu menyiapkan daftar menu bagi pengunjung yang hendak membeli makanan.

"Kami tidak terima diviralkan seperti itu kak, sebab kami selama berjualan disini tidak ada yang protes dengan harga makanan yang kami jual. Bahkan kami menyediakan daftar menu dan harga setiap makanan dan minuman yang kami jual," katanya, Selasa (30/9/2025). 

Sebelumnya, Postingan akun facebook Ami Poppy yang memposting nota pembayaran makanan di salah satu warung yang ada di objek wisata Tugu Rimau Kota Pagar Alam. Postingan tersebut menuai pro dan kontra. 

Dari pusat kota Pagar Alam, jarak objek wisata Tugu Rimau sekitar 18–25 km, dan waktu tempuh berkisar antara 30–45 menit dengan kendaraan.

Pasalnya harga yang ada dinilai cukup sesuai dengan lokasi objek wisata Tugu Rimau yang berada di ketinggian 1.900 MDPL tersebut.

Sebelumnya akun facebook Ami Poppy memposting foto nota dengan caption

"Lain kali ke aku terapkah aiii sebelum bebelian betanye harge kuday kemakmane cuka ame Ia tekacip mak ini pajuhan sedap adak pas di teguk kerungkungan agi dide nerime sete bebayaran marak 600rb. Warung jualan di puncak Tugu Rimau Pagaralam. 

(Lain kali ke saya terapkan ya, sebelum membeli tanya harga dulu, bagaimana jika sudah membeli dan makanannya tidak enak pas dimakan, namun pas dibayar hampir Rp600 ribu. Warung jualan di puncak Tugu Rimau Pagaralam). 

Baca juga: Viral Wisatawan Ngeluh Saat Jajan di Tugu Rimau Pagar Alam, Posting Foto Nota, Pemkot Cek Lokasi

Dijelaskan Febri, harga tersebut sudah sesuai dengan makanan dan minuman yang dipesan oleh pembeli tersebut. Bahkan makanan yang dibeli juga cukup banyak.

"Mereka itu sekitar 16 orang dan makanan serta minuman yang dipesan cukup banyak dan terlihat dari nota yang dipostingnya. Jadi pembayarannya sesuai dengan apa yang mereka pesan dan makan," jelasnya.

Ditegaskan Febri, jika harga yang ada juga sesuai dengan lokasi objek wisata yang jauh dari pasar. 

Pasalnya setiap bahan makanan yang ada perlu biaya ongkos.

"Kami kesini setiap hari ada ongkosnya kak, jadi wajar jika harganya ada selisih sedikit dengan harga di pusat Kota. Bahkan kami juga harus bayar sewa tempat dan sebagainya jadi saya rasa wajar jika harga yang kami jual sedikit berbeda dengan harga di pasar," tegasnya.