Berita OKI

Pernah Viral, Pemkab OKI Perbaiki Jalan Rusak Menuju Cengal, Anggarkan Rp 56 Miliar

Pernah viral beberapa waktu lalu, kondisi jalan rusak parah berlubang di Kecamatan Cengal, OKI saat ini kondisinya sedang diperbaiki.

Penulis: Winando Davinchi | Editor: Vanda Rosetiati
KOLASE TRIBUN SUMSEL/WINANDO DAVINCHI
Pernah viral beberapa waktu lalu, kondisi jalan rusak parah berlubang di Kecamatan Cengal, OKI saat ini kondisinya sedang diperbaiki, Senin (9/10/2023). 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG - Pernah viral beberapa waktu lalu, kondisi jalan rusak parah berlubang di Kecamatan Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir saat ini kondisinya sedang diperbaiki.

Pemerintah Kabupaten OKI menganggarkan Rp 56 miliar untuk perbaikan jalan sepanjang 6,4 kilometer yang menghubungkan Desa Talang Jaya menuju Cengal.

Pantauan awak media pada Senin (9/10/2023) pagi. Terlihat beberapa pekerja tengah sibuk melaksanakan perbaikan di jalan tersebut.

Berdasarkan papan proyek yang dipasang di lokasi pekerjaan, jalan ini menghubungkan Desa Talang Jaya menuju Desa Cengal dengan jarak sepanjang 6,4 kilometer.

Diketahui proyek jalan ini dikerjakan oleh PT Bangka Cakra Karya dengan masa pengerjaan 122 hari dan menelan dana Rp 56.905.431.000 yang bersumber dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Ada beberapa titik jalan yang tengah kami kerjakan disepanjang jalan penghubung Kecamatan Cengal ini," ujar pengawas lapangan sewaktu ditemui.

Pembangunan jalan menghubungkan Desa Talang Jaya menuju Desa Cengal dengan jarak sepanjang 6,4 kilometer, Senin (9/10/2023). Pemkab OKI menganggarkan Rp 56 miliar perbaikan jalan tersebut.
Pembangunan jalan menghubungkan Desa Talang Jaya menuju Desa Cengal dengan jarak sepanjang 6,4 kilometer, Senin (9/10/2023). Pemkab OKI menganggarkan Rp 56 miliar perbaikan jalan tersebut. (TRIBUN SUMSEL/WINANDO DAVINCHI)

Dikatakan lebih lanjut, untuk jalan yang dibangun ini memiliki beberapa pengerjaan mulai dari penimbunan, pengerasan, pengecoran.

"Beberapa titik sudah ada yang di sebar batu agregat dan disini sudah mulai pengerjaan pengecoran awal 10 centimeter dan nantinya dilanjutkan cor rigit 23 centimeter," tambahnya.

Sementara itu, Ahriyanto salah satu pengguna jalan yang kebetulan melintas menyebut dilokasi proyek kondisi debu sangat pekat.

Dikarenakan tidak ada kegiatan penyiraman air dijalan. Hal tersebut tentunya menyulitkan pengguna jalan yang melintas.

"Setau saya yang sering melintas, tidak pernah ada penyiraman air. Padahal sekarang lagi musim kemarau seperti ini jalan berdebu," keluhnya.

Baca juga: Finish Peringkat 13 Porprov XIII OKU Raya, Pengurus KONI Musi Rawas Merasa Gagal Putuskan Mundur

Saat disinggung apakah para pekerja menjalankan SOP (standar operasional prosedur) dengan memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap. Ia menyebut kerap ditemukan beberapa pekerja tidak memakai APD lengkap.

"Kadang kalau lewat, terlihat mereka cuma memakai celana dan kaos saja. Tanpa memakai sepatu boot ataupun helm proyek,"

"Saya kadang khawatir kalau mereka mengalami cidera, akibat bekerja tidak sesuai SOP keselamatan kerja," imbuhnya.

Sementara itu, Besman pemegang tender PT Bangka Cakra Karya mengatakan untuk SOP sudah dijalankan sesuai arahan staf kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang dilapangan.

"Untuk penyiraman jalan kita sudah siapkan 3 unit tangki air. Memang kondisi kemarau dan lahan yang panjang membuat kita kewalahan," ungkapnya melalui pesan WhatsApp.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved