Polisi Aniaya Pelajar Hingga Tewas

Ratusan Warga Sempat Kepung Polsek Pusakanagara Usai Aipda W Aniaya Pelajar Hingga Tewas, Mencekam

Saat itu, mereka datang menuntut keadilan terkait kematian Adlyan Waher yang meninggal dunia dianiaya oknum anggota Polsek Pusakanagara.

Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com
Ratusan Warga Sempat Kepung Polsek Pusakanagara Usai Aipda W Aniaya Pelajar Hingga Tewas, Mencekam 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kejadian mencekam sempat terjadi di Markas Kepolisian Sektor Pusakanagara.

Hal itu terjadi setelah peristiwa Aipda W tega menganiaya pelajar Adlyan Waher (16) hingga tewas.

Diketahui, ratusan Warga Rancadaka Kecamatan Pusakanagara dan rekan-rekan korban kasus penganiayaan oknum polisi sempat ramai-ramai Mendatangi Mapolsek Pusakanagara pada senin 4 Desember 2023 sore.

Saat itu, mereka datang menuntut keadilan terkait kematian Adlyan Waher yang meninggal dunia dianiaya oknum anggota Polsek Pusakanagara.

Kedatangan ratusan warga tersebut menuntut pelaku segera ditangkap.

Karena saat itu pelaku masih belum diamankan oleh pihak propam dan Satreskrim Polres Subang.

Warga akhirnya membubarkan diri setelah pelaku oknum Polisi Aipda WE tersebut diamankan oleh pihak Satreskrim dan Propam ke Mapolres Subang.

Berdasarkan keterangan Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu melalui Wakapolres Subang Kompol Endar Supriatna, dalam press release-nya mengatakan peristiwa penganiayaan yang dilakukan oknum polisi terhadap pelajar yang hendak tawuran tersebut terjadi pada Minggu (3/12/2023) sekitar pukul 04.00 WIB

"Saat itu, sekitar pukul 02.00 WIB Minggu Dini hari.

Detik-detik mengerikan Aipda W aniaya pelajar SMKN 1 Pusakanagara di Pantura, Subang hingga tewas.
Detik-detik mengerikan Aipda W aniaya pelajar SMKN 1 Pusakanagara di Pantura, Subang hingga tewas. (Tribun Jabar/Ahya Nurdin)

Sebanyak 5 orang remaja termasuk korban Adlyan Waher(16) berangkat dari Desa Rancadaka Kecamatan Pusakanagara menggunakan 2 motor hendak melakukan tawuran ke daerah Truntum Desa Patimban.

Dengan membawa senjata tajam parang dan Klewang," ujar Wakapolres Kompol Endar Supriatna, dalam press release-nya, Rabu(6/12/2023) siang

Namun tawuran tersebut tidak jadi, kemudian kelima pelajar tersebut balik kanan kembali ke Desa Rancadaka.

Saat di jalan pulang tersebut, korban bersama 2 temannya menggunakan sepeda motor beat street berpapasan dengan anggota kepolisian.

"Melihat remaja tersebut membawa senjata tajam berupa klewang dan parang,

kemudian anggota polisi tersebut mengejarnya dengan menabrakan motor polisi ke motor remaja hendak tawuran tersebut," katanya

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved