Guru Paksa Murid Berinfaq di Prabumulih
Nasib Oknum Guru di Prabumulih Viral Paksa Murid Berinfaq, Walikota Bakal Beri Sanksi: Kita Evaluasi
Oknum guru di Prabumulih yang viral memaksa murid untuk berinfaq kini bakal mendapat sanksi.
Penulis: Edison | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Laporan wartawan Tribun Sumsel, Edison Bastari
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Oknum guru di Prabumulih yang viral memaksa murid untuk berinfaq kini bakal mendapat sanksi.
Penjabat (PJ) Walikota Prabumulih, H Elman ST MM turun tangan langsung memberikan sanksi terhadap oknum guru di salah satu sekolah dasar (SD) di kota Prabumulih tersebut.
Orang nomor satu di kota Prabumulih itu mengaku akan memberikan sanksi dan mengevaluasi kinerja kepala sekolah yang melakukan dugaan pemaksaan terhadap murid untuk berinfaq tersebut.
"Kemarin begitu kami lihat videonya kami langsung telpon kepala dinas pendidikan agar segera menegur guru dan kepala sekolahnya," ungkap Elman kepada wartawan, Rabu (17/1/2024).
Baca juga: Oknum Advokat di Palembang Diberhentikan Sementara oleh DKD Peradi Sumsel, Diduga Langgar Kode Etik
Elman mengatakan guru dan kepala sekolah sendiri telah meminta maaf kepada para orang tua murid dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi.
"Ini mestinya tidak perlu terjadi lah, saya sudsh sering kali sampaikan kepada para kepala sekolah dan lurah agar hal-hal seperti ini (pungutan-red) tidak boleh terjadi di kota Prabumulih apalagi memaksa anak-anak SD untuk berzakat infaq, itu kan sukarela," katanya.
Lebih lanjut suami Hj Windriana ini mengaku terkait permasalahan itu dirinya akan memanggil seluruh guru dan kepala sekolah agal hal serupa tidak lagi terjadi.
"Kemarin juga saya panggil saya tanya untuk apa uang itu tapi mereka tidak bisa menjawab, karena Pemkot Prabumulih sudah ada infaq jadi untuk apa lagi, tidak boleh lagi seperti itu. Ini jelas melanggar dan meresahkan," tegasnya.
Terhadap Kepala Sekolah dan guru yang viral tersebut PJ Walikota Prabumulih akan melakukan evaluasi terkait kinerja dan lainnya.
"Seluruhnya akan kita evaluasi, kinerja maupun lainnya," beber Elman.
Diberitakan sebelumnya, dalam rekaman beredar terlihat oknum guru tersebut merekam siswa yang tidak berinfaq dengan kamera ponselnya.
Dalam video tersebut guru itu memaksa muridnya untuk berinfaq.
Bahkan rekaman tersebut sengaja ia buat sebagai bukti ke orangtua siswa jika anaknya tak berinfaq.
Hal itu terekam dalam video yang berdurasi 56 detik.
Oknum guru yang merekam bahkan menyebut dirinya sengaja memvideokan anak-anak yang memberikan infaq dan yang tidak sehingga orangtuanya tau serta malu.
"Ayo, ayo, yang infaqnya masukkan disitu, ketauan yang tidak berinfaq, malu yang tidak berinfaq," sebut oknum guru itu dalam video beredar, Senin (15/1/2024).

Ia juga memberikan ancaman kepada siswanya jika tak berinfaq akan diadukan ke orangtua.
"Ibu videokan biar tahu orangtuanya kalo anaknya tidak mau infaq, ibu videokan, malu tidak, ayo, ayo," katanya.
Tak hanya itu saja, guru tersebut juga menyebut dirinya mengetahui anak yang tidak berinfaq padahal hanya Rp 500 hingga Rp 1000.
"Sekali ini kito videokan anak yang tidak berinfaq padahal hanya 500 rupiah atau 1000 rupiah," katanya.
Bahkan oknum yang belum diketahui identitasnya itu sedikit mengancam anak-anak yang tidak berinfaq jika ketahuan jajan.
"Awaslah kalo nanti kamu ketahuan jajan ya, berinfaq 500 atau 1000 tidak mau," katanya.
Sementara dalam postingan itu juga terlihat pesan diduga orang tua murid yang meminta ke admin sosial media agar memviralkan video tersebut.
"Nah min kejadian di SD Prabumulih Timur, apo pantas seorang oknum guru kelas ngomong cak itu sampai anak muridnya berlari maluan dengan niat sadar dan di sengajo nak malukan murid samo uwong tuonyo," tulis pesan orang tua itu.
"Di share ke grup kelas padahal bukan biat dak halak bayar tapi anak kelas 1 kadang-kadang lupo umaknyo karena sibuk, kalo dak dimintak dak teringat, dio ni (guru-red) sudah sering dilaporkan ke diknas karena kasar tapi karena ada kawanya makanya makin besak kepala," lanjutnya.
Video tersebut mendapat respon dari banyak netizen yang mengecam tindakan oknum guru tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.