Bawaslu Sumsel Ungkap Ada 3.354 Surat Suara Pilpres 2024 Rusak dan Kurang 14 Ribuan Lembar

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat, dari hasil pengawasan sortir dan lipat surat suara Pemilu presiden saat ini, terdapat 3.354 lembar surat suara Pilpres 2024 yang rusak.

Ribuan surat suara rusak Pilpres itu ditemukan selesainya pertama pelaksanaan sortir dan lipat surat suara Pemilu 2024 di 17 Kabupaten kota se Sumsel.

"Dari hasil pengawasan terdapat surat suara Presiden yang rusak lebih kurang 3.354, yang tersebar di 17 kabupaten kota se Sumsel," kata Ketua Bawaslu Sumsel Kurniawan, Sabtu (13/1/2024).

Dari tiga ribuan surat suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (PPWP) yang rusak itu, Bawaslu mengungkapkan ada di KPU kota Palembang.

"Kerusakan paling banyak, ada di kota Palembang sebanyak 1.677 lembar, " jelasnya.

Sedangkan untuk surat suara lainnya, DPD, DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten kota, saat ini masih dalam proses sortir dan lipat.

" Kalau sekarang surat suara DPD dan DPR RI masih proses, sehingga kita belum dapat angkanya, karena hasil pengawasan surat suara yang lain masih direkap," ujar Kurniawan.

Baca juga: KPU Sumsel Ungkap 1.000 Surat Suara Tertukar di KPU Musi Rawas, Berasal dari Dapil Bengkulu

Selain surat suara rusak, Bawaslu juga mencatat terdapat kekurangan sekitar 14 ribuan surat suara untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden yang tersebar di Sumsel.

"Terdapat juga surat suara kurang PPWP 14 ribuan yang tersebar se Sumsel. Serta ada surat suara yang tertukar di Kabupaten Musi Rawas sebanyak seribu lembar, yaitu surat suara DPD RI asal provinsi Bengkulu dan telah ditindaklanjuti KPU, " tandasnya.

Dijelaskan Kurniawan, nantinya surat suara yang rusak itu diganti dengan yang baru, dan yang rusak dimusnakan dengan cara dibakar.

"Mayoritas surat suara yang rusak itu, kebanyakan sobek sedikit tapi masuk kategori rusak, atau tinta meleber, kabur dan sebagainya, " capnya.

Ditambahkan Kurniawan, dalam masa sortir dan pelipatan surat suara ini pihaknya akan selalu mengawasi dengan menurunkan tim pengawas dari unsur Bawaslu Kabupaten kota dan pengawas kecamatan.

Petugas yang terlibat dalam proses sortir dan lipat ini juga dilakukan pemeriksaan secara ketat sebelum bertugas, dan Bawaslu menekankan agar surat suara diperlakukan sebaik mungkin dan hati-hati.

"Pastinya untuk meminimalisir kerusakan saat sortir dan lipat, kita sudah daru awal sampaikan ke petugas sortir dan lipat untuk menyotir dulu setiap surat suara dan setelahnya melipat. Pastikan surat suaranya benar per Dapilnya lalu dibuka, dilihat dan apakah ada sobek dan buram atau tidak ada kolom tanda tangan KPPS, kalau semua bagus dan ada baru lipat, " tukasnya.

Langkah-langkah ketat ini diambil untuk memastikan integritas proses sortir dan lipat, termasuk pemisahan dan penandaan surat suara yang rusak atau berlebihan.