Banjir di Muratara
50 Sekolah Terendam Banjir di Muratara, Buku-buku Rusak Hingga Pagar Sekolah Roboh
Banjir di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) telah merendam sekitar 50 sekolah hingga berakibat rusaknya fasilitas belajar mengajar
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Rahmat Aizullah
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Banjir di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) telah merendam sekitar 50 sekolah hingga berakibat rusaknya fasilitas belajar mengajar, Senin (22/1/2024).
Sebelumnya bencana banjir di Muratara melanda 6 kecamatan akibat luapan sungai Rupit dan Rawas.
Keenam kecamatan tersebut yakni Ulu Rawas, Rawas Ulu, Karang Jaya, Rupit, Karang Dapo, dan Rawas Ilir.
Kini sejumlah desa dan kelurahan di Kecamatan Rawas Ilir masih terendam banjir dengan ketinggian mencapai 1,5 meter.
Akibat dari banjir di 6 kecamatan tersebut ada puluhan sekolah terdampak, bahkan mengakibatkan kerusakan sejumlah fasilitas dan sarana prasarana.
Baca juga: Nasib Oknum Perguruan Silat di Tuban Keroyok Pengendara Motor Diamankan Polisi, Masih Dibawah Umur
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Muratara, Zazili mengungkapkan pihaknya mencatat ada 50 sekolah yang terdampak baik SD maupun SMP.
"Total ada 50 sekolah yang terdampak, SD dan SMP, untuk sekolah-sekolah yang sudah kering sekarang sudah beraktivitas belajar mengajar kembali," katanya.
Dia juga mengakui akibat dari bencana banjir ini terjadi kerusakan sejumlah fasilitas dan sarana prasarana.
Kerusakan fasilitas pendidikan seperti buku pelajaran, printer, sound system, bahkan ada juga pagar sekolah yang jebol roboh dan roboh.
"Yang paling banyak rusak adalah buku pelajaran," kata Zazili.
Pihaknya belum menghitung total kerugian seluruh sekolah, karena masih ada sejumlah desa dan kelurahan yang terendam banjir di Kecamatan Rawas Ilir.
Kata Zazili, pihak sekolah yang terdampak banjir kini tengah menginventarisasi kerugian akibat banjir.
“Kalau total kerugian belum valid karena Kecamatan Rawas Ilir masih terendam, pihak sekolah sudah kami instruksikan untuk mendata kerugian masing-masing," katanya.
Setelah data kerusakan fasilitas pendidikan tersebut lengkap diterima Disdik Muratara, pihaknya baru akan menindaklanjuti langkah selanjutnya.
"Sambil nanti kami melihat kekuatan anggaran Kabupaten Muratara, sambil berharap juga bantuan dari pusat dan bantuan provinsi,” harapnya.
Zazili menambahkan sekolah-sekolah yang kini telah kering sudah menjalankan aktivitas belajar mengajar kembali.
"Sekolah-sekolah yang sudah kering sudah dibersihkan oleh pihak sekolah masing-masing, ada juga dibantu bapak-bapak polisi dari Polres Muratara," katanya.
Data dihimpun dari Dinas Pendidikan Muratara, ada 8 sekolah yang terdampak di Kecamatan Karang Dapo, 9 sekolah di Kecamatan Rawas Ilir.
Kemudian, 11 sekolah di Kecamatan Rawas Ulu, 17 sekolah di Kecamatan Rupit, 4 sekolah di Kecamatan Ulu Rawas dan 1 sekolah di Kecamatan Karang Jaya.
| Sudah 9 Hari Rawas Ilir Muratara Teredam Banjir, Ketinggian Air Mencapai 3 Meter, Listrik Padam |
|
|---|
| Pasca Banjir Bandang Muratara, Tim Gabungan Bersihkan Sampah Bambu yang Tersangkut di Tiang Jembatan |
|
|---|
| 18 Jembatan Hancur Diterjang Banjir di Muratara Bakal Dibangun Bertahap, Telan Anggaran Rp 46 Miliar |
|
|---|
| Dampak Banjir Bandang di Muratara, 312 Rumah Rusak, Ada yang Roboh Hingga Hanyut |
|
|---|
| Detik-detik Menegangkan Warga Muratara Selamatkan Diri Nyaris Terseret Arus Bersama Jembatan Putus |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.