Pelajar SMK Bunuh Satu Keluarga
Alasan Rumah Keluarga yang Dibunuh JND, Siswa SMK di PPU Bakal Dirobohkan Warga, Rumah Pelaku Duluan
Kini, rumah keluarga yang dibunuh oleh Junaedi alias JND, siswa SMK di Penajam Paser Utara (PPU) bakal turut dirobohkan.
"Selesai pembunuhan dia mengambil HP kemudian dirusak, dibuang ke sungai. Masih kami lacak," katanya.
Namun sebelum pergi, JND sempat menyetubuhi RJS yang anak pertama korban dalam keadaan sudah meninggal dunia.
Selain RJS, Junaedi juga menyetubuhi jasad Sri.
Selain itu Supriyanto menekankan Junaedi juga tidak mengakui memiliki hubungan dengan korban.
"Pelaku masalah asmaranya dari pihak pelaku tidak mengakui," katanya.

Penjelasan Camat
Camat Babulu, Kansip, menyampaikan penjelasan terkait warga merobohkan rumah Junaedi, tersangka pembunuhan satu keluarga di Babulu Laut Penajam Paser Utara (PPU).
Adapun proses penggusuran rumah pelaku dilakukan dengan menggunakan satu unit ekskavator pada pukul 11.00 Wita, Sabtu (10/2/2024) pagi.
Kansip mengatakan proses perobohan rumah dilakukan atas kesepakatan antara pihak keluarga korban, warga dan disetujui keluarga pelaku melalui proses mediasi.
"Benar penggusuran ini dilakukan atas permintaan pihak keluarga pelaku sendiri, sebelum penggusuran semua barang-barang berharga milik keluarga pelaku kita keluarkan terlebih dahulu," ungkap Kansip, dilansir dari Instagram @infopenajam.
Baca juga: Isi Surat Pernyataan Keluarga JND, Pelajar SMK Bunuh Satu Keluarga di PPU Usai Rumahnya Dirobohkan
Lanjut Kansip, hal ini dilakukan untuk menghilangkan rasa trauma keluarga dan juga warga sekitar atas kejadian nahas tersebut.
Keluarga pelaku pun dengan lapang dada pindah ke luar dari Kabupaten PPU.
"Intinya biar gak ada trauma, biar juga meredam dendam segala macam, jadi atas permintaan dari keluarga korban untuk menghancurkan rumah ini, dan Alhamdulillah atas permintaan keluarga pelaku sendiri membuat surat pernyataan bahwasanya dia bersedia tidak tinggal disini lagi dan silahkan untuk dirobohkan, dan pindah tempat dari RT 18 Desa Babulu Laut atau di luar PPU," kata Kansip.
Kansip sendiri menegaskan meski begitu dalam prosesnya tak ada aksi pengusiran yang dilakukan oleh warga.
"Alhamdulillah indikasi-indikasi penyerangan tidak terjadi dalam artian itu isu-isu saja, jadi permintaan dari keluarga langsung mereka tidak ingin tinggal disini lagi.
Sejumlah aparat turut hadir mengawal perobohan rumah tersangka pembunuhan satu keluarga itu.
"Disini cukup kondusif dan dijaga dari TNI, Koramil, Polsek, Kecamatan PPU, dan dari Desa Babulu Laut," pungkasnya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Pelajar SMK Bunuh Satu Keluarga
JND
Penajam Paser Utara
Pembunuhan
Tribunsumsel.com
sumsel.tribunnews.com
Penjelasan Camat Cabulu, Setelah Rumah JND Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga Dirobohkan, Sudah Mediasi |
![]() |
---|
Isi Surat Pernyataan Keluarga JND, Pelajar SMK Bunuh Satu Keluarga di PPU Usai Rumahnya Dirobohkan |
![]() |
---|
Sedih, Rumah Korban Pembunuhan JND Kini Bakal Dirobohkan Warga Usai 40 Hari Meninggalnya Para Korban |
![]() |
---|
Warga Trauma, Keluarga JND, Siswa SMK Pembunuh Satu Keluarga di PPU Pasrah Usai Rumahnya Dirobohkan |
![]() |
---|
Penjelasan Kapolres PPU Setelah JND Siswa SMK yang Bunuh Satu Keluarga Jadi Incaran di Sel Tahanan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.