Liputan Khusus Tribun Sumsel

LIPSUS: Air Terjun Pun Kering, Sungai Surut Sumur Tak Berair, Warga Terserang Gatal -1

Musim kemarau membuat sejumlah air terjun di Pagaralam mulai kekeringan, salah satunya objek wisata Air Terjun Curup Mangkok yang airnya nyaris hilang

Editor: Vanda Rosetiati
SRIPO/WAWAN SEPTIAWAN
Liputan khusus Tribun Sumsel, air terjun kering. Musim kemarau membuat sejumlah air terjun di Pagaralam mulai kekeringan, salah satunya objek wisata Air Terjun Curup Mangkok yang air terjunnya nyaris hilang. 

"Kami terpaksa harus mencuci piring dan alat lainnya di Sungai, kebetulan kami baru saja menggelar hajatan jadi terpaksa harus mencuci di Sungai," katanya.

Bahkan Warga dibeberapa desa di Kecamatan Dempo Tengah Kota Pagar Alam saat ini kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Hal ini disebabkan sumur milik warga yang mulai banyak mengering akibat kemarau di tambah pasokan air pipa PDAM daerah yang tidak hidup sejak beberapa tahun terakhir.

Akibatnya warga beberapa desa tersebut setiap hari terpaksa membawa jerigen mengangkut air ke sumber air yang jaraknya sekitar beberapa kilometer dari perkampungan.

Melihat kondisi ini Polres Pagar Alam bersama Pemkot Pagar Alam mulai melakukan giat pembagian air bersih untuk meringankan beban masyarakat yang harus mengangkut air bersih untuk kebutuhan sehari-hari disumber mata air yang lokasinya jauh dari permukiman warga.

Dewi salah seorang warga Desa Simpang Embacang mengatakan, bahwa warga sudah kesulitan hampir beberapa bulan terakhir ini memang sudah kesulitan mendapatkan air bersih.

"Sumur kami cuma cukup untuk makan minum saja dek, sedangkan untuk mandi cuci kakus kami harus ke sungai atau sumber mata air terdekat," ujarnya.

Bahkan jika air sumur sudah kering warga juga terpaksa harus mengambil air menggunakan jerigen di sumber mata air Desa Jangga yang lokasinya hampir 10 kilometer dari permukiman.

"Sehari kami cuma bisa satu kali menyedot air dari sumur itupun hanya bisa beberapa liter saja. Jadi dengan adanya bantuan air bersih dari Polres Pagar Alam ini kami cukup terbantu, kami juga berharap PAM kami juga bisa mengalir agar tidak terjadi lagi kondisi ini saat musik kemarau," katanya.

Sektor pertanian juga mengalami dampak dari kemarau ini, bukan saja petani sayur yang kesulitan mendapatkan air karena lokasi lahan mereka berada di dataran tinggi.

Gagal Panen

Saat ini warga yang mengarap sawah juga mulai terdampak. Tanaman padi sudah kekurangan air yang mengakibatkan padi menguning, tumbuh rumput hingga keretakan tanah.

Kota Pagar Alam sebagai kota yang dikenal dengan hasil pertanian seperti kopi, sayur mayur hingga penghasil beras sedang dilanda musim kemarau panjang yang mengakibatkan gagal panen.

Gagal panen tersebut diakibatkan oleh kekurangan sumber air yang sangat dibutuhkan dalam proses menanam apalagi sawah yang butuh air agar padi tumbuh dengan baik.

Seorang petani di desa Simpang Embacang kelurahan Karang Dalo kecamatan Dempo Tengah kota Pagar Alam, Rusma terlihat menahan tangis melihat ladangnya yang belum genap satu bulan itu sudah mengalami keretakan tanah, padi yang menguning hingga tumbuh rumput liar.

"Hampir satu bulan tanaman padi ini ditanam dampak dari kemarau ini mengakibatkan padi rusak tumbuh rumput hingga mati karena sawah sudah kering," ujarnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved