Berita Palembang

IKN Terus Berlanjut, Pemerintah Indonesia Optimis Pemerataan dan Pertumbuhan Ekonomi

Presiden RI Joko Widodo menegaskan pembangunan IKN dapat membantu mengatasi ketimpangan baru agar pembangunan tidak terpusat di Pulau Jawa.

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Vanda Rosetiati
SEKRETARIAT PRESIDEN
Presiden RI Joko Widodo menegaskan pembangunan IKN dapat membantu mengatasi ketimpangan baru. Pemindahan ibu kota dilakukan agar pembangunan tidak terpusat di Pulau Jawa atau Jawasentris. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Beragam pendapat mewarnai penolakan dibangunnya Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Namun Pemerintah Indonesia dengan tegas merespon bahwa pembangunan IKN akan terus berlanjut.

Hal itu disampaikan Presiden RI Joko Widodo belum lama ini. Dia menegaskan bahwa membatalkan proyek IKN tak semudah membalik tangan. Proyek tersebut harus tetap berjalan karena sudah menjadi Undang-Undang dan disahkan oleh DPR RI.

Presiden Jokowi mengingatkan bahwa pembangunan IKN memiliki payung hukum yakni Undang-undang. Pemindahan ibu kota ke Nusantara, Kalimantan Timur merupakan amanat Undang-undang. "Tetapi IKN sudah ada UU-nya, sudah ada UU-nya," kata Jokowi beberapa waktu lalu.

Dia juga menegaskan bahwa pembangunan IKN dapat membantu mengatasi ketimpangan baru. Menurutnya, pemindahan ibu kota dilakukan agar pembangunan tidak terpusat di Pulau Jawa atau Jawasentris.

Presiden mengatakan bahwa PDB ekonomi Indonesia 58 persennya berada di Pulau Jawa. Selain itu 56 persen Populasi Indonesia juga berada di Pulau Jawa.

"Sehingga kita ingin Indonesiasentris. Di pulau lain juga ada pertumbuhan ekonomi, di pulau yang lain selain Jawa juga ada titik-titik pertumbuhan ekonomi baru, yang kita harapkan itu," katanya.

Menurutnya, tujuan pembangunan IKN adalah untuk pemerataan ekonomi dan penduduk. Ia ingin adanya tempat tempat pertumbuhan ekonomi baru.

"Saya kira arahnya ke sana. Tapi ini (pembangunan IKN) kan tidak sehari dua hari atau setahun dua tahun, jangka panjang," jelasnya.

Ibu Kota Nusantara (IKN) mengusung konsep Smart City dan direncanakan menjadi kota pertama di dunia yang mengusung konsep Forest City dalam pembangunannya.
Ibu Kota Nusantara (IKN) mengusung konsep Smart City dan direncanakan menjadi kota pertama di dunia yang mengusung konsep Forest City dalam pembangunannya. (SEKRETARIAT PRESIDEN)

IKN ini sendiri disebut-sebut akan mengusung konsep ‘smart city’. Bagaimanakah konsep itu?

Pengembangan konsep smart city Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 2024, membutuhkan setidaknya Rp 466 miliar.

Sementara itu Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono mengatakan, pengembangan smart city Nusantara masuk dalam program kerja Kedeputian Bidang Transformasi Hijau dan Digital.

"Dari jumlah itu, sebagian anggaran akan digunakan untuk pengembangan konsep smart city di IKN sebanyak Rp 46 miliar, salah satunya pengadaan bus nirawak," katanya

Penerapan teknologi bus nirawak ini, sebelumnya sudah diuji coba di beberapa kota di Indonesia, antara lain sudah dilakukan di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Selatan, Banten. Kendaraan tanpa awak ini, akan menjadi bagian penyong sistem transportasi cerdas, menawarkan mobilitas sebagai layanan untuk masyarakat.

Sementara dari total anggaran yang diajukan Rp 46 miliar itu, sebanyak Rp 15,138 miliar akan digunakan untuk program bidang teknologi informasi. Program ini mencakup pengembangan ekosistem digital, transformasi hijau, dan kebijakan data, serta kecerdasan buatan.

Bambang mengklaim, bahwa konsep smart city ini akan meningkatkan efisiensi, melalui pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan kota.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved