Kemaluan Bocah Terpotong

Bagian Sensitif Bocah 8 Tahun di Lahat Terpotong Usai Sunatan Massal, Begini Respon Pihak Puskesmas

Ujung bagian sensitif bocah 8 tahun di Lahat terpotong usai mengikuti sunatan massal, begini kata kepala Puskesmas Tanjung Sakti Pumi

HO/Tribun Medan
Kepala Puskesmas Tanjung Sakti Pumi, Elva angkat bicara terkait bocah 8 tahun bagian sensitifnya terpotong usai mengikuti sunatan massal 

Beberapa nomor telepon milik Taufik yang sebelumnya aktif dan berada di group watshapp Covid 19 tidak aktif. 

Terpisah, Anggota DPRD Kabupaten Lahat, Dapi VI meliputi wilayah Tanjung Sakti Pumi, Barmawi menuturkan sudah mendengar adanya peristiwa tersebut.

Namun untuk kebenarannya, ia belum bisa memastikanya.

"Saya sudah dapat kabar tersebut. Nah rencana Sabtu-Minggu kemarin ingin menemui kepala Puskesmas untuk mendapatkan klarifikasi. Namun, yang bersangkutan masih umroh sehingga saya belum mendapatkan informasi utuh, " Ujar politisi Partai Demokrat ini. 

Ditambahkan Barmawi, jika memang kejadian tersebut benar terjadi hingga menyebabkan bagian sensitif korban terpotong hal itu sangat memperihatinkan dan sangat merugikan korban dan keluarga.

Tentunya pihak Puskesmas dan Dinas Kesehatan Harus bertanggungjawab. 

"Kita akan tunggu dahulu kepala Puskesmas untuk mendapatkan klarifikasi terkait hal itu. Ya tentu kita akan panggil setelahnya. Kalau hal ini benar kenapa bisa terjadi?, " Ujarnya. 

Sebelumnya, korban mengikuti khitanan massal yang digelar oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lahat pada 17 Oktober 2023.

Kini keluarga korban bersama kuasa hukum telah mengadukan oknum bidan dan mantri yang mengkhitan korban ke Ditreskrimsus Polda Sumsel. 

"Ketika ikut sunatan massal rupanya alat kelamin anak klien kami terpotong, kami akan melakukan upaya hukum, ini yang mau kami laporkan Bidan dan Mantrinya, " ujar Fitriadi usai membuat aduan ke Ditreskrimsus Polda Sumsel, Rabu (29/11/2023). 

Oknum bidan dan mantri yang menangani korban langsung memberitahu kepada ayah korban bahwa alat vital korban sedikit terpotong tetapi bukan sebuah masalah besar.

"Memang ada bagian yang terpotong tapi disampaikan kepada klien kami bahwa itu bukan masalah besar, " katanya. 

Lalu pada malam harinya korban mengalami pendarahan pada kemaluannya yang membuat keluarga mempertanyakan hal ini kepada pihak penyelenggara khitanan massal. 

"Terlapor sempat melakukan komunikasi ke pak Alex (ayah korban) sampai sejauh ini perkembangannya belum diberi tahu informasi selanjutnya, " katanya. 

Untuk saat ini kondisi psikologis korban kerap kerap menyendiri dan lebih tempramental. 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved