Pelajar SMK Bunuh Satu Keluarga

Alasan Rumah Keluarga yang Dibunuh JND, Siswa SMK di PPU Bakal Dirobohkan Warga, Rumah Pelaku Duluan

Kini, rumah keluarga yang dibunuh oleh Junaedi alias JND, siswa SMK di Penajam Paser Utara (PPU) bakal turut dirobohkan.

Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com
Alasan Rumah Keluarga yang Dibunuh JND, Siswa SMK di PPU Bakal Dirobohkan Warga, Rumah Pelaku Duluan 

TRIBUNSUMSEL.COM - Untuk menghilangkan rasa trauma di kalangan masyarakat.

Kini, rumah keluarga yang dibunuh oleh Junaedi alias JND, siswa SMK di Penajam Paser Utara (PPU) bakal turut dirobohkan.

Sebelumnya, rumah JND beserta bengkelnya sudah terlebih dahulu dirobohkan.

Bahkan, rencana perobohan rumah korban ini sudah disetujui oleh pihak keluarga.

Rumah akan dirobohkan setelah 40 hari meninggalnya para korban.

Hal ini juga atas permintaan keluarga korban.

Sebelumnya, Keluarga Junaedi alias JND (17), siswa SMK yang bunuh satu keluarga di Penajam Paser Utara (PPU) membuat surat pernyataan.

Hal tersebut dibuat setelah rumah mereka dirobohkan.

Tapi ternyata, tak hanya rumah keluarga JND yang dirobohkan.

Rumah keluarga korbanpun juga bakal dirobohkan.

Kini, Keluarga Junaedi harus angkat kaki dari tempat tinggalnya mereka di Desa Babulu Laut lantaran warga merasa trauma.

Bahkan rumah dihuni keluarga pelaku Juanedi harus ikut dirobohkan hingga rata dengan tanah.

Melansir dari Tribunkaltim.com, Sabtu (10/2/2024) Tiga bangunan yang terdiri dari dua rumah dan satu bengkel milik keluarga Junaedi dirobohkan dengan alat berat jenis ekskavator.

Dari video yang beredar, tampak satu unit ekskavator merobohkan bangunan tersebut, yang seketika rata dengan tanah.

Rekaman video pembongkaran rumah pelaku pembunuhan sadis itu dibagikan akun Instagram @infopenajam.

Disebutkan bahwa pembongkaran tersebut atas kesepakatan keluarga pelaku untuk menghilangkan rasa trauma keluarga dan warga sekitar.

Nantinya rumah korban juga turut dibongkar atas permintaan keluarga.

Dalam rekaman vido juga terlihat bagaimana keluarga pelaku membacakan surat pernyataan yang disaksikan Camat Babulu, Kapolsek Babulu, Koramil Babulu, Kades, serta masyarat sekitar.

Kemudian salah satu perwakilan keluarga Junaedi dalam pernyataanya yang beredar terkait dengan dibongkarnya rumah dan bengkel menyatakan:

"Yang bertanda tangan di bawah ini Aliudin tempat tanggal lahir balikpapan 21 oktober 1987, agama Islam alamat Babulu Laut RT 18, Kecamatan Babulu Laut Kabupaten Penajam Paser Utara, mewakili keluarga saya dengan ini pernyataan dengan sesungguhnya, bahwa,"

"1. Saya dan keluarga saya bersedia untuk tidak bertempat tinggal lagi di RT 18 Desa Babulu Laut Kecamatan Babulu ataupun di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara,"

"2. Saya dan keluarga saya bersedia di rumah kami di RT 18 Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, dirobohkan untuk mengurangi rasa trauma di masyarakat setelah barang-barang kami dikeluarkan dari rumah kami,"ujarnya

Camat Babulu, Kansip, menyampaikan penjelasan terkait warga merobohkan rumah Junaedi, tersangka pembunuhan satu keluarga di Babulu Laut PPU
Camat Babulu, Kansip, menyampaikan penjelasan terkait warga merobohkan rumah Junaedi, tersangka pembunuhan satu keluarga di Babulu Laut PPU (ig/inpopenajam)

Baca juga: Penjelasan Camat Cabulu, Setelah Rumah JND Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga Dirobohkan, Sudah Mediasi

Baca juga: Isi Surat Pernyataan Keluarga JND, Pelajar SMK Bunuh Satu Keluarga di PPU Usai Rumahnya Dirobohkan

Nasib Junaedi di Penjara

Junaedi siswi SMK yang membunuh satu keluarga di Penajam Paser Utara (PPU) kini bernasib tragis.

Bagaimana tidak 4 hari mendekam di dalam penjara, Junaedi mendapatkan salam olahraga dari sejumlah napi lain.

Terlihat dari video yang beredar di media sosial twitter memperlihatkan kondisi Junaedi babak belur dihajar.

Dua mata Junaedi diketahui bengkak, dan pipi kanan dan kiri juga bengkak.

Tak hanya itu, terlihat di sekujur tubuh Junaedi terdapat lebam berwarna merah kebiruan .

Tampak pula luka menghitam di tengah punggungnya.

"Kemarin ini ?" tanya pria berbaju cokelat diduga polisi melansir dari Tribunnewsbogor.com, Sabtu (10/2/2024).

Junaedi menjawab hanya dengan anggukan.

"Iya pak," kata Junaedi.

Sementara itu, Kapolres Penajam Paser Utara AKBP Supriyanto angkat bicara. 

Menurutnya, video dengan narasi tersebut tidak benar. 

Pasalnya, pelaku tersebut tak digabung bersama tahanan lain di dalam satu sel. 

"Kami sudah cek, tidak ada intimidasi oleh tahanan lain kepada yang bersangkutan. Karena posisi pelaku ini kami pisahkan ke satu sel sendiri," ujarnya pada Jumat (9/2/2024). 

Sebelumnya,pengakuan JND siswa SMK di Babulu Laut, Babulu, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) bunuh 5 orang dalam satu keluarga karena butuh uang untuk bayar service hp.

JND mengaku bingung lantaran harus membayar tagihan servis ponsel hingga melakukan pembunuhan tersebut bukan karena dendam.

Kapolres Penajam Paser Utara (PPU) AKBP Supriyanto mengungkap bahwa motif sebenarnya JND membunuh 5 orang dalam satu keluarga itu merupakan pencurian.

JND mengaku memiliki tanggungan untuk memperbaiki handphone.

Sehingga JND melakukan aksi tak kejinya ketika mabuk dengan temannya tak jauh dari rumah korban.

"Saat mabuk ada pembicaraan pelaku ini punya tanggungan untuk menebus HP yang sedang diservis," katanya.

Demi mencukupi uang itu, pelaku kemudian mendatangi rumah korban.

"Pelaku mau mencukupi kebutuhan itu menyatroni rumah korban," katanya.

Setelah membunuh satu keluarga, JND juga mengambil tiga unit handphone dan uang Rp 363 ribu.

"Selesai pembunuhan dia mengambil HP kemudian dirusak, dibuang ke sungai. Masih kami lacak," katanya.

Namun sebelum pergi, JND sempat menyetubuhi RJS yang anak pertama korban dalam keadaan sudah meninggal dunia.

Selain RJS, Junaedi juga menyetubuhi jasad Sri.

Selain itu Supriyanto menekankan Junaedi juga tidak mengakui memiliki hubungan dengan korban.

"Pelaku masalah asmaranya dari pihak pelaku tidak mengakui," katanya.

Inilah alasan rumah Junaedi, tersangka pembunuhan satu keluarga di Babulu Laut Penajam Paser Utara (PPU) kini dirobohkan. warga merasa trauma
Inilah alasan rumah Junaedi, tersangka pembunuhan satu keluarga di Babulu Laut Penajam Paser Utara (PPU) kini dirobohkan. warga merasa trauma (ig/inpopenajam)

Penjelasan Camat

Camat Babulu, Kansip, menyampaikan penjelasan terkait warga merobohkan rumah Junaedi, tersangka pembunuhan satu keluarga di Babulu Laut Penajam Paser Utara (PPU).

Adapun proses penggusuran rumah pelaku dilakukan dengan menggunakan satu unit ekskavator pada pukul 11.00 Wita, Sabtu (10/2/2024) pagi.

Kansip mengatakan proses perobohan rumah dilakukan atas kesepakatan antara pihak keluarga korban, warga dan disetujui keluarga pelaku melalui proses mediasi.

"Benar penggusuran ini dilakukan atas permintaan pihak keluarga pelaku sendiri, sebelum penggusuran semua barang-barang berharga milik keluarga pelaku kita keluarkan terlebih dahulu," ungkap Kansip, dilansir dari Instagram @infopenajam.

Baca juga: Isi Surat Pernyataan Keluarga JND, Pelajar SMK Bunuh Satu Keluarga di PPU Usai Rumahnya Dirobohkan


Lanjut Kansip, hal ini dilakukan untuk menghilangkan rasa trauma keluarga dan juga warga sekitar atas kejadian nahas tersebut.

Keluarga pelaku pun dengan lapang dada pindah ke luar dari Kabupaten PPU.

"Intinya biar gak ada trauma, biar juga meredam dendam segala macam, jadi atas permintaan dari keluarga korban untuk menghancurkan rumah ini, dan Alhamdulillah atas permintaan keluarga pelaku sendiri membuat surat pernyataan bahwasanya dia bersedia tidak tinggal disini lagi dan silahkan untuk dirobohkan, dan pindah tempat dari RT 18 Desa Babulu Laut atau di luar PPU," kata Kansip.

Kansip sendiri menegaskan meski begitu dalam prosesnya tak ada aksi pengusiran yang dilakukan oleh warga.

"Alhamdulillah indikasi-indikasi penyerangan tidak terjadi dalam artian itu isu-isu saja, jadi permintaan dari keluarga langsung mereka tidak ingin tinggal disini lagi.

Sejumlah aparat turut hadir mengawal perobohan rumah tersangka pembunuhan satu keluarga itu.

"Disini cukup kondusif dan dijaga dari TNI, Koramil, Polsek, Kecamatan PPU, dan dari Desa Babulu Laut," pungkasnya.

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved