Berita PALI

Kisah Pilu Lansia Sebatang Kara Warga Desa Sukaraja PALI, Rumah Hancur Diterjang Banjir

Minha (80) lansia korban banjir yang tinggal sebatang kara di sebuah rumah kecil di Desa Sukaraja Kecamatan Tanah Abang, rumah hancur diterjang banjir

Editor: Vanda Rosetiati
SRIPO/APRIANSYAH
Minha (80) lansia korban banjir yang tinggal sebatang kara di sebuah rumah kecil di Desa Sukaraja Kecamatan Tanah Abang, rumah hancur diterjang banjir 

Minha mengaku berinisiatif memilih tinggal sendirian bukan berarti ditelantarkan anaknya, hal tersebut lantaran karena ekonomi anak nya juga cukup sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Di usianya yang sudah menginjak 80 tahun ini, Minha masih bekerja serabutan sebagai buruh tani untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

"Suami saya sudah meninggal dunia sejak tahun 1984,saya masih bekerja sampai sekarang karena tidak ada lagi siapa-siapa,
yang masih hidup sekarang cuma anak perempuan saya yang paling bungsu, dia juga cukup kesulitan ekonomi nya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dia ikut suaminya, rumahnya tidak jauh dari sini," kata Minha.

Saat ini Ia cuma bisa berharap, ketika Air sudah surut nanti, ada orang yang membantunya untuk membangun rumahnya kembali.

"Semoga saja ada yang mau bantu dan bisa diperbaiki lagi,"pintanya

Sementara itu, Kapolsek Tanah Abang AKP Darmawansyah saat menemani Minha melihat kondisi rumah nya membenarkan kalau rumah tersebut rusak di terjang banjir.

"Beruntung sebelum rumah tersebut hanyut dan rusak, anggota kita bersama warga sudah mengevakuasi dan mengungsikan nek Minha,"kata Kapolsek.

Kondisi tersebut menurut Kapolsek sangat memperihatinkan, karena kondisi Minha hidup seorang diri dirumah dan juga merupakan warga kurang mampu yang harus jadi perhatian pemerintah daerah.

"Namun sekarang dia sudah ikut anaknya, barang-barang miliknya yang ada dirumah pun sudah kita angkut kerumah anaknya,"terangnya.

Kapolsek juga menghimbau kepada warga untuk tetap siaga karena banjir masih terus terjadi dibeberapa wilayah hulu Sungai Lematang dan tidak menutup kemungkinan masih adanya banjir kiriman.

"Kami himbau masyarakat untuk tetap siaga jika debit Air kembali meluap, kami juga selalu berkoordinasi untuk terus memantau kondisi banjir, jika terjadi sesuatu seperti kejadian rumah hanyut seperti yang dialami nek Minha untuk segera melapor, agar anggota kami bisa segera melakukan Evakuasi," tandasnya. (sripoku/apriansyah iskandar)

Baca berita lainnya langsung dari google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved