Pembunuhan di OKU

Kisah Pilu Dina Gadis 18 Tahun di OKU Tewas Dibunuh, Sosok Anak Berbakti Baru Ditinggal Ibu Wafat

Kisah Pilu Dina Gadis 18 Tahun di OKU Tewas Dibunuh, Dikenal Anak Berbakti Hingga Rela Tunda Kuliah Demi Rawat Ibu yang Sakit

|
Penulis: Leni Juwita | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Dok Pribadi
Kisah Pilu Dina Gadis 18 Tahun di OKU Tewas Dibunuh, Dikenal Anak Berbakti Hingga Rela Tunda Kuliah Demi Rawat Ibu yang Sakit 

TRIBUNSUMSEL.COM, BATURAJA -- Fakta pilu dari sosok Dina (18) remaja baru tamat SMA di Kabupaten OKU, Sumsel yang ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya kini diungkap pihak keluarga.

Ternyata Dina adalah anak berbakti yang rela menunda keinginannya melanjutkan pendidikan di bangku kuliah demi bisa merawat ibunya yang sedang sakit parah.

Remaja yang baru tamat SLTA tahun 2023 ini termasuk anak yang penyabar sehingga bisa diandalkan merawat ibunya

Namun nasib berkata lain, ibu Dina meninggal dunia sekitar 3,5 bulan yang lalu.

Enggan berlarut dalam kesedihan, Dina sudah berencana melanjutkan pendidikannya yang sempat tertunda.

Akan tetapi niat itu pupus sudah sebab Dina ditemukan tewas mengenaskan di dalam rumahnya dengan 13 luka tusuk di tubuh. 

"Ibunya meninggal 3, 5 bulan lalu," kata Aming, Paman Dina, Kamis (8/2/2024). 

Jenazah Dina dibawa ke RSUD Dr Ibnu sutowo Baturaja untuk menjalani visum, Kamis (8/2/2024).
Jenazah Dina dibawa ke RSUD Dr Ibnu sutowo Baturaja untuk menjalani visum, Kamis (8/2/2024). (SRIPOKU/LENI JUWITA)

Dina tercatat sebagai warga Desa Suka Merindu Kecamatan  Semidang Aji Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumsel. 

Setelah kepergian ibunya, Dina tinggal berdua dengan ayahnya, sedangkan kedua saudaranya sudah memiliki kehidupan masing-masing. Satu saudaranya tinggal di Palembang dan satunya lagi di Tanggerang. 

Bungsu dari 3 bersaudara ini  termasuk anak pemberani.

Buktinya, waktu malam naas itu korban tinggal sendirian di rumah sederhana bangunan berdinding bata yang belum dicat.

Malam itu seperti biasanya di musim durian ini, sang  ayah pergi ke kebun durian menunggu durian gugur.

“Sore kemarin sekitar pukul 17.00 Wib ayahnya pulang ke rumah, kemudian malam hairnya sekitar pukul 21.00WIB pergi lagi ke kebun durian untuk menunggu durian jatuh,” kata paman korban.  

Biasanya durian itu banyak runtuh pada malam hingga pagi hari, setelah pagi harinya durian sudah terkumpul baru dibawah ke dusun untuk dijual ke pedagang pengumpul.

Tidak disangka malam itu, korban diduga didatangi penjahat yang belum diketahui pelaku dan niatnya.Menurut informasi di lapangan, tidak ada barang-barang berharga yang hilang ,

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved