Anak Anggota DPR RI Aniaya Pacar

Akhirnya Muncul, Edward Tannur Mengaku Sakit Hati ke Anaknya Aniaya Pacar hingga Tewas, Dada Sesak

Menurutnya, sosok GRT merusak anak pertama yang memiliki watak kalem, sopan, menurut, dan selalu mengayomi kedua orangtua.

|
Editor: Weni Wahyuny
TribunJatim.com
Edward Tannur (kiri) akhirnya muncul setelah bungkam soal sang anak aniaya pacar hingga tewas. Saat pertama kali kabar mengenai kasus tersebut didengarnya dari sang istri. Dada dan hati Edward Tannur sesaknya bukan main. Ia mengaku sakit hati dengan perbuatan yang dilakukan sang anak. 

Setelah itu, di lorong juga terlibat cekcok, sebelum kemudian menuju ke basement parkiran Blackhole KTV.

Tubuh Lunglai

GRT dihadirkan saat menjalani rekonstruksi kasus dugaan penganiayaan terhadap pacarnya, Dini Sera Afrianti, wanita asal Sukabumi, di lokasi kejadian penganiayaan, Blackhole KTV, Jalan Mayjend Jonosewojo, Dukuh Pakis, Surabaya, Selasa (10/10/2023).

Pantauan TribunJatim.com, sekitar pukul 10.30 WIB, petugas kepolisian mulai memasang garis batas polisi warna kuning lebih banyak berpola melingkar melingkupi area tempat kejadian perkara penganiayaan. 

Sekitar pukul 10.45 WIB, tersangka Gregorius Ronald Tannur akhirnya dikeluarkan dari dalam mobil berwarna hitam milik petugas kepolisian Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya.

Kedua pergelangan tangannya tampak terborgol.

Langkah kakinya lunglai.

Gregorius Ronald Tannur terus menerus menundukkan kepala seraya digelandang berjalan menyusuri area parkir yang menjadi area perimeter lokasi penganiayaan dalam kasus tersebut. 

Pria berbadan gempal dengan tinggi badan sekitar 185 cm itu, tampak mengenakan kaus tahanan berwarna oranye.

Kemudian, berlapis rompi tahanan warna merah. Dan bercelana kolor atau pendek berwarna hijau gelap. 

Petugas kepolisian memberlakukan perimeter radius sterilisasi area di sekitar lokasi TKP.

Awak media terpaksa diminta untuk mematuhi peraturan tersebut, dengan berdiri di belakang garis batas polisi berjarak sekitar 100 meter dari area utama dekat lift yang menjadi lokasi penganiayaan. 

Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Teguh Setiawan menyampaikan permohonan maaf kepada awak media untuk tetap berada di area batas aman yang telah ditentukan oleh pihaknya. 

Hal tersebut semata-mata memastikan proses jalannya rekonstruksi sebagai tahapan lanjutan penyelidikan dan penyidikan area atas kasus tersebut, berjalan secara baik dan maksimal. 

"Proses rekonstruksi ini merupakan proses dalam penyidikan. Saya mohon maaf sebelumnya tidak diliput secara langsung. Nanti rekan-rekan kalau meliput dari jarak jauh silakan," katanya pada awak media di lokasi. 

 

Baca berita lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Edward Tannur Blak-blakan Soal Anak Sulungnya, Sosok yang Sopan Namun Bikin Hati Orang Tua Sesak

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved