Penodong di Ampera Ancam Wisatawan
Viral Penodong di Jembatan Ampera Ancam Wisatawan Memaksa Minta Uang, Pelaku Masih Diburu
Viral di media sosial Instagram, penodong di Jembatan Ampera ancam wisatawan dan pemandu wisata, memaksa minta uang.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Viral di media sosial Instagram, penodong di Jembatan Ampera ancam wisatawan dan pemandu wisata, memaksa minta uang.
Dalam video yang di-posting berdurasi kurang lebih 10 detik itu, terlihat pria pelaku penodongan tersebut mengenakan jaket jeans berwarna biru tua, berbaju koas merah, celana jens biru muda dan memakai topi.
Dalam aksinya sambil berjalan pria tersebut mendekati seorang wanita yang tengah berjalan di atas Jembatan Ampera dari arah Ulu menuju Ilir.
Lalu, saat tengah berjalan turun dari jembatan Ampera bersama rekannya.
Salah satu wanita ini dipepet pria tesebut dan sambil bernada kasat pria ini terlihat meminta uang kepada wanita itu.
Dalam kolom komentar seorang netizen memberi keterangan ada yang melihat kejadian tersebut, bahkan saat beraksi pria penodong mengancam menusuk wisatawan jika tidak diberi uang.
Baca juga: Ayah Laporkan Anak Kandung ke Polisi, Korban Dikeroyok Gara-gara Tanyakan Surat Ruko
Kasat Reskrim AKBP Haris Dinzah didampingi Kasubnit Ospnal Ranmor Iptu Jhoni Palapa, membenarkan adanya peristiwa tersebut.
"Terkait kasus ini masih dalam penyelidikan kita dan masih di lakukan penyelidikan," kata Haris
Lanjut Haris, hingga kini anggita masih di lapangan, masih dilakukan pengejaran dan pendalaman.
"Pelaku kita buru dan ini masih kita lakukan penyelidikan, untuk mengungkap pelaku," ungkapnya .
Ditambahkan Kasat Reskrim Polestabss, Palembang, nanti jika dilakukan penangkapan, jika pelaku melakukan perlawanan, dirinya tak segan segan memberikan tidak tegas terukur.
"Jika melawan saat ditangkap, kamu tak segan segan memberikan tindakan tergas terukur," tegasnya.
Penodongan Sebelumnya di Jembatan Ampera
Sebelumnya, Reza Hidayat (25) sopir bus pariwisata asal Pekanbaru melapor ke Polrestabes Palembang karena menjadi korban penodongan dengan senjata api oleh pria tak dikenal di Jembatan Ampera.
Peristiwa itu terjadi ketika Reza sedang mengantar wisatawan berfoto di Jembatan Ampera yang merupakan salah satu icon kota Palembang.
Akibatnya, korban kehilangan satu buat dompet berisikan uang tunai sebesar Rp 1,5 juta dan dokumen penting lainnya.
Tak terima dengan peristiwa yang dialaminya, membuat Ilham melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), Polrestabes Palembang, Senin (27/11/2023), sekitar pukul 20.00.
Dihadapan petugas Ilham menuturkan, peristiwa penodongan itu terjadi, Senin (27/11/2023), sekitar pukul 17.00. berawal, saat dirinya membawa rombongan wisatawan dari Jakarta tujuan Pekanbaru.
Ketika melintas di Jembatan Ampera, para wisatawan meminta untuk berhenti sejenak agar mereka bisa swafoto di atas jembatan yang menjadi icon kota Palembang tersebut.
“Saat itu kami parkir di depan taman skate park. Lalu, mereka (wisatawan-red) turun dan langsung menuju ke atas Jembatan Ampera. Saya kebelet, mencari WC (kamar kecik-red), di sana,” ungkap Ilham
Lanjut Ilham, ketika sedang mengantri di WC umum, penumpang menelponnya agar segera ke mobil untuk melanjutkan perjalanan menuju Pekanbaru, Riau.
“Karena saya belum buang air, jadi saya suruh mereka duluan dengan sopir kedua. Nanti saya akan menyusul mereka menggunakan jasa ojek online,” katanya.
Selesai dari WC, sambungnya, dia pun kembali ke tempat bus parkir dan ternyata bus sudah pergi meninggalkannya. Dia pun mencoba memesan ojek online (ojol).
“Saat mau pesan ojek online, saya didekati oleh satu orang pelaku. Dia berkata, bahwa mobil bus yang saya bawa akan kembali lagi kesini. Dan, saya diajaknya ke belakang Monpera (TKP),” kata Ilham.
Saat berada di Jalan Belakang Monpera, Kelurahan 19 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, Palembang itulah, pelaku meminta uang sebesar Rp 1,6 juta sambil mengeluarkan senjata api dari dalam tasnya.
“Senjata itu ditodongkan ke perut saya Pak. Tidak lama, datang adik sepupu saya dan pelaku lainnya menodongkan pisau ke lehernya. Selanjutnya saya telpon sopir bus kedua, untuk menayakan parkir dan dijawabnya sudah dibayar Rp 50 ribu,”katanya.
Lebih jauh dirinya mengatakan, pelaku pun langsung mengambil dompet berisikan uang tunai sebesar Rp 1,5 juta dari dalam saku celananya dan langsung melarikan diri meninggalkan dia dan adik sepupunya.
Sementara, laporan korban sudah diterima oleh petugas piket SPKT Polrestabes Palembang dengan nomor LP/B/2677/XI/2023/SPKT/POLRESTABES PALEMBANG/POLDA SUMSEL dan akan ditindaklanjuti Satreskrim Polrestabes, Palembang.
Dinas Pariwisata Mengutuk Keras
Dinas Pariwisata Palembang memberikan tanggapan dan mengutuk keras setiap perbuatan kriminal terhadap wisatawan yang berkunjung ke Palembang karena merusak citra dan nama baik Palembang.
Kepala Dinas Pariwisata Palembang, Sulaiman Amin mengatakan nama Palembang rusak oleh segelintir orang tidak bertanggung jawab padahal mempromosikan pariwisata Palembang tidak mudah.
Usaha promosi yang gencar dilakukan selama ini rusak oleh ulah masyarakat yang tidak bertanggung jawab.
"Kaki capek memasarkan Palembang tapi kejahatan merajalela tidak seperti kota lain yang masyarakatnya sudah sadar pentingnya menjaga kemananan pariwisata," ujar Sulaiman Amin, Selasa (28/11/2023).
Dia mengatakan bagaimana Palembang mau dikenal luas di tanah air apalagi mancanegara kalau warganya sendiri tidak ikut mendukung upaya promosi pariwisata ini.
Dia berharap ada tindakan tegas dari Polresta dan jajaran serta Polda Sumsel dan jajaran terhadap setiap perbuatan kejahatan terhadap wisatawan dan dapat membantu pemerintah kota Palembang dalam menciptakan keamanan dan ketertiban kota Palembang.
Sulaiman juga berharap peran dan partisipasi masyarakat dan menciptakan keamanan dan ketertiban di destinasi wisata yang ada Palembang sebagaimana yang diamanatkan dalam sapta pesona pariwisata.
Dia berharap Palembang bisa seperti kita pariwisata lainnya di tanah air yakni Yogya, Bandung, Semarang, Bali dan Belitung karena masyarakat ikut berperan menjaga keamanan pariwisata.
Masyarakat di kota tersebut peduli menjaga keamanan dan ketertiban.
"Mereka sadar banyak wisatawan datang banyak juga rejeki masuk," tambahnya.
Sementara itu terkait rencana Dinas Pariwisata duduk bersama jajaran kepolisian dan aparat hukum lainnya untuk menyatukan visi misi pariwisata aman dan nyaman hingga kini belum terwujud.
Dia mengatakan akan meminta melapor ke walikota supaya pemkot yang menfasilitasi pertemuan tersebut.
Sementara itu PJ Walikota Palembang Ratu Dewa saat dikonfirmasi terkait tanggapan dan upaya mengamankan pariwisata Palembang karena supir yang mengantarkan wisatawan berfoto di Jembatan Ampera ditodong pistol oleh pria tidak dikenal di Jembatan Ampera belum memberikan tanggapan. (sripoku/andyka wijaya)
Baca berita lainnya langsung dari google news
Penodong di Ampera Ancam Wisatawan
Penodong di Jembatan Ampera Ancam Wisatawan
Penodong di Jembatan Ampera
berita palembang hari ini di ampera
JEMBATAN AMPERA
Penodong
Tribunsumsel.com
ViralLokal
Pengakuan Budi Pemalak di Jembatan Ampera, Seminggu Sembunyi di Kawasan Sukawinatan |
![]() |
---|
Nasib Budi Pemalak di Jembatan Ampera Palembang, Beraksi Saat Mabuk Tuak Ngaku Lagi Terdesak Ekonomi |
![]() |
---|
Motif Budi Pemalak di Ampera Nekat Todong Wisatawan, Kini Terancam 7Tahun Penjara |
![]() |
---|
Mabuk Miras, Budi Pemalak di Ampera Todong Korban Pakai Pisau, Ditangkap Polisi Tadi Malam |
![]() |
---|
Akhir Pelarian Pemalak di Jembatan Ampera, Dua Kali Lolos Digerebek Kini Tak Berkutik Diciduk Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.