Liputan Khusus Tribun Sumsel
Harus Ikuti Arahan Manajemen, Rencana Eksodus Karyawan SMBR Hal Biasa Dalam Perusahaan -2
Harus ikuti arahan manajemen, rencana eksodus karyawan PT Semen Baturaja (SMBR) dari Palembang ke Baturaja adalah hal biasa dalam perusahaan.
Penulis: Hartati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, BATURAJA - Harus ikuti arahan manajemen, rencana eksodus karyawan PT Semen Baturaja (SMBR) dari Palembang ke Baturaja adalah hal biasa dalam perusahaan.
Senior Manager Secretarial dan Stakeholder Management PT Semen Baturaja, Muammar Syah Reza, saat dikonfirmasi hal tersebut mengungkapkan, rencana perpindahan dari Palembang ke Baturaja belum terealisasi.
Dia belum mengetahui secara pasti kapan dilaksanakan atau wacana itu batal dilaksanakan perusahaan.
"Untuk perpindahan karyawan ke Baturaja itu saat ini baru rencana dari manajemen," kata Muammar Syah Reza.
Dijelaskan Reza, sebagai perusahaan holding BUMN Sub klaster semen, integrasi Semen Baturaja (SMBR) dalam holding company Semen Indonesia (SIG) keseluruhan rencana transformasi unit pasti ada pertimbangan dari perusahaan.
"Pemindahan kantor adalah suatu hal yang biasa dalam dunia usaha, bisa jadi pemindahan kantor itu merupakan salah satu bagian dari strategi dan proses bisnis perusahaan ke depannya, sehingga diharapkan akan berdampak pada kinerja SMBR yang semakin baik, " katanya.
Baca juga: LIPSUS: Pengusaha di OKU Senang, Rencana Eksodus Karyawan SMBR, Beri Dampak Positif -1
Dilanjutkannya, saat ini kantor dan pabrik PT Semen Baturaja ada di empat titik yaitu Palembang, OKU (Baturaja), Lampung, dan Jakarta. Sudah hal lumrah jika ada pergeseran karyawan sesuai kebutuhan perusahaan.
"Sebagai karyawan tentunya sudah seharusnya akan mengikuti ketentuan dan arahan dari manajemen," tukasnya.
Di sisi lain, adanya peningkatan kebutuhan rumah pastinya menunjukkan perekonomian meningkat.
"Nah, kalau memang ada demand (permintaan) peningkatan rumah di Baturaja, itu biasa namanya di bisnis, dan saya rasa sah-sah saja kalau peningkatan," pungkasnya.
5 Karyawan Terpaksa Berhenti
Rencana PT Semen Baturaja akan memindahkan kantor pusat Palembang ke Baturaja mendapat tanggapan dari karyawan.
Mereka mendukung rencana perusahaan pindah, tetapi juga minta kesejahteraan mereka diperhatikan, yakni tempat tinggal atau mes yang permanen selama di Baturaja.
Menurut sumber yang diwawancarai Tribun, rencana pemindahan berlangsung tiga gelombang yakni Februari April dan Juli.

Pegawai yang pindah hanya diganti uang pengemasan dan pengangkutan barang juga pemindahan anak sekolah.
Sementara tempat tinggal mereka harus mencari sendiri karena tidak disediakan mes.
"Ruang dinas hanya berlaku bagi pimpinan saja, kami boleh menempati mes hanya dua pekan saja setelah itu harus keluar dan mencari tempat tinggal sendiri dengan biaya sendiri," ujar sumber tersebut.
Dia menyebut kebijakan itu cukup berat karena harus mengeluarkan biaya tambahan lagi mengingat biaya sewa di Baturaja juga tidak murah.
Apalagi jika membeli rumah lagi juga pasti harganya saat ini sudah naik.
Sementara jika mengajak keluarga juga sama saja biaya memindahkan anak sekolah di Baturaja, juga sama dengan biaya sekolah di Palembang.
"Kami mendukung kebijakan perusahaan tapi kami juga minta diperhatikan tempat tinggal atau mungkin angkutan jemputan pulang pergi ke Palembang atau bentuk lainnya, sehingga pengeluaran tidak habis terbagi untuk dua pengeluaran di Palembang dan Baturaja," ujarnya.
Dia menyebut sebanyak 300 pekerja akan pindah ke Baturaja hingga gelombang ketiga nantinya, karena rencana pengembangan perusahaan di Palembang ditolak dan lokasi perusahaan yang ada saat ini meminjam lahan milik BUMN lainnya dan lahan akan diambil alih lagi oleh pemilik lahan.
Sumber tersebut menyebut pemindahan kantor Palembang ke kota Baturaja adalah strategi manajemen untuk pengurangan karyawan karena karyawan yang ada saat ini over 160 orang karena sebelumnya proyek pembangunan pabrik Semen Baturaja di Jambi akan dibangun, tapi proyek itu batal.
Namun karyawan sudah terlanjur direkrut tahun 2017- 2018 lalu.
"Karyawan sengaja dibuat tidak nyaman agar mengundurkan diri dan kini sudah ada lima karyawati yang mengajukan resign imbas kebijakan ini," ujarnya.
Sementara itu Ketua Umum Serikat Pekerja Semen Baturaja Moehamad Ariansyah mengatakan saat ini dari serikat masih dalam pembahasan internal dan konfirmasi dengan management terkait sosialisasi tersebut.
"Kalau ada titik terang akan dikonfirmasi lebih lanjut," ujarnya. (tnf)
Baca berita lainnya langsung dari google news
Liputan Khusus Tribun Sumsel Rencana Eksodus Karya
Liputan Khusus Tribun Sumsel
Berita Palembang Hari Ini
Aku Lokal Aku Bangga
Lokal Bercerita
mata lokal menjangkau indonesia
Tribunsumsel.com
PT Semen Baturaja Tbk (SMBR)
Pemilik Kafe Kopi di Palembang Tertolong Momen Buka Bersama, Harga Kopi Tembus Rp 52 Ribu Per Kg -3 |
![]() |
---|
Harga Kopi Rp 52 Ribu Per Kg Termahal Sepanjang Sejarah, Kini Ramai-ramai Beli Emas -2 |
![]() |
---|
LIPSUS : Bisnis Kafe Kopi Gulung Tikar, Harga Kopi Tembus Rp 52 Ribu Per Kg -1 |
![]() |
---|
Pajak Hiburan 40-75 Persen Berlaku Bakal Matikan Usaha, GIPI Sumsel Ajukan Gugatan ke MK -2 |
![]() |
---|
LIPSUS: Pengunjung Karaoke Kaget Tarif Naik, Pajak Hiburan 40-75 Persen Berlaku -1 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.