Mati Batang Otak usai Operasi Amandel

Tangis Histeris Ibu Alvaro, Bocah yang Meninggal Setelah Alami Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel

Delima Sinaga, terlihat menangis tak henti-henti. Air matanya terus mengalir tak kuasa menahan kesedihan. 

Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com/ TribunJakarta.com/ Kompas.com
Tangis Histeris Ibu Alvaro, Bocah yang Meninggal Setelah Alami Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel 

Alvaro dibawa ke ruang ICU lantaran mengalami kesulitan bernapas, dokter anestesi sempat memberikan tindakan berupa resusitasi jantung dan memasang ventilator. 

Sejak saat itu sampai meninggal dunia, Alvaro koma di RS Kartika Husada Jatiasih dan dinyatakan mati batang otak. 

Kasus ini telah dilaporkan pihak keluarga ke Polda Metro Jaya, rumah sakit diduga telah melakukan malpraktik hingga pasien meninggal dunia.

Baca juga: Semoga Anak Saya yang Terakhir, Curhat Albert yang Anaknya Meninggal setelah Operasi Amandel

Baca juga: Nasib Keluarga Alvaro Bocah Alami Mati Batang Otak, Tak Tahu Penyebab Anak Meninggal Dunia

(kiri) Albert Francis ayah Alvaro dan (kanan) Rumah Sakit (RS) Kartika Husada Jatiasih, Kota Bekasi. Albert menjelaskan tentang meninggalnya sang anak Alvaro (7) setelah didiagnosis mati batang otak usai operasi amandel di Rumah Sakit (RS) Kartika Husada Jatiasih, Bekasi, Senin (2/10/2023).
(kiri) Albert Francis ayah Alvaro dan (kanan) Rumah Sakit (RS) Kartika Husada Jatiasih, Kota Bekasi. Albert menjelaskan tentang meninggalnya sang anak Alvaro (7) setelah didiagnosis mati batang otak usai operasi amandel di Rumah Sakit (RS) Kartika Husada Jatiasih, Bekasi, Senin (2/10/2023). ((KOMPAS.com/FIRDA JANATI))

Sikap Rumah Sakit Berubah

Keluarga Alvaro, bocah 7 tahun yang meninggal dunia setelah usai operasi amandel, menyebut adanya perubahan pelayanan dari Rumah Sakit (RS) Kartika Husada.

Perubahan pelayanan itu dirasakan keluarga setelah mereka melakukan somasi dan melaporkan pihak RS ke Polda Metro Jaya.

"Bentuk dari sikap mereka (pihak RS) setelah mendapatkan somasi memang langsung berubah 180 derajat," ujar paman Alvaro, Frans Sinaga (45) di RS Kartika Husada, Senin malam.

Setelah disomasi dan dilaporkan itu, pihak RS lebih memberikan perhatian dan penjelasan tanpa harus ditanya ataupun diminta keluarga.

Padahal, kata Frans, sebelumnya ayah dan ibu Alvaro selalu meminta pihak RS untuk memberikan pelayanan terbaik demi menyelamatkan anak mereka.

"Mereka lebih perhatian, lebih care, lebih juga mau terbuka karena selama ini kan kalau kita minta tindakan-tindakannya dijelaskan selalu dibilangnya nanti tunggu manajemen, tunggu rapat manajemen," jelasnya.

Ia bersyukur tidak ada intimidasi dari pihak RS setelah adanya pelaporan dan somasi tersebut. Mereka justru mendapat fasilitas terbaik.

"So far sampai detik ini tidak ada, justru Puji Tuhan setelah ada somasi dan juga laporan ke Polda memang ada beberapa fasilitas-fasilitas yang perhatian khusus," ujarnya.

Selain soal fasilitas, komunikasi dengan dokter dan perawat lain juga lebih cepat, tanggap dan detail menjelaskan kepada keluarga.

"Komunikasi, dokter-dokternya juga akhirnya lebih banyak, lebih cepat menyampaikan ke keluarga tiap detail yang dikerjakan kepada anak kami Alvaro," tuturnya.

Sebagai informasi, Alvaro meninggal dunia pada Senin (2/10/2023) pukul 18.45 WIB.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved