Berita Palembang

Punya Ilmu Kebal, Preman Kertapati Tewas Dibacok, Pelaku Tancapkan Pedang ke Tanah

Pelaku nantang agar membacoknya, lalu saya ayunkan pedang ke arah punggung tetapi tidak terluka. Di sini saya baru tahu kalau dia mempunyai ilmu kebal

Penulis: andyka wijaya | Editor: Vanda Rosetiati
SRIPO/ANDYKA WIJAYA
Punya ilmu kebal, preman Kertapati tewas dibacok paman dan keponakan. Imam Basri (26) bersama pamannya Marhan (28) warga Jalan Abikusno CS Kelurahan Kemang Agung Kecamatan Kertapati, Palembang ditangkap anggota Satreskim Polrestabes, Palembang dan Buser Polsek Kertapati atas kasus pembunuhan yang menewaskan seorang preman, Senin (26/2/2024). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Punya ilmu kebal, preman Kertapati tewas dibacok paman dan keponakan.

Sempat kaget saat mengetahui korbannya tidak mempan dibacok, pelaku pembunuhan di Kertapati lantas menancapkan pedang yang dibawanya ke tanah

Setelah itu pelaku kembali membacok korbannya secara membabi buta sehingga mengakibatkan korban tewas.

Imam Basri (26) bersama pamannya Marhan (28) warga Jalan Abikusno CS Kelurahan Kemang Agung Kecamatan Kertapati, Palembang, ditangkap anggota Satreskim Polrestabes, Palembang dan Buser Polsek Kertapati.

Paman dan keponakan ini ditangkap petugas atas kasus pembunuhan di Kertapati Palembang.

Baca juga: Dilarang Pesta Perpisahan, Disdik Palembang Bolehkan Sekolah Adakan Syukuran Kelulusan

Keduanya menghabisi nyawa Adios Pratama (38) pria yang memiliki ilmu kebal dan dikenal sebagai preman di kawasan tempat tinggal para pelaku.

Ketike ditemui saat perkaranya digelar di Polrestabes Palembang, Senin (26/2/2024) sore, Imam mengakui perbuatannya.

Pria keseharian sebagai buruh ini tidak mengetahui jika pelaku memiliki ilmu kebal.

"Pelaku nantang agar membacoknya, lalu saya ayunkan pedang ke arah punggung tetapi tidak terluka. Di sini saya baru tahu kalau dia mempunyai ilmu kebal,” kata Imam.

Lanjut imam melihat korban tidak terluka, ia pun menancapkan ujung pedangnya ke tanah, sembari berkata dari tanah kembali ke tanah dan kembali membacok ke arah korban.

"Yang kedua dia terluka Pak dan saya kembali bacok secara membabi buta. Tidak terhitung lagi berapa kalinya. Lalu, saya ke rumah saudara di Talang Kelapa dan menyerahkan diri ke polisi," ungkapnya.

Lebih jauh Imam mengatakan, ia terlibat perselisihan dengan korban Adios dikarenakan motornya terhalang oleh material bangunan dan batu saat hendak keluar membeli lakban di warung.

"Motor nyangkut pas nak keluar dari lorong, jadi saya bilang tolong rapikan. Dia tidak senang, lalu menampar saya dan menyuruh saya pulang untuk mengambil golok,” katanya.

Sementara, Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono didampingi Kasat Reskrim AKBP Haris Dinzah dan Kapolsek Kertapati AKP Angga Kurniawan telah mengamankan kedua pelaku.

Harryo mengatakan, peristiwa pembunuhan itu terjadi terhadap Adios di Jalan Abi Kusno Cs, Kelurahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati, Palembang, Jumat (23/2/2024) sekitar pukul 17.00.

"Terjadi selisih paham antara korban dengan pelaku Imam Basri. Dimana ketika pelaku hendak membeli sesuatu, sepeda motornya terhalang oleh material bangunan milik korban Adios,” kata Harryo.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved