RSUD Siti Aisyah Tolak Pasien Melahirkan

VIRAL RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau Disebut Tolak Pasien Melahirkan, Padahal Kaki Bayi Sudah Keluar

Viral di sosial media seorang wanita mau melahirkan disebut mendapat penolak dari RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau padahal kaki bayi sudah keluar. 

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM/EKO HEPRONIS /Tribunnews
Viral di sosial media RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau disebut menolak pasien melahirkan padahal kaki bayi sudah keluar. 

Menurutnya, atas kejadian ini pihaknya sudah membentuk tim percepatan langkah-langkah perbaikan rumah sakit Siti Aisyah baik mutu maupun pelayanan dan SDM.

"Beberapa rekomendasi dari tim percepatan adalah masalah layanan, oleh sebab itu melalui dinas kesehatan dari Direktur Siti Aisyah untuk menyelesaikan dan menjelaskan dengan pasien," ungkapnya

Trisko mengatakan, untuk peralatan yang kurang untuk segera di perbaiki demi  keselamatan jiwa pasien, apalagi untuk yang akan melahirkan  memang dibutuhkan standarisasi.

"Dalam laporannya memang saat hendak melahirkan sudah bukaan sudah siap dan lahir prematur peralatan inkubator tidak bagus bukannya menolong malah dua-duanya ibu dan anak tidak tertolong," paparnya.

Lanjutnya, agar ibu dan anak tertolong itulah pihak rumah sakit merujuk pasien ke RS ibu dan Anak Dwi Sari, namun diduga saat penyampaian ada miskomunikasi masalah pelayanan itu.

"Makanya kami lakukan penyelidikan, Kami juga sudah mengundang pihak-pihak ekspet yang lain diantaranya cara komunikasi dan melayani tapi memang  pelan-pelan ya memang kita lupa bahwa bukan hanya membangun fisik saja," ungkapnya.

Selain itu, saat ini pihaknya tengah berupaya membangun SDM di rumah sakit. Menurutnya banyak catatan dalam membangun SDM kedepan, salah satunya  masalah kelebihan pegawai dan disiplin jam kerja para dokter.

"Karena aturannya dokter juga bisa praktek di tiga tempat, kita minta mereka mendahulukan dulu rumah sakit pemerintah ini karena mereka ASN. Karena dokter ASN kita minta rumah sakit pemerintah baru tempat kerja yang lain," bebernya.

Kemudian, layanan UGD kedepan seharusnya ini tidak terjadi lagi, apa bila terjadi kasus serupa pihaknya harus memberikan layanan terbaik, salah satunya mengantar pasien pakai ambulans ke rumah sakit rujukan.

"Layanan-layanan ini sedang kami lakukan perbaikannya," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved