Kisah Ibu Guritno Hidup Sebatang Kara
Pekerjaan Ibu Guritno Sebelum Hidup Sebatang Kara Tanpa Air & Listrik, Pegawai BUMN Sebelum Depresi
Terungkap pekerjaan dari Ibu Guritno selaku lansia yang tinggal di rumah mewah terbengkalai tanpa air dan listrik, pegawai BUMN sebelum alami depresi
Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - Ibu Guritno, seorang wanita lanjut usia hidup sebatang kara tanpa air dan listrik.
Ia dikabarkan depresi.
Jauh sebelum tinggal sendirian dan mengalami depresi, Guritno merupakan pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Baca juga: Nasib Keluarga Alvaro Bocah Alami Mati Batang Otak, Tak Tahu Penyebab Anak Meninggal Dunia
Hal tersebut diungkap oleh Dasep, tetangga sekitar rumah Ibu Guritno.

Menurut Dasep, Ibu Guritno dulunya adalah orang yang sangat kaya.
"Ada ibu-ibu yang tinggal, istrinya pak Bambang tapi sudah pisah. Dulunya orang kaya kerja di BUMN," ucap Dasep warga sekitar. Dilansir Youtube Eko Pedia.
Namun Ibu Guritno berhenti bekerja dan jatuh miskin hingga mengalami depresi ditinggal suaminya.
"Sering terlihat beraktivitas sekali-kali keluar rumah, orangnya agak terganggu," jelas Dasep.
Kini, kesehariannya, Ibu Guritno mendapatkan belas kasih dari tetangganya.
Terlihat rumah milik Ibu Guritno tersebut layaknya rumah kosong yang tak berpenghuni.
Rumah yang terbilang cukup luas dan berada tepat di hook jalan tersebut sangat mengkhawatirkan.
Pekarangan rumah miliknya mirip hutan rimba.
Ilalang setinggi satu meter tidak hanya tumbuh di halaman, namun juga menghiasi depan rumahnya.
Tak hanya itu, terdapat sebuah pohon besar yang sudah lama tumbang dan menimpa bagian samping rumah Ibu Guritno.
Kondisi bangunannya sangat mengkhawatirkan.
Bagian atap rumah terlihat sudah runtuh, gerbang garasi rumahnya pun rusak dan berdebu.
Terdapat dua buah kursi sofa di bagian teras rumahnya yang sudah hancur di makan usia.
Beberapa kaca jendela rumahnya pun sudah pecah.
Baca juga: Nasib Keluarga Alvaro Bocah Alami Mati Batang Otak, Tak Tahu Penyebab Anak Meninggal Dunia
Baca juga: Cerita di Balik Ibu Guritno Hidup Sebatang Kara Tanpa Air & Listrik, Suami Meninggal, 3 Anak Menikah
Pemandangan bagian samping rumah Ibu Guritno juga tak kalah mengkhawatirkan.
Pekarangan samping rumah yang tidak terawat menambah kesan kumuh rumah yang ditempatinya sejak tahun 1985.

Sementara itu diketahui bhawa kisah ibu Guritno, lansia 70 tahun tinggal sebatang kara tanpa air dan listrik di Komplek Sukamenak Indah, Blok H RT 06 RW 01, Desa Sayati, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat menjadi sorotan.
Selain itu hingga kini pun Ibu Guritno tinggal sebatang kara di rumah tersebut tanpa aliran listrik dan suplai air.
Penyebab Ibu Guritno Depresi
Sementara itu dilansir dari Kompas.com, ketua RT setempat, Ade Wahdanil, membenarkan jika Ibu Guritno menempati rumah tersebut sejak tahun 1985.
Namun kondisi rumahnya yang terbengkalai tersebut dialami sejak 20 tahun lalu.
Awalnya, ia tinggal bersama suami dan tiga anaknya.
Namun, setelah suaminya meninggal dunia dan ketiga anaknya menikah, Ibu Guritno tinggal seorang diri.
"Betul dari tahun 85 tinggal di sini. Dulu mah komplit keluarganya, tapi sekarang suaminya sudah meninggal dan tiga anaknya enggak tinggal di sini lagi," katanya ditemui di lokasi, Senin (2/9/2023).

Ade menuturkaan, Ibu Guritno dan suaminya merupakan pensiunan dari PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) yang sekarang menjadi PT Dirgantara Indonesia (DI).
"Kalau kondisi rumahnya kaya gini itu setelah IPTN nya bangkrut dan keduanya keluar dari sana, kurang lebih 20 tahun lalu lah," ujar dia.
Pihaknya juga membenarkan jika saat ini Ibu Guritno tinggal di rumah tersebut tanpa aliran listrik dan suplai air.
Sejauh ini, untuk menutupi kebutuhan sehari-hari Ibu Guritno, warga sekitar secara sukarela bergantian memberikan makan dan minum.
"Makan dan minum dari warga. Jadi warga tidak membiarkan juga," ujarnya.
Saat ini, aktivitas Ibu Guritno hanya berdiam di dalam rumah.
Sesekali, Ibu Guritno keluar rumah untuk berkunjung ke rumah salah seorang warga.
"Kalau sekarang aktivitasnya di dalam rumah, kadang keluar rumah. Biasanya dia keluar jam 05.30 WIB minta air dan makan ke warga. Kadang siang juga suka keluar," tuturnya.
Baca juga: Fakta Terbaru Warung Terbakar di Puncak Gunung Lawu Ternyata Bukan Milik Mbok Yem, Kondisi Sehat
Ade menjelaskan, secara fisik kondisi Ibu Guritno sangat sehat, namun terlihat seperti mengalami depresi.
"Kondisi badannya sehat cuma agak depresi," jelasnya.
Tahun 2020, sambung dia, aparat desa setempat ingin membawa Ibu Guritno ke Dinas Sosial.
Namun anak-anak dari yang bersangkutan menolak.
Ade menambahkan, agar bagian depan rumah Ibu Guritno tidak nampak seperti rumah kosong, pihaknya menyebut kerap meminta sebagian warga untuk ikut membersihkan.
"Bahkan saya sebulan sekali ngeluarin uang Rp 150 ribu untuk membersihkan depannya. Kalau ke dalam terasnya kita gak boleh, dia pasti marah." ungkapnya.
Baca juga berita lainnya di Google News
Kisah Ibu Guritno Hidup Sebatang Kara
Ibu Guritno
Kisah Ibu Guritno
Ibu Guritno Hidup Sebatang Kara
Tribunsumsel.com
Pekerjaan Ibu Guritno
Keseharian Ibu Guritno Hidup Sebatang Kara Tanpa Listrik, Habis Subuh Minta Makanan ke Tetangga |
![]() |
---|
Nasib Rumah Bu Guritno setelah Ditinggal Pemilik ke RSJ, Bakal Dirapikan, Tanaman Liar Ganggu Warga |
![]() |
---|
Nasib Bu Guritno, Lansia Tinggal Sebatang Kara di Rumah Mewah Tanpa Air dan Listrik, Dibawa Dinsos |
![]() |
---|
Sosok Bambang, Suami Ibu Guritno yang Hidup Sebatang Kara Tanpa Listrik & Air |
![]() |
---|
Awal Mula Ibu Guritno Hidup Sebatang Kara Tanpa Air & Listrik, Dulu Hidup Bahagia dengan Keluarga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.