Penjelasan KPU Muratara Soal Pakai Sirekap di Tempat Susah Sinyal, Ada 83 TPS Blank Spot

Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Rahmat Aizullah

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) berada di wilayah susah sinyal jaringan telekomunikasi.

Persoalan tersebut sudah dipikirkan dari jauh-jauh hari oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) daerah setempat untuk menyukseskan Pemilu 2024.

Sebab, di Kabupaten Muratara hingga kini masih terdapat sejumlah desa yang susah sinyal atau blank spot.

"Masalah itu sudah kami pikirkan, termasuk lokasi TPS yang baru-baru ini terdampak banjir, sudah kami data semua," kata Ketua KPU Muratara, Heriyanto pada TribunSumsel.com, Sabtu (10/2/2024).

Baca juga: DPT Pemilu 2024 di Muratara Lebih Rendah dari 2019 Selisih 4.925 Jiwa, TPS Juga Berkurang

Baca juga: Pelantikan 25 Kades Terpilih Pilkades Muratara 2023, Ada yang Menjabat 3 Periode

Dia menerangkan, rekapitulasi hasil perolehan suara pada Pemilu 2024 ini menggunakan aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap).

Diakuinya, aplikasi Sirekap memang membutuhkan koneksi internet, namun bisa digunakan saat mode offline atau luar jaringan (luring).

Sehingga untuk wilayah susah sinyal, mereka akan menerapkan Sirekap mode offline terlebih dahulu, baru nanti petugas KPPS harus mencari area terdekat yang terdapat sinyal.

"Petugas KPPS-nya mengisi dulu datanya di aplikasi Sirekap, setelah selesai diisi baru mencari tempat yang ada sinyal," kata Heriyanto.

"Waktu mengisi data di Sirekap, jaringan di HP-nya disetel mode pesawat terlebih dahulu, baru nanti kalau ketemu sinyal lepaskan mode pesawatnya," tambah dia.

Heriyanto mengatakan, data yang dikumpulkannya dari panitia pemungutan suara (PPS) bahwa ada 83 TPS yang berada di area blank spot.

"Pada Pemilu 2024 ini kita ada 652 TPS, nah yang blank spot ada 83 TPS, itu tersebar di 25 desa," katanya.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News