Berita OKI

Disebut Enggan Pindah Meski Sudah Dirolling, Mantan Kepsek SMPN 1 Pedamaran Buka Suara

Catur Febriastuti, mantan SMP Negeri 1 Pedamaran memenuhi panggilan Inspektorat Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel.

TRIBUNSUMSEL.COM/WINANDO DAVINCHI
Mantan Kepala Sekolah SMPN 1 Pedamaran, Catur Febriastuti hadir memenuhi pemanggilan Inspektorat OKI, Kamis (14/12/2023) 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG -- Catur Febriastuti, mantan Kepala SMPN 1 Pedamaran memenuhi panggilan Inspektorat Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel.

Pemanggilan tersebut karena beredar kabar yang menyebut Catur Febriastuti tidak ingin berhenti sebagai kepala sekolah di SMP Negeri 1 Pedamaran.

Padahal telah ada Rolling jabatan oleh BKD Kabupaten OKI tanggal 13 Oktober 2023 lalu. 

Saat ditemui awak media di lingkungan Inspektorat Kabupaten OKI, Catur Febriastuti mengatakan sejak pemberitaan yang memuat dirinya yang enggan meninggalkan jabatannya sebagai Kepsek beredar, ia merasa tidak diberi kesempatan memiliki hak jawab. 

"Jadi Inspektorat memanggil saya untuk mendengarkan jawaban dari saya karena selama ini tidak mendapatkan hak jawab. Di dalam tadi saya diberi sekitar 16 pertanyaan," ujarnya sewaktu diwawancarai Tribunsumsel.com pada Kamis (14/12/2023) siang.

Baca juga: Kapolda Sumsel Mutasi 332 Pama dan Pamen, Dua Perwira Diperiksa dan Evaluasi

Catur berucap, merasa diintimidasi dalam proses penyelesaian permasalahan ini yang tidak mau mendengarkan argumennya.

"Saya tidak pernah dibantu atau diberi kesempatan untuk menyelesaikan permasalahan ini oleh Dinas terkait yang seharusnya menjadi jembatan mencari solusi penyelesaian," ujarnya.

"Justru saya disuruh menyelesaikan sendiri permasalahan saya dengan oknum awak media tersebut," terangnya. 

Selanjutnya, dengan adanya undangan dari pihak Inspektorat OKI, Catur Febriastuti berharap mendapatkan jalan yang terbaik dalam masalah yang tengah bergulir. 

"Saya harap jangan semena-mena, karena selama 10 tahun saya menjabat sebagai Kepsek di sekolah tersebut saya bekerja dengan sungguh-sungguh sehingga saya keberatan jika dipindah," tuturnya. 

Dilanjutkannya, bahkan guru-guru di SMP Negeri 1 Pedamaran pun tidak ingin dirinya pindah dari sekolah tersebut. 

"Saya membawa pernyataan dan tanda tangan dari 60 guru di SMP Negeri 1 Pedamaran yang merasa keberatan jika saya pindah dari sekolah tersebut," ujarnya.

"Mereka bilang, 'kalau pun ibu harus keluar, paling tidak yang menjadi penggantinya adalah orang dengan kemampuan yang sama seperti ibu bisa memajukan prestasi sekolah," bebernya. 

Dia menyebut saat itu telah membawa pernyataan dan tanda tangan tersebut ke Bupati OKI yang masih dijabat oleh Iskandar, dan disetuji serta dikabulkan bahwa ia masih menjabat sebagai Kepsek SMP Negeri 1 Pedamaran. 

"Saya tekankan saya keberatan dengan narasi jika saya tidak ingin menyerahkan jabatan. Saya mempertahankan hak guru-guru dan hak saya," tuturnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved