KPU Musi Rawas Terima 3.000 Kotak Suara Pileg dan Pilpres 2024, 30 Rusak Tidak Layak Digunakan

TRIBUNSUMSEL.COM, MUSI RAWAS - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Musi Rawas (Mura) Sumsel, menerima logistik 3.000 kotak suara Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dari KPU Republik Indonesia (RI).

Ketua KPU Musi Rawas (Mura), Wahyu Hidayat menuturkan dari 3.000 kotak suara yang diterima, setelah dilakukan pemeriksaan fisik secara satu persatu diketahui kurang lebih 30 kotak suara dinyatakan cacat.

Dikatakan Wahyu, logistik tersebut tiba di gedung logistik KPU Musi Rawas di Ruko Agropolitan Center Blok.D di Kecamatan Muara Beliti kemarin, Kamis (26/10/2023) sekira pukul 09.30 Wib.

Logistik tersebut lanjut Wahyu, diangkut dengan satu unit kendaraan puso dan disusun dengan rapi. Saat tiba di gedung penyimpanan logistik, kemudian langsung dilakukan pembongkaran.

"Pada saat pembongkaran ini untuk dipindahkan dari truk ke gedung penyimpanan, disaksikan dan dikawal oleh Bawaslu dan pihak kepolisian," kata Wahyu Jumat (27/10/2023).

Baca juga: KIM Usung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, DPW PAN Sumsel Optimis Suara Milenial Meningkat

Ditambahkan Wahyu, logistik ini merupakan tahap pertama yang disalurkan oleh KPU RI, sebab kebutuhan kotak suara untuk wilayah Kabupaten Musi Rawas mencapai 5.998 kotak suara.

"Artinya masih kurang 2.998 kota suara lagi dari kebutuhan sebanyak 5.998, tentu nanti akan ada tambahan lagi," ungkapnya.

Saat pembongkaran sambung Wahyu, sekaligus dilakukan pengecekan fisik. Alhasil, ditemukan kurang lebih 30 kotak suara yang dinyatakan cacat dan tidak layak digunakan.

"Sebanyak 30 yang cacat ini, ada cacat berat dan ada cacat ringan. Cacat berat itu seperti ada sobek panjang, dan lainnya. Kalau cacat ringan itu seperti bolong," ucapnya.

Untuk logistik kotak suara yang cacat tersebut masih kata Wahyu, saat ini masih disimpan di gedung logistik KPU Musi Rawas. Hanya saja, sudah dilaporkan ke KPU pusat.

"Yang cacat masih kami simpan, tapi sudah kami laporkan ke KPU pusat," tutup Wahyu. (sripo/eko mustiawan)

Baca berita lainnya langsung dari google news